Liputan6.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW cukup banyak menginformasikan tanda-tanda kiamat dalam hadisnya. Sebagiannya bahkan kini diyakini sudah terjadi.
Salah satunya misalnya tanah Arab menghijau dan para penggembala berlomba mendirikan bangunan tinggi.
Baca Juga
Ulasan mengenai tiga tanda kiamat yang disebut Rasulullah dan diyakini sudah terjadi di Arab menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (29/3/2024).
Advertisement
Artikel kedua yang tak kalah ngehit adalah kisah Gus Baha menangis gara-gara penjual ayam kampung.
Sementara, artikel ketiga yaitu petaka baru yang diungkap ilmuwan yang disinyalir sebagai tanda kiamat.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. 3 Tanda Kiamat yang Disebut Rasulullah dan Kini Diyakini Sudah Terjadi di Arab
Kiamat merupakan keniscayaan dan menjadi salah satu bagian penting aqidah Islam. Cukup banyak dalil mengenai kepastian terjadinya kiamat. Salah satunya ditegaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur".
Namun, tak ada satupun makhluk yang mengetahui kapan waktu pasti terjadinya. Hanya saja, Allah telah memberi petunjuk mengenai tanda kiamat, baik dalam firman-Nya maupun melalui utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Di antara tanda-tanda kiamat, ada yang disebut tanda besar dan tanda kecil. Berikut ini adalah tanda kecil kiamat yang disebut Nabi SAW dan diyakini sudah terjadi di Arab.
1. Arab Menghijau
Mulai 2023 lalu, perbincangan mengenai Arab menghijau begitu menyita perhatian publik. Sebagian mengaitkannya sebagai tanda kiamat yang disebut Rasulullah SAW.
ا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضُ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا
Artinya, “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai bumi Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir.” (Muslim, Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Arabi], juz II, halaman 701).
Melansir NU Online, hadis di atas menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah bumi Arab kembali menjadi maraj, yang berarti tanah lapang yang dipenuhi tumbuhan. Untuk mengetahui bagaimana maksud hadits di atas, kita perlu merujuk penjelasan dari para ulama.
Advertisement
2. Kisah Gus Baha Menangis Gara-Gara Penjual Ayam Kampung, Ingat Ajaran Mbah Moen
Ulama asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim merupakan sosok seorang santri tulen, yang berlatar belakang pendidikan non-formal dan non-gelar. Akan tetapi, Gus Baha, demikian dia akrab disapa, diakui cerdas dan bahkan kerap diundang ke universitas-universitas terkemuka sebagai pemateri atau pembicara.
Gus Baha diberi keistimewaan untuk menjadi sebagai Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Selain itu, ia juga menjadi Pengasuh pondok pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA). Dua amanah yang sangat mentereng dan luar biasa, namun dibalik itu semua, ia pernah dibuat menangis, gegara penjual ayam kampung.
Meski hanya membahas soal penjual ayam kampung, kita bisa memetik ilmu yang disampaikan oleh santri kinasih Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen ini. Seperti diketahui sosok Gus Baha dikenal sebagai seorang ulama yang kharismatik dan penuh dengan kedalaman ilmu, dikenal akan pesannya yang disampaikan dengan kesederhanaan.
Bahasa yang digunakan oleh Gus Baha tidaklah rumit, namun sarat akan nilai-nilai kehidupan yang mendalam. Ia mampu menjelaskan konsep-konsep agama dengan cara yang mudah dipahami oleh semua kalangan, menjadikannya sangat dihormati dan dicintai oleh masyarakat luas.
3. Petaka Baru Diungkap Ilmuwan, Sinyal Kiamat Makin Dekat?
Sebuah penelitian baru mengungkap petaka yang boleh jadi merupakan salah satu dari sekian banyak tanda-tanda kiamat ‘bumi.’ Penelitian ini mengungkap perubahan iklim di bumi yang akan menjadi penyebab kerusakan lingkungan di bumi yang berdampak terjadinya inflasi.
Menukil CNBC Indonesia, studi yang diunggah dalam jurnal Communications Earth & Environment itu menyebut, dampak pemanasan global dan cuaca ekstrem diperkirakan akan terus menyebabkan kenaikan harga dan inflasi pangan.
"Kami menemukan bahwa kondisi suhu yang diproyeksikan pada tahun 2035 soal pemanasan global di masa depan menyiratkan peningkatan tekanan inflasi di seluruh dunia," tulis para peneliti dari Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim dan Bank Sentral Eropa, dikutip dari Business Insider via CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2024).
Dengan semakin meningkatnya 'tanda kiamat', rata-rata inflasi pangan bisa naik sebesar 3,23% per tahun secara global, dan mendorong inflasi umum naik sebesar 1,18% dalam dekade mendatang.
"Setelah tahun 2035, besarnya perkiraan tekanan terhadap inflasi sangat berbeda antar skenario emisi, menunjukkan bahwa mitigasi gas rumah kaca secara tegas dapat menguranginya secara signifikan," tulis mereka.
Advertisement