Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur'an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang juga menjadi fondasi keimanan karena menjadi salah satu kitab Allah SWT. Al-Qur'an menjadi panduan umat Islam sedunia, dalam kerangka kehidupan di dunia dan akhirat.
Tak pelak Al-Qur'an dipelajari di berbagai negara. Tak ketinggalan, kelompok awam. Mereka belajar membaca Al-Qur'an.
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaannya kemudian, sebagai kitab suci, apakah ketika seseorang membaca Al-Qur'an dan salah walau sudah sudah belajar berdosa? Soal ini Buya Yahya menjelaskan dengan gamblang.
Penjelasan Buya Yahya soal orang yang belajar tapi salah membaca Al-Qur'an dosa atau tidak ini artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu (5/6/2024).
Artikel kedua terpopuler yaitu bacaan yang membuat malaikat berebut mencatat amalan baik, kata Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Sementara, artikel ketiga yaitu pertanyaan mengenai apakah orang meninggal bisa mendengar dan melihat orang hidup yang dijelaskan Buya Yahya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Sudah Belajar tapi Masih Keliru Baca Al-Qur’an, Dosakah? Buya Yahya Menjawab
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan satu kebaikan. Setiap kebaikannya akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Itulah salah satu keistimewaan bagi orang yang membaca Al-Qur’an.
Masih banyak keutamaan yang akan diperoleh bagi mereka yang membaca Al-Qur’an. Mulai dari mendapat syafaat di hari kiamat hingga akan bersama para malaikat-Nya.
Kendati demikian, tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orang yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Dewan Masjid Indonesia (DMI) pernah menyatakan bahwa sebanyak 65 persen umat Islam di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an.
"Jadi kalau 223 juta itu penduduk indonesia adalah beragama Islam. Sebanyak 65 persennya, umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Quran dan buta secara umum," kata Wakil Ketua Umum Komjen Pol (Purn) Syafruddin, 22 Januari 2022 lalu, dikutip dari Antara.
Sebagian dari mereka yang belum lancar membaca Al-Qur’an masih terus belajar. Dalam proses belajar, kesalahan membaca Al-Qur’an sering terjadi. Lantas, jika sudah belajar tapi tetap keliru membaca Al-Qur’an apakah dosa?
Advertisement
2. Dengan Bacaan Ini Banyak Malaikat Turun Berebut Mencatatnya, Kata UAH
Penceramah cerdas Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu mejelis mengatakan ada salah satu bacaan yang membuat banyak malaikat turun berebut mencatat bacaan tersebut.
"Teman-teman pernah dengar kisah viral enggak? ada orang langsung berkata begini, sahabat karena tahu ilmu ini dia katakan begini 'hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi," kata UAH seperti yang diunggah dalam Youtube @quotesislami-92.
UAH menyatakan, bacaan tersebut bukan dari Nabi Muhammad SAW. Namun kalimat tersebut dari sahabat, dan nabi mendengar kalimat ersebut. selang beberapa saat nabi mempertanyakan siapa yang mengatakan kalimat ersebut.
"Selesai sholat nabi bertanya siapa yang mengatakan kalimat tersebut, namun semua diam lantaran takut salah," ujarnya.
"Nabi sampaikan tadi waktu bacaan itu diutarakan, aku melihat banyak malaikat turun berebut untuk mencatat bacaan itu," kata UAH menirukan ucapan Nabi Muhammad.
3. Benarkah Orang Meninggal Bisa Mendengar dan Melihat Orang Hidup? Kata Buya Yahya Begini
Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mendapat pertanyaan dari seorang jemaahnya. Benarkah orang yang meninggal bisa mendengar dan melihat orang hidup?
Buya Yahya mengatakan, ulama berbeda pendapat soal orang meninggal mendengar orang hidup. Ada yang berpandangan para arwah mendengar, sebagian mengatakan tidak mendengar.
Namun, Nabi Muhammad SAW pernah menyeru orang-orang yang meninggal usai Perang Badar. Mereka yang gugur dipanggil oleh Rasulullah SAW.
“Sampai Sayyidina Umar berkata, ‘Ya Rasulullah, mereka tidak mendengar, mereka sudah mati masa mendengar.’ Nabi menjawab, ‘Engkau tidak lebih mendengar dari mereka.’ Artinya mereka mendengar,” tutur Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (4/6/2024).
Buya Yahya menambahkan, umat Islam juga disunnahkan mengucapkan salam ketika ziarah kubur. Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang sudah meninggal mendengar salamnya.
“Baik, masalah mendengarnya orang meninggal dunia sudah jelas. Gak usah bertanya lagi. Gak usah ragu lagi. Orang meninggal dunia mendengar omongan (orang hidup),” jelas Buya Yahya.
“Bahkan dalam hadis juga waktu ada orang mengubur, ia mendengar terompah kaki berjalannya di saat meninggalkannya. Dia mendengar semuanya,” lanjut Buya Yahya.
Advertisement