Alasan Mendalam di Balik Muharram sebagai Bulannya Allah, Ini Penjelasannya

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah. Pun demikian bulan ini disebut sebagai bulannya Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi bulan purnama, masjid, Islami
Ilustrasi bulan purnama, masjid, Islami. (Photo by Yasir Gürbüz from Pexels)

Liputan6.com, Cilacap - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram. Berdasarkan rilis Kementerian Agama 1 Muharram 1446 bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024.

Muharram merupakan salah satu bulan dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ar-Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.

Tidah hanya sebagai bulan yang dimuliakan, Muharram juga disebut sebagai syahrullah al-aslam (bulannya Allah yang sunyi). Pertanyaannya adalah mengapa Muharram disebut bulannya Allah? Berikut ini penjelasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Keutamaan Bulan Muharram

Ilustrasi Ramadan di masjid
Ilustrasi Ramadan di masjid. Photo by Artur Aldyrkhanov on Unsplash

Menukil NU Online, bulan Muharram yang merupakan salah satu bulan yang mulia dan terhormat. Pada bulan terhormat termasuk Muharram, masyarakat Arab dilarang berbuat dzalim dan menumpahkan darah. Selain Muharram terdapat tiga bulan yang mulia yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab).

Syekh Jalaluddin As-Suyuthi menjelaskan keutamaan puasa sunnah Muharram pada syarah hadits atas shahih Muslim, Ad-Dibaj fi Syarhi Shahihi Muslim ibnil Hajjaj.

As-Suyuthi mengatakan bahwa keutamaan puasa Muharram disebut secara khusus pada hadits riwayat Imam Muslim sebagai puasa paling utama setelah puasa Ramadhan. Bulan Muharram sendiri disebut sebagai bulan Allah.

Alasan Disebut sebagai Bulannya Allah

Masjid
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Shazban

Mengapa bulan Muharram ini disebut sebagai bulan Allah? Padahal Muharram memiliki keutamaan yang sama atau lebih sedikit dengan bulan lainnya dibandingkan bulan Ramadhan. Menurut Syekh Jalalauddin As-Suyuthi, kelebihan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami dibandingkan nama bulan Hijriah lainnnya.

Nama bulan Hijriah selain Muharram merupakan nama bulan yang dipakai pada masa jahiliyah. Adapun bulan Muharram pada era masyarakat jahiliyah dinamai bulan Shafar Awwal. Sedangkan bulan setelah Muharram disebut bulan Shafar Tsani. Ketika Islam datang, Allah menyebut Shafar Awwal dengan bulan Muharram yang dinisbahkan dengan asma-Nya.

Syekh Jalaluddin As-Suyuthi juga mengutip pendapat Imam Al-Qurthubi yang menjelaskan, kelebihan puasa bulan Muharram dibandingkan puasa pada bulan Hijriah lainnya terletak pada posisi Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah. Dengan demikian, mengawali tahun baru pada bulan pertama Hijriah dengan ibadah puasa merupakan amalan yang sangat utama.

Adapun hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA yang disyarahkan oleh Syekh Jalalauddin As-Suyuthi adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, bulan Muharam’. (HR Muslim). Wallahu a'lam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya