Tidur Seharian Selama Puasa? Ini Hukumnya

Bolehkah tidur seharian selama puasa dan bagaimana hukumnya?

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 28 Mar 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi tidur, bermimpi
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam agama Islam, umat Muslim diwajibkan menjalankan puasa selama bulan Ramadan, di mana mereka dilarang untuk makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini merupakan salah satu rukun Islam yang penting dan dilakukan sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri. Namun, ada situasi di mana beberapa individu mungkin mengalami kelelahan atau lemas selama berpuasa, terutama di hari-hari awal saat tubuh masih beradaptasi dengan pola baru tanpa makanan dan minuman.

Tidak jarang, beberapa orang memilih untuk tidur seharian saat puasa Ramadan sebagai cara untuk mengatasi kelelahan atau rasa lemas yang dirasakan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi kesehatan, aktivitas fisik, atau lingkungan sekitar. Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa tidur seharian bukanlah praktik yang dianjurkan atau disarankan secara spesifik dalam ajaran agama Islam.

Sebagai umat Muslim, lebih baik untuk menjaga keseimbangan antara istirahat yang cukup dan melakukan ibadah dengan baik selama bulan Ramadan. Jika merasa lelah atau kelelahan, ada baiknya untuk mengambil istirahat yang cukup namun tetap memperhatikan waktu-waktu ibadah dan menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan kepatuhan terhadap ajaran agama.

Lantas bolehkah tidur seharian selama puasa dan bagaimana hukumnya? Berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya pada Rabu (20/3).

Tidur adalah Ibadah?

Ilustrasi Pria Tidur (sumber: unsplash)
Ilustrasi Pria Tidur (sumber: unsplash)

Dalam literatur keagamaan Islam, terdapat beberapa hadits yang mengindikasikan bahwa tidur saat berpuasa dianggap sebagai suatu ibadah. Salah satu hadits yang sering dikutip berasal dari Abdullah bin Amr dan Abdullah bin Abi Aufa, yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidurnya orang puasa adalah ibadah." (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Selain itu, terdapat hadits lain yang sering disebutkan dalam konteks ini, yaitu:

"نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ"

Artinya: "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya." (HR. Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman)

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa hadits terkait tidur saat berpuasa ini telah dinyatakan sebagai dhaif (lemah) oleh para ahli hadits. Sebagai contoh, hadits yang menyebutkan "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya" dianggap dhaif oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah (hadits nomor 4696).

Dengan demikian, walaupun terdapat beberapa hadits yang menyebutkan nilai ibadah dari tidur saat berpuasa, umat Muslim disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memahami dan mengamalkan hadits-hadits yang diragukan keabsahannya, serta mengutamakan hadits-hadits yang telah dipastikan kebenarannya oleh para ahli hadits.

 

Bolehkah Tidur Seharian saat Puasa?

Ilustrasi tidur, bermimpi
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo by yanalya on Freepik)

Tidurnya orang yang sedang berpuasa dihitung sebagai ibadah dalam Islam, terutama jika memenuhi dua kriteria tertentu. Ustadz M. Ali Zainal Abidin, seorang pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah Jember, mengutip penjelasan dari Imam al-Ghazali tentang tata krama dalam menjalankan puasa. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada siang hari, sehingga seseorang dapat merasakan lapar, haus, dan merasakan lemahnya kekuatan, yang akan membuat hati menjadi jernih.

بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه

"Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih" (Imam al-Ghazali, Ihya' Ulumid Din, juz 1, hal. 246)

Hadits yang menyebutkan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah seringkali dipolitisasi oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran untuk bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa. Namun, hal ini tidak benar menurut Ustadz Ali Zainal Abidin. Dia menyimpulkan bahwa tidur pada saat berpuasa dapat dianggap sebagai ibadah ketika memenuhi dua kriteria tertentu.

Pertama, tidur tersebut tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tetapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa. Kedua, tidur tersebut tidak mencampuri ibadah puasa dengan melakukan perbuatan maksiat. Dengan demikian, tidur saat berpuasa dapat menjadi bagian dari ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan tidak melanggar aturan-aturan puasa yang telah ditetapkan dalam agama Islam.

Cara Menjaga Pola Tidur selama Puasa

Menjaga pola tidur yang baik selama puasa adalah penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas ibadah. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga pola tidur selama puasa:

  1. Atur Jadwal Tidur: Tetapkan jadwal tidur yang teratur setiap hari selama bulan puasa. Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang konsisten setiap hari.
  2. Hindari Tidur Siang Terlalu Lama: Meskipun tidur siang dapat membantu mengurangi rasa lelah, hindari tidur siang terlalu lama agar tidak mengganggu pola tidur malam.
  3. Konsumsi Makanan Sehat: Pilih makanan sehat dan seimbang selama waktu berbuka dan sahur. Hindari makanan yang berat dan berlemak yang dapat membuat sulit tidur.
  4. Hindari Kafein dan Nikotin: Hindari konsumsi kafein dan nikotin, terutama menjelang waktu tidur, karena dapat mengganggu tidur Anda.
  5. Relaksasi Sebelum Tidur: Lakukan aktivitas relaksasi seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan sebelum tidur untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak.
  6. Hindari Layar Elektronik: Hindari menggunakan gadget seperti ponsel atau tablet beberapa jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon tidur.
  7. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan ruang tidur Anda nyaman, gelap, dan tenang. Gunakan bantal dan selimut yang nyaman untuk mendukung tidur yang berkualitas.
  8. Rutin Berolahraga: Tetap aktif dengan berolahraga secara teratur selama bulan puasa, tetapi hindari berolahraga yang terlalu berat menjelang waktu berbuka agar tidak mengganggu tidur malam Anda.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menjaga pola tidur yang baik selama bulan puasa untuk tetap sehat dan bugar serta menjalankan ibadah dengan kualitas yang optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya