Mau Bahagia ala Ali Bin Abi Thalib? Begini Bocorannya

Bisa dipraktikkan, ini 7 cara mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat menurut Ali Bin Abi Thalib

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 18:30 WIB
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib

Liputan6.com, Jakarta - Kebahagiaan adalah keinginan dan harapan yang universal bagi semua orang. Setiap individu memiliki dorongan alami untuk mencari kebahagiaan dalam hidup mereka.

Namun, konsep kebahagiaan bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan sumber kebahagiaan juga dapat berbeda-beda bagi setiap orang.

Nah kali ini kita akan membahas kunci kebahagiaan menurut Ali bin Abi Thalib, sosok sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan kearifan, kebijaksanaan, dan ketabahannya.

Untuk beberapa orang, kebahagiaan mungkin terwujud dalam mencapai tujuan pribadi atau karier yang mereka impikan.

Bagi yang lain, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hubungan interpersonal yang sehat dan bermakna dengan keluarga, teman, atau pasangan hidup.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Inilah Kunci Kebahagiaan

Ali bin Abi Thalib (SS: YT. Abot Story)
Ali bin Abi Thalib (SS: YT. Abot Story)

Menyunting dalamislam.com, sahabat Rasulullah SAW, sekaligus menantu Rasullullah SAW, Ali Bin Abi Thalib RA memberikan beberapa kunci untuk meraih kebahagiaan, yaitu:

1. Jangan Membenci Siapapun Sekalipun ada yang Menyalahi Hakmu

Sebaiknya kita memberi maaf kepada orang yang berbuat salah kepada kita. Karena memendam rasa benci pada orang lain sangatlah tidak baik. Jangan sesekali menyempitkan hati kita dan tidak ingin memberikan maaf pada orang lain.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda, “pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan hari Kamis, lalu orang-orang yang tidak berbuat syirik diampuni dosa-dosanya, kecuali orang yang memiliki rasa kebencian terhadap saudaranya. Lalu dikatakan, “tangguhkanlah kedua orang ini hingga kembali islah.”

2. Tersenyumlah walau Hati sedang Menangis

Tersenyum adalah dapat dijadikan shadaqah. Dan tersenyum adalah bentuk suatu ibadah. Bahkan jika hati sedang manangis, maka kita dianjurkan untuk tersenyum hingga orang lain tidak melihat kesedihan kita.

Dari Abu Dzar RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Senyummu dihadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”

3. Jangan Bersedih Berlebihan walau Masalahmu Memuncak

Bersedih secara berlebihan bukan cara yang baik untuk menyelesaikan suatu masalah. Allah SWT berfirman:

لٙا تٙحْزٙنْ إِنّٙ اللّٰهٙ مٙعٙنٙا

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At Taubah:40).

Dari ayat di atas sudah cukup jelas. Jika kita mengalami kesedihan, janganlah khawatir karena kita memiliki Allah SWT sebagai sandaran di setiap kita memiliki masalah. Dan kita hendaklah berdoa kepada Allah untuk meminta pertolonganNya.

Kunci Bahagia Selanjutnya

Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas
Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas. (Photo by Alora Griffiths on Unsplash)

4. Hiduplah dalam Kesederhanaan Meskipun Serba Ada

Kita dianjurkan untuk hidup dalam kesederhanaan tidak dalam bermegah-megahan walaupun kita memiliki segalanya. Rasulullah SAW telah memberikan contoh kepada kita sebagai umatnya untuk hidup sederhana walaupun kita memiliki harta yang melimpah.

Jika kita selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan, maka kita akan merasa nikmat dan berkah hidup kita.

5. Jangan Memutus Doa untuk Sesama Saudara Mukmin

Nabi SAW pernah bersabda:

“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang dikabulkan. Pada kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat itu akan berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'”

Jadi janganlah kita memutus tali silaturahmi pada sesama saudara mukmin kita. Karena dengan kita saling menjaga tali silaturahmi maka kita akan diberikan umur yang panjang.

6. Berbuat Kebaikan Meskipun Banyak Musibah

Walaupun kita sedang dilanda banyak musibah, maka janganlah putus untuk berbuat baik pada sesama manusia. Karena sejatinya manusia itu hidup berdampingan satu dengan yang lainnya, dan supaya kehidupan kita berjalan dengan harmonis.

7. Memperbanyak Memberi walau dalam Keadaan Susah

Dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami menyatakan, Nabi SAW pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol. Jawab Beliau, “Sedekah dari orang yang serba kekurangan,” (HR. An-Nasa’i).

Memberi sesuatu yang kita punya kepada seseorang walaupun kita sendiri juga dalam keadaan susah, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Karena kita akan merasa bahagia ketika kita memberi pada sesama.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya