Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam

Ini beberapa amalan yang dapat di lakukan di malam 1 Suro atau 1 Muharram

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2024, 11:14 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024, 01:30 WIB
[Bintang] Niat Puasa Muharram
Sudah tahu bacaan niat puasa Muharram? Kamu bisa lihat di sini. (Foto: imamsonline.com)

Liputan6.com, Cilacap - Umat Islam sebentar lagi akan meninggalkan tahun 1445 H dan memasuki tahun baru Islam yakni 1 Muharram 1446 H.

Dalam kalender hijriyah 1 Muharram itu sama dengan 1 Suro dalam kalender Jawa. Pun demikian perihal pergantian harinya juga sama yakni ketika matahari tenggelam dan bulan muncul di ufuk timur.

Berdasarkan rilis Kementerian Agama 1 Muharram 1446 bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024. Jadi, pada Sabtu malam, 6 Juli 2024, kita sudah memasuki malam tahun baru Islam.

Islam mengajarkan amalan-amalan di bulan Suro atau Muharram yang dapat juga dilaksanakan di malam 1 Suro atau 1 Muharram. Berikut ini beberapa amalannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Amalan-amalan di Malam 1 Suro (1-3)

[Bintang] Sambut 1 Muharram, Ini Bacaan Doa Awal Tahun
Menyambut 1 Muharram, inilah lafal doa awal tahun yang nggak ada salahnya untuk kamu baca. (Ilustrasi: getpocket.com)

Menukil merdeka.com, berikut ini beberapa amalan yang baik dilaksanakan di malam tahun baru Islam

1. Mengamalkan Doa Akhir Tahun

Sebelum melaksanakan berbagai amalan di malam 1 Suro atau 1 Muharram, umat Muslim disarankan untuk membaca Doa Akhir Tahun. Doa ini sebaiknya dibaca pada akhir bulan Dzulhijjah, sebelum masuknya bulan Muharram, sebanyak tiga kali.

Pergantian hari dan bulan dalam kalender Hijriyah terjadi pada waktu magrib, sehingga doa ini sebaiknya dibaca sebelum waktu magrib menjelang. Berikut bacaan doa akhir tahun yang dapat kamu jadikan amalan

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fî hadzihi sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

2. Mengamalkan Doa Awal Tahun

Setelah melaksanakan doa akhir tahun, umat Muslim disunnahkan untuk membaca doa awal tahun pada malam 1 Suro atau 1 Muharram. Doa ini sebaiknya dibaca setelah waktu magrib, saat memasuki 1 Muharram.

Doa awal tahun juga dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali. Dengan membaca doa ini, umat Muslim diharapkan mendapatkan keberkahan dan kemurahan Allah SWT di tahun yang baru.

Berikut bacaan doa awal tahun yang perlu kamu amalkan:

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

3. Memotong Kuku

Amalan malam 1 Suro yang ditekankan dalam Islam berikutnya ialah memotong kuku. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Lima perkara merupakan fitrah (sesuci) yaitu, memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku."

Berdasarkan hadits tersebut, para ahli fiqih menetapkan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan dan kerapian, seperti memotong bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku, termasuk dalam amalan sunnah.

 

Amalan-amalan di Malam 1 Suro (4-8)

Ilustrasi Tahun Baru Islam
Ilustrasi Tahun Baru Islam. (Muharram vector created by freepik - www.freepik.com)

4. Berpuasa

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah berpuasa pada hari pertama Muharram. Puasa Muharram, terutama pada hari Asyura (10 Muharram).

5. Bersedekah

Amalan malam 1 Suro yang juga penting dilakukan adalah bersedekah. Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, baik berupa uang, makanan, maupun barang, merupakan amalan yang dianjurkan. Ini sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan. Tentu saja amalan ini tak hanya dilakukan pada malam 1 Suro, melainkan di hari-hari yang lain juga.

6. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Mengisi malam Satu Suro dengan dzikir dan doa kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan, keberkahan, dan kebaikan di tahun baru.

7. Membaca Al-Quran

Amalan malam 1 Suro yang dianjurkan dalam Islam berikutnya ialah membaca Al-Quran. Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an, terutama surat-surat yang memiliki keutamaan khusus, seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

8. Menyambung Silaturahmi

Menyambung silaturahmi tidak hanya mempererat tali persaudaraan akan tetapi juga mendapatkan ridha Allah SWT. Sebagaimana hadits Qudsi riwayat Tirmidzi & Abu Dawud, dikatakan bahwa:

"Siapa yang menyambung silaturahim, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan siapa yang memutuskan silaturahim, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya." (HR Tirmidzi & Abu Dawud)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya