Mau Tahu Apakah Ibadah Kita Diterima atau Tidak? Ini Ciri-cirinya Menurut Buya Yahya

Ingin ibadah diterima Allah SWT? Ini cara mendeteksi apakah ibadah kita diterima atau tidak

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 05:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Ibadah merupakan segala bentuk kegiatan atau perbuatan yang dilakukan oleh seorang Muslim dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencari keridhaan-Nya.

Ibadah mencakup berbagai aspek kehidupan, baik yang bersifat ritual maupun sosial, yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Seseorang menjalankan ibadah harapannya diterima oleh Allah SWT. Ibadah yang diterima oleh Allah SWT adalah ibadah yang tidak hanya dilakukan dengan benar secara ritual, tetapi juga membawa dampak positif pada perilaku dan kehidupan sehari-hari pelakunya.

Buya Yahya, menyatakan ada ciri-ciri khusus ketika ibadah diterima Allah SWT. Ungkapan Buya ini dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Buya Yahya, membahas tentang bagaimana mengetahui apakah ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Bisa Membawa Perubahan Diri

Mendapatkan Naungan di Hari Akhir
Ilustrasi Bersedekah Credit: freepik.com

Buya Yahya menekankan bahwa kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba harus membawa perubahan positif dalam dirinya.

"Kebaikan-kebaikan yang dilakukan seorang hamba harus dirasakan bahwasanya ada perubahan dalam dirinya," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa tanpa perubahan, ibadah tersebut belum mencapai tujuan yang sebenarnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa ibadah yang dilakukan dengan tulus akan membawa kepada kebaikan yang lain.

"Ibadah ini akan membawa menyeret kepada kebaikan," jelasnya.

Ibadah Diterima, Membuat Ingin Mengulangi

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. (Image by freepik)

Menurutnya, ibadah yang diterima akan memotivasi pelakunya untuk terus melakukan perbuatan baik lainnya.

Ia kembali menegaskan bahwa dosa yang dilakukan jika tidak segera diikuti dengan penyesalan dan tobat, akan menarik orang tersebut untuk melakukan dosa lebih lanjut.

"Dosa yang dilakukan seorang hamba kalau tidak segera dipangkas dengan penyesalan lalu tobat, maka dosa itu akan menarik orang untuk melakukan dosa lebih jauh lagi," ungkapnya.

Ini menunjukkan betapa pentingnya tobat dalam menjaga diri dari perbuatan dosa.

Sebaliknya, Buya Yahya menekankan bahwa ketaatan yang dilakukan dengan ketulusan akan membuat kita lebih mudah untuk melakukan ketaatan lainnya. Ia juga memberikan tanda bahwa sedekah yang kita lakukan diterima oleh Allah.

"Tanda sedekahmu itu diterima oleh Allah, kamu itu ingin sedekah lagi," katanya. Keinginan untuk terus bersedekah adalah tanda bahwa Allah meridhoi perbuatan kita.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya