Kisah Musnahnya Kaum Ad, Suku Bertubuh Raksasa yang Diazab Kemarau Panjang dan Topan

Azab Kemarau Panjang yang diceritakan dalam Al-Qur'an merupakan salah satu hukuman yang Allah SWT timpakan kepada Kaum ‘Ad sebagai peringatan

oleh Nanik Ratnawati diperbarui 23 Mar 2024, 03:20 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 03:20 WIB
Aksi Fernando Alonso di Reli Dakar 2020
Pembalap Toyota Gazoo Racing Frenando Alonso dan Marc Coma bersaing pada stage keempat Reli Dakar 2020 antara Neom dan Al Ula di Arab Saudi, Rabu (8/1/2020). Dalam ajang ini Frenando Alonso dan Marc Coma mengendarai mobil pickup Toyota Hilux. (AP Photo/Bernat Armangue)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam khazanah Islam, kisah Kaum Ad cukup populer lantaran disebutkan di dalam Al-Qur'an. Mereka adalah kaum yang durhaka kepada Allah dan nabi yang diutus, Nabi Hud AS.

Nabi Hud sendiri adalah keturunan dari ‘Ad, yaitu melalui ayahnya Abdullah bin Rabah bin Al-Jalud bin ‘Ad

Kaum Ad digambarkan sebagai bangsa bertubuh raksasa nan perkasa. Peradaban mereka maju, namun melalaikan Allah dan nabi-Nya.

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. al-A‘raf [7]: 74).

Mereka juga dikenal sebagai kaum yang kejam tak berperikemanusiaan, sebagaimana firman Allah swt:

Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (QS. Hud [11]: 59).

Peradaban kaum ini sudah sangat maju. Mereka membangun kota yang megah, tinggi-tinggi bernama Iram, sebagaimana firman Allah swt:

(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (QS. al-Fajr [89]: 7).

Lantaran perabadannya yang maju itu pula, Kaum Ad jumawa. Mereka makin merajalela berbuat kerusakan dan keonaran.

Lantaran merajalelanya Kaum Ad, Allah menghukum mereka dengan azab kemarau panjang dan topan yang menghancurkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Durhakanya Kaum Ad

Kota Al Ula (sumber foto: Pixabay/Konevi)
Kota Al Ula (sumber foto: Pixabay/Konevi)

 

Menukil laman Republika, kisah tentang Azab Kemarau Panjang bagi kaum Nabi Hud adalah salah satu cerita dalam Al-Quran. Nabi Hud adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Kaum ‘Ad.

Kaum ‘Ad adalah sebuah kaum kuno yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi bagian dari Semenanjung Arab. Mereka dikenal sebagai kaum yang sombong dan kufur terhadap ajaran-ajaran nabi mereka, Nabi Hud.

Menurut catatan sejarah, kaum Ad merupakan salah satu suku tertua sesudah kaum Nabi Nuh AS. Kaum Ad juga tidak mengenal Allah SWT sebagai Tuhannya, seperti kaum Nabi Nuh AS. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar serta disembah sebagai tuhan.

Azab Kemarau Panjang yang diceritakan dalam Alquran merupakan salah satu hukuman yang Allah SWT timpakan kepada Kaum ‘Ad sebagai peringatan dan pelajaran bagi mereka.

Azab tersebut mengambil bentuk kemarau yang panjang dan menyengat, sehingga tanah menjadi tandus, sumur-sumur mengering, dan tanaman-tanaman mati. Ini menyebabkan penderitaan dan kesulitan besar bagi Kaum ‘Ad yang dahulu hidup dalam kemewahan dan kemakmuran.

Allah mengirimkan Nabi Hud kepada mereka untuk menyeru mereka untuk bertobat, menyembah Allah Yang Maha Esa, dan meninggalkan kesombongan serta keingkaran mereka.

Sayangnya, Kaum ‘Ad menolak pesan Nabi Hud, bahkan mereka semakin meningkatkan kesombongan dan penentangan terhadap ajaran Allah.

Gambaran Mengerikan Azab Kaum Ad dalam Al-Qur'an

Kabut Oranye Serbu Kuwait karena Badai Pasir
Perempuan berjalan di tengah badai debu parah di Kota Kuwait pada 23 Mei 2022. Gumpalan debu besar yang melayang di atas Kuwait telah mengurangi visibilitas menjadi hampir nol di jalan-jalan hampir sepanjang hari di seluruh negeri. (Yasser Al-Zayyat / AFP)

Akhirnya, Allah menjatuhkan azab yang lebih besar kepada mereka. Azab ini mencakup angin topan yang dahsyat dan menghancurkan Kaum ‘Ad yang sombong tersebut. Hanya Nabi Hud dan orang-orang yang beriman yang selamat dari azab tersebut.

Dalam Alquran surat Al-Aḥqaf ayat 24, Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ

“Maka, ketika melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan,) tetapi itu azab yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih.

Berdasarkan Tafsir Tahlili Alquran Kemenag dijelaskan, segala macam usaha telah dilakukan Nabi Hud untuk mengajak kaumnya menganut agama yang benar.

Bahkan dalam ayat-ayat yang lain diterangkan bahwa Nabi Hud menantang kaumnya agar mereka semua dan dewa-dewa mereka itu bersama-sama melawan dan membunuh dirinya.

Namun tantangan itu tidak mereka hiraukan, sehingga Allah memutuskan untuk menimpakan azab kepada mereka.

Azab itu dimulai dengan datangnya musim kemarau panjang yang menimpa negeri mereka. Dalam keadaan demikian, mereka melihat awan hitam berarakan di atas langit dan bergerak menuju negeri mereka.

Mereka semua bergembira menyambut kedatangan awan itu. Menurut mereka, awan itu adalah tanda akan hujan dalam waktu dekat, yang selama ini sangat mereka harapkan. Mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang membawa hujan.”

Lalu Nabi Hud menatap awan itu dan memperhatikannya dengan seksama, kemudian beliau berkata, “Awan yang datang bergumpal-gumpal itu bukanlah sebagai tanda akan datangnya hujan sebagaimana yang kamu sangka, tetapi awan itu sebagai tanda datangnya azab yang kamu inginkan dan kamu tunggu-tunggu. Azab yang akan datang untuk menghancurkan kamu berupa angin kencang yang akan membinasakan kamu dan semua yang dilandanya. Dia akan membinasakan kamu dan semua hartamu dan akan menghancurkan seluruh kekuatan dewa-dewa yang selalu kamu bangga-banggakan, sesuai dengan tugas yang diperintahkan Tuhan kepadanya.”

 

Angin Topan Dingin 7 Malam 8 Hari

Kota Al Ula (sumber foto: Flickr/Sammy Six)
Kota Al Ula (sumber foto: Flickr/Sammy Six)

Dalam ayat yang lain diterangkan bentuk azab yang ditimpakan kepada Kaum ‘Ad itu. Allah berfirman:

وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ ٦ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ ٧ فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ ٨

Artinya: “Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka.” (QS Al-Ḥaqqah [69]: 6-8).

Dan firman Allah:

وَفِيْ عَادٍ اِذْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيْحَ الْعَقِيْمَۚ ٤١ مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ اَتَتْ عَلَيْهِ اِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيْمِۗ ٤٢

Artinya: “Dan (juga) pada (kisah kaum) ‘Ad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. (Angin itu) tidak membiarkan suatu apa pun yang dilandanya, bahkan dijadikannya seperti serbuk.” (QS Az-Zariyat [51]: 41-42).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya