Awas! Setan Bisa Menjerumuskan Lewat Pintu Halal, Caranya Begini Kata Buya Yahya

Buya Yahya menyatakan, setan bisa masuk ke kehidupan manusia yang awalnya jalur halal, kedepannya direkayasa setan jadi haram

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Umumnya, setan sering kali menemukan celah untuk masuk ke dalam kehidupan manusia melalui pintu-pintu maksiat dan haram.

Ketika seseorang melakukan perbuatan dosa atau melanggar aturan agama, mereka membuka diri terhadap godaan dan bisikan setan.

Perbuatan maksiat seperti berbohong, mencuri, atau melakukan tindakan tidak bermoral lainnya, menjadi jalan bagi setan untuk memperkuat pengaruhnya. Setan menggunakan kelemahan manusia dalam menghadapi godaan duniawi untuk menjauhkan mereka dari jalan kebenaran dan kebaikan.

Tidak hanya melalui jalur haram dan maksiat, teryata setan bisa masuk lewat jalur halal pula.

Dalam sebuah majelisnya, Buya Yahya memperingatkan penting tentang bagaimana setan bisa menjerumuskan manusia ke dalam keharaman melalui cara-cara yang awalnya halal.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Berbgai Cara Dilakukan Setan

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. Unsplash/Benjamin Dada
Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. Unsplash/Benjamin Dada

Buya Yahya menjelaskan bahwa setan menggunakan berbagai macam taktik untuk membuat manusia terjebak dalam dosa.

Buya Yahya mencontohkan bagaimana setan memanfaatkan kebiasaan berhutang yang pada dasarnya adalah perbuatan halal.

"Kadang-kadang melalui pintu halal, minjam uang itu kan halal, cuman setan ngerti," ujar Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube @albahjahtv.

Menurut Buya Yahya, setan sangat cerdas dalam memahami psikologi manusia dan melihat bahwa kebanyakan orang bisa lebih mudah dijerumuskan ke dalam dosa melalui hutang. Hutang kan halal.

"Kayaknya paling banyak orang itu saya jerumuskan dalam zina sama pinjol," tambah Buya mengibaratkan ucapan setan, menggunakan istilah untuk pinjaman online yang sering kali berbunga tinggi dan bersifat riba.

Ia menekankan bahwa pinjaman online yang berbau riba sering kali menjadi perangkap setan yang efektif. "Kalau saya suruh langsung pinjol enggak enak ah. Suruh hobi ngutang dulu, loh ngutang kan halal," ujar Buya kembali menirukan ucapan setan.

Buya Yahya menjelaskan bahwa setan memulai dengan mengajak orang untuk berhutang dalam hal yang halal, tetapi kemudian menjebak mereka dalam situasi yang sulit.

Ini Mekanisme Setan

Banner Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah dan Cara Hindari Jeratan
Banner Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah dan Cara Hindari Jeratan (Liputan6.com/Triyasni)

Setelah utang, ketika seseorang kebingungan untuk membayar kembali pinjaman tersebut, mereka mulai mencari solusi yang lebih mudah namun berisiko.

"Setelah ngutang bingung bayarnya, setelah bingung bayarnya akhirnya apa? Pinjam ke teman yang lain," kata Buya Yahya.

Namun, setan tidak berhenti di situ. Ia terus membuat situasi semakin sulit dengan membisikkan kepada teman-teman orang tersebut agar tidak memberikan bantuan.

"Sudah susah dipersusah, setan bisikan temannya jangan ngasih," lanjut Buya Yahya.

Ketika semua jalan tampak buntu, orang yang berhutang akhirnya terpaksa mengambil pinjaman online yang berbau riba. "Akhirnya pikir pinjolmasuk. Padahal mula-mula minjam yang halal, masuk hati-hati," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun meminjam uang pada awalnya adalah halal, setan bisa memutarbalikkan keadaan sehingga orang terjebak dalam riba yang jelas haram. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait pinjaman.

Pesan Buya Yahya ini sangat relevan, terutama di era modern saat ini di mana pinjaman online semakin mudah diakses. Banyak orang mungkin tergoda untuk mengambil pinjaman dengan cepat tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, dan akhirnya terjebak dalam masalah yang lebih besar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya