Liputan6.com, Jakarta - Lebaran Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari itu, umat muslim disunnahkah untuk melaksanakan sholat Idul Adha.
Pada dasarnya untuk syarat dan rukun sholat Idul Adha (termasuk Idul Fitri) mirip dengan sholat lainnya. Demikian pula dengan hal yang membatalkan serta pekerjaan atau ucapan yang disunnahkan.
Waktu pelaksanaannya adalah setelah matahari terbit hingga masuk waktu zuhur. Namun, dianjurkan mengawalkan waktu agar memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat yang hendak berkurban setelahnya.
Advertisement
Baca Juga
Sholat sunnah id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya. Tapi, jika terlambat datang atau mengalami suatu kendala, boleh dilakukan secara sendiri (munfarid) di rumah daripada tidak sama sekali.
Melansir dari laman NU Online, berikut adalah bacaan niat serta tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha.
Saksikan Video Pilihan ini:
Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha
1. Niat
Niat sholat Idul Adha apabila dilaksanakan sendirian jika dilafalkan berbunyi, “ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini”. Ditambah “imâman” jika menjadi imam, dan “makmûman” jika menjadi makmum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
Takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir tersebut dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
Advertisement
3. Membaca surah al-Fatihah
Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surah al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
4. Berdiri kembali pada rakaat kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Usai membaca surah al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca surah al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
5. Mendengarkan khutbah
Setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila sholat id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak ba'da shubuh pada hari arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyrik, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai sholat fardhu.