Kata Gus Baha tentang Kiai yang Dekat dengan Pejabat

Pejabat yang didekati kiai harus beraliran Ahlussunnah Wal Jamaah. Pejabat dilarang dekat dengan aliran sesat, bahaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 08:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Laduni ID)
Gus Baha (SS: YT Laduni ID)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengupas fenomena menarik tentang kiai-kiai yang terlibat dalam koalisi dengan pejabat, serta implikasi ibadah dalam konteks ini.

Menurut Gus Baha, banyak kiai yang saat ini terlibat dalam koalisi politik dengan pejabat memiliki alasan bahwa ini juga merupakan bagian dari ibadah mereka.

Alasan utama mereka adalah untuk memastikan bahwa pejabat yang mereka dekati masih memiliki akidah yang sesuai dengan ajaran Ahli Sunnah wal Jamaah.

"Pejabat yang didekati oleh kiai-kiai biasanya memiliki akidah yang berlandaskan Islam, baik dari NU maupun Muhammadiyah yang mengikuti ajaran ahli sunnah," ujar Gus Baha, dikutip di kanal YouTube @ngajigusbaha. .

Murid Mbah Moen ini juga menekankan bahwa kiai-kiai yang terlibat dalam koalisi dengan pejabat ini berpegang pada prinsip bahwa mereka tidak akan mendekati atau berkolaborasi dengan aliran-aliran sesat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ini Alasan Kiai Dekat dengan Pejabat

Mereka, dalam hal ini kiai  memilih untuk dekat dengan pejabat yang memiliki kecenderungan beragama Islam NU atau Muhammadiyah Ahli Sunnah.

Gus Baha menjelaskan bahwa bagi kiai-kiai yang mendasarkan ajarannya pada NU atau Muhammadiyah Ahli Sunnah, mereka akan mengikuti adat dan tradisi yang diterapkan dalam organisasi mereka.

"Jika kiai dekat dengan pejabat yang menganut NU, maka mereka akan mengikuti adat dan tradisi NU. Begitu juga jika dekat dengan yang menganut Muhammadiyah," papar Gus Baha.

Khawatirnya, pejabat-pejabat ini dekat dengan orang-orang yang memiliki aliran sesat. Maka dikhawatirkan pula, para pejabat ini akan beraliran sesat.

Namun, Gus Baha juga mengingatkan bahwa kiai-kiai harus berhati-hati dalam memilih untuk dekat dengan pejabat yang memiliki pandangan atau praktik keagamaan yang berbeda.

Yang Terjadi Jika Pejabat Dekat dengan Aliran Sesat

Ilustrasi Aliran Sesat. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)
Ilustrasi Aliran Sesat. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)
Ilustrasi pejabat memasuki masa lame duck
Ilustrasi pejabat memasuki masa lame duck. (Image by wirestock on Freepik)

"Jika ada kiai yang dekat dengan pejabat yang menganut aliran sesat, mereka harus waspada karena pandangan keagamaan dan praktik ibadah mereka berbeda," tambahnya.

Dalam konteks ini, Gus Baha menyoroti pentingnya menjaga kesucian ibadah di tengah-tengah musibah dan tantangan. Ia menyatakan keyakinannya bahwa menjaga kesucian ibadah adalah hal yang sangat penting.

"Saat menghadapi musibah, ibadah yang dilakukan dengan keyakinan yang kuat akan memberikan kekuatan spiritual yang dibutuhkan," ujarnya dengan yakin.

Gus Baha menekankan bahwa menjaga keaslian dan kesucian ibadah adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan adalah dalam kerangka mendekatkan diri kepada Allah.

"Dalam pandangan saya, menjaga keaslian ibadah dan menjauhkan diri dari aliran sesat adalah langkah yang sangat penting dalam mempertahankan keutuhan agama," tutup Gus Baha dengan penuh penegasan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya