Tips Lancar Puasa untuk Ibu Menyusui, Hindari Telat Berbuka dan Sahur

Mencukupi asupan cairan pada ibu menyusui sangat penting agar ASI tetap lancar meski puasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2024, 19:35 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 19:35 WIB
Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu menyusui. (dok. Unsplash.com/sickhews)

Liputan6.com, Jakarta - Ibu menyusui yang hendak menjalankan ibadah puasa Ramadhan disarankan untuk tidak telat makan sahur dan berbuka. Bidan dan praktisi prenatal yoga dari Poltekkes Kemenkes Jakarta Jamilatus Sa'diyah mengatakan, hal itu untuk mencukupi cairan tubuh dalam sehari.

"Upayakan untuk tidak telat sahur dan juga tidak telat untuk berbuka puasa untuk mencukupi cairan ibu menyusui ketika puasa minimal 2-3 liter per hari,” kata Jamila, Senin, dilansir Antara.

Mencukupi asupan cairan pada ibu menyusui sangat penting agar ASI tetap lancar meski puasa. Hal ini bisa dipastikan dengan minum dua gelas air saat berbuka puasa, dua gelas sebelum tarawih, dan dua gelas selepas tarawih, serta dua gelas saat sahur.

Dengan demikian, ibu menyusui setidaknya minum delapan gelas sehhari atau setara 2-3 liter air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Jamila mengatakan, secara studi ibu menyusui eksklusif bisa berpuasa penuh dan tidak memengaruhi kualitas air susu jika kondisi ibu dan bayi sehat. Kondisi sehat yang dimaksud yakni ibu tidak dalam kondisi dehidrasi serta berat badan bayi naik optimal.

Selain cairan, asupan kalori juga sangat penting bagi ibu menyusui. Ini mengingat busui ada penambahan sekitar 500 kalori.

"Memperhatikan pola makannya harus ada protein, karbohidrat kompleks, lalu terutama dalam kebutuhan cairan yang sangat penting pada saat menyusui, sayuran, vitamin dan mineral dari buah-buahan juga sangat penting,” jelas Jamila.

 

Tips Lancar Menyusui Saat Puasa

Ia juga memberikan tips untuk menyusui saat berpuasa agar merangsang Letting Down Reflex (LDR) adalah dengan memijat areola atau ataupun payudaranya ke arah puting supaya alirannya ASI bisa jauh lebih lancar.

Selain itu, Jamila juga mengatakan untuk tidak menunda menyusui bayi secara on demand atau sesuai permintaan saat bayi membutuhkannya.

“Tetap menyusui secara on demand atau semau bayinya, jadi tidak menunda atau menjadwalkan karena ini akan tetap menjaga produksi ASI ibu tetap baik,” tambahnya.

Ibu juga harus tetap istirahat yang cukup agar tidak mudah sakit yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan turunnya produksi ASI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya