Gus Baha Ungkap yang Perlu Dilakukan saat Emosi

Lakukan ini saat emosi, agar tidak berbuat buruk. Dua cara yang diberikan oleh Gus Baha ini bisa dipraktekkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 12:30 WIB
Gus baha 23
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, memberikan bocoran cara mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Gus Baha menekankan pentingnya menjaga diri ketika sedang dilanda emosi.

Gus Baha menjelaskan bahwa saat seseorang merasa penat dan emosional, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

"Penat bawaannya itu emosi, gak suka kumpul orang, itu sebaiknya jangan jalan-jalan," ujarnya, dikutip kanal YouTube @AlGhifari27.

Menurutnya, salah satu kebaikan dalam Islam adalah menampilkan wajah ceria dan senyum, tetapi hal itu sulit dilakukan jika sedang dalam kondisi emosi.

Masalah seperti kredit jatuh tempo, utang yang menumpuk, atau masalah keluarga sering kali membuat seseorang merasa emosional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Ini yang Bisa Dilakukan

Ilustrasi amarah, emosi, marah
Ilustrasi amarah, emosi, marah. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

"Karena kita mungkin jatuh kredit, jatuh utang, atau punya masalah keluarga sehingga bawaan kita itu emosi," kata Gus Baha. Dalam kondisi seperti ini, menjaga jarak dengan orang lain bisa menjadi langkah bijak.

Gus Baha menyarankan agar ketika kita merasa emosi, lebih baik untuk menenangkan diri terlebih dahulu.

"Dalam situasi seperti ini, sebaiknya untuk menjaga kebaikan itu kamu meninggalkan manusia, aktivitasnya kemudian kamu meninggalkan manusia supaya gak kena keburukan kamu," jelasnya.

Artinya, ada kalanya kita perlu menjauh sementara dari interaksi sosial untuk menghindari hal-hal negatif yang mungkin terjadi.

Terkadang, saat kita bertemu orang lain dalam kondisi emosi, bawaan kita bisa menjadi tidak baik.

"Ada momen, ada saat di mana kita mungkin kalau ketemu orang itu bawaannya ingin sengak, ingin ngomong yang gak enak," ujar Gus Baha.


Ini yang Bisa DIlakukan Selanjutnya

Ilustrasi
ilustrasi menahan emosi

Dalam situasi seperti ini, menjaga diri dengan mengurung diri di kamar atau mengisolasi diri sementara bisa menjadi solusi yang efektif.

Gus Baha menekankan bahwa langkah ini jarang dipraktikkan oleh banyak orang. "Karena bawaannya baru emosi, ini yang jarang dipraktekkan," katanya.

Menurutnya, mengisolasi diri sementara adalah cara yang baik untuk mencegah penyebaran energi negatif kepada orang lain.

Dengan mengisolasi diri, kita bisa memberikan waktu bagi diri sendiri untuk meredakan emosi. Hal ini penting agar ketika kita kembali berinteraksi dengan orang lain, kita bisa melakukannya dengan kepala yang lebih dingin dan hati yang lebih tenang.

Selain itu, Gus Baha juga mengingatkan bahwa menjaga kebaikan hati dan sikap adalah bagian dari ajaran Islam. Oleh karena itu, ketika emosi melanda, menenangkan diri dan menghindari interaksi sosial sementara adalah langkah yang sejalan dengan nilai-nilai kebaikan dalam Islam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya