Mau Jadi Golongan yang Tertawa di Hari Kiamat? Baca Surah Ini Menurut Nabi

Jika membaca surah dalam Al-Qur'an ini, kelak di hari kiamat akan tertawa, bukan yang ketakutan

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi lucu, tertawa
Ilustrasi tertawa. (Photo created by nakaridore on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, kiamat adalah sesuatu yang sangat serius dan menakutkan. Kiamat digambarkan saat di mana seluruh alam semesta akan diakhiri dan manusia akan diadili atas perbuatan-perbuatan mereka di dunia.

Menghadapi kiamat dalam Islam adalah sikap yang penuh ketaatan, ketakutan kepada Allah, dan persiapan diri untuk menghadapi akhirat. Sebagian besar umat Muslim menganggap kiamat sebagai peristiwa yang sangat serius.

Namun, ternyata ada golongan yang tertawa di hari kiamat. Siapa mereka dan bagaimana cara agar bisa tertawa di hari kiamat?

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mungkin menemukan momen kebahagiaan dan keceriaan meskipun berada di tengah-tengah tantangan atau keadaan sulit.

Kapan seseorang tertawa? Tertawa atau menemukan kedamaian dalam hati saat menghadapi masa-masa sulit dapat menjadi bentuk ketabahan dan keberanian.

Tertawa juga bisa muncul sebagai ekspresi kebahagiaan atau kesenangan, bahkan di tengah-tengah tantangan. Manusia memiliki kemampuan untuk menemukan hal-hal yang lucu atau menghibur bahkan dalam situasi yang sulit, dan tertawa bisa menjadi cara untuk merayakan kehidupan atau menemukan kedamaian dalam diri sendiri.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mungkinkah Tertawa saat Kiamat?

Ilustrasi kiamat, hari akhir
Ilustrasi kiamat, hari akhir. (Image by liuzishan on Freepik)

Dalam konteks agama, seseorang mungkin bisa menemukan kekuatan dalam keyakinan spiritualnya yang memungkinkan mereka untuk merasakan kedamaian bahkan dalam situasi yang menekan, yang mungkin tercermin dalam ekspresi tertawa.

Mungkinkah manusia bisa tertawa menghadapi kiamat kelak? Tentu saja bisa, selama mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW. Menukil Bincangsyariah.com, Surah Abasa merupakan surah ke 80 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri dari 42 ayat, dan termasuk golongan surah Makkiyah.

Menurut riwayat, surah ini turun sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap Ibnu Ummi Maktum. Disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW menerima dan berbicara dengan para pembesar orang Quraisy yang beliau harapkan masuk Islam.

Pada saat itu, datanglah Ibnu Ummi Maktum dengan tujuan agar Rasulullah membacakan kepadanya ayat-ayat Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah. Tetapi Rasulullah bermuka masam dan memalingkan muka, kemudian turun surah ini sebagai teguran kepada beliau.

Sebagaimana surah-surah dalam Al-Quran, surah ‘Abasa memiliki keistimewaan khusus dan keutamaan tersendiri. Berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi dalam kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar, setidaknya ada dua keutamaan dan keistimewaan membaca surah ‘Abasa.

Keistimewaan Membaca Surah 'Abasa

Ilustrasi muslimah, Islami, tertawa, main HP
Ilustrasi muslimah, Islami, tertawa.. (Image by freepik)

Pertama, orang yang membaca surah ‘Abasa, maka dia akan berada di hari kiamat dalam keadaan bahagia dan tertawa. Ini berdasarkan hadis berikut;

عن ابي بن كعب قال: قال لي النبي صلى الله عليه وسلم من قرأ سورة عبس كان وجهه يوم القيامة ضاحكا مستبشرا

Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata; Nabi SAW berkata kepadaku, ‘Barangsiapa membaca surah ‘Abasa, maka wajahnya di hari kiamat tertawa bahagia.

Juga berdasarkan riwayat berikut ini;

عن النبي صلى الله عليه وسلم من قرأ سورة عبس وتولى جاء يوم القيامة ووجهه ضاحك مستبشر

Dari Nabi SAW; Barangsiapa membaca surah ‘Abasa wa tawalla, maka dia datang di hari kiamat dalam keadaan wajahnya tertawa bahagia.

Kedua, orang yang membaca surah ‘Abasa, maka dia akan dilindungi dari kejelekan di dunia dan akhirat. Hal ini berdasarkan riwayat berikut;

عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال: من قرأ عبس واذا الشمس كورت اعاذه الله من كل فضيحة في الدارين

Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda; Barangsiapa membaca surah ‘Abasa dan Idzasy syamsu kuwwirat, maka akan melindunginya dari kejelekan di dunia dan akhirat. Wallahu a'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya