Zaman Akhir, Buya Yahya Ungkap Sosok Dajjal Kecil yang Dikhawatirkan Rasulullah

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, seorang ulama yang dikenal dengan keilmuannya, memberikan penjelasan yang mendalam mengenai konsep "Dajjal-Dajjal kecil" dalam sebuah ceramahnya.

Dikutip melalui platform dakwahnya, youtube @Buyayahyaofficial, Buya Yahya menjelaskan bahwa fenomena ini merujuk kepada individu-individu yang menggunakan agama untuk kepentingan pribadi tanpa memperhatikan nilai-nilai kebenaran dan keikhlasan yang seharusnya menjadi pijakan utama dalam beragama.

Menurut Buya Yahya, Dajjal-dajal kecil bukanlah entitas fisik seperti Dajjal besar yang secara mistis digambarkan dalam sejumlah hadis.

Namun, mereka adalah figur atau ulama yang menggunakan kedudukan dan ilmu keagamaan untuk mencapai tujuan-tujuan dunia, seperti popularitas, kekuasaan, atau kekayaan pribadi.

Mereka tidak memiliki ketulusan dalam beribadah dan lebih cenderung menjadikan agama sebagai alat untuk memenuhi keinginan duniawi mereka.

Simak Video Pilihan Ini:

Dalam ajaran Islam, Buya Yahya menekankan bahwa ulama atau orang yang memiliki ilmu agama seharusnya menjadi teladan yang baik dalam perilaku dan akhlak.

Namun, Dajal-dajal kecil ini justru menyesatkan umat dengan memanipulasi ajaran agama demi kepentingan pribadi. Mereka mungkin mampu menarik perhatian banyak orang dengan kata-kata yang cerdas dan pandangan yang tampak kealiman, tetapi sejatinya mereka tidak mengikuti prinsip-prinsip yang benar dalam Islam.

Menurut Buya, dalam riwayat yang banyak, Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan bahwa dia lebih takut terhadap ancaman dari Dajjal kecil dibandingkan dengan Dajjal besar itu sendiri.

Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kebersihan hati dan ketulusan niat dalam beribadah menurut pandangan Islam yang sejati.

Buya Yahya menjelaskan bahwa perilaku dajjal kecil ini dapat ditemukan di berbagai lapisan masyarakat, bahkan di kalangan yang seharusnya menjadi panutan keagamaan.

Mereka mungkin pandai berbicara dalam masalah agama, tetapi sebenarnya hati mereka tidak bersih dan tidak tulus dalam pengabdian kepada Allah SWT.

Dalam pandangan Buya Yahya, umat Islam perlu lebih waspada dan kritis terhadap ulama-ulama atau tokoh agama yang hanya menggunakan agama untuk kepentingan pribadi.

"Kita harus selalu berhati-hati dalam memilih rujukan keagamaan kita. Kepatuhan kepada nilai-nilai kebenaran dan keikhlasan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah kita dalam beribadah," ujarnya.

Selain itu, Buya Yahya menegaskan bahwa dalam menjalankan ajaran agama, kita harus mengedepankan keteladanan dan ketulusan hati.

"Jangan biarkan diri kita terjebak dalam jaringan Dajal-dajal Kecil yang hanya mencari keuntungan duniawi. Yang penting adalah bagaimana kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT secara tulus dan ikhlas," tambahnya.

Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. "Kita harus selalu berdoa agar diberikan petunjuk yang benar dalam menjalani hidup kita dan tidak terpengaruh oleh tipu daya Dajal-dajal Kecil ini," tegasnya.

Buya Yahya berharap umat Islam dapat lebih memahami dan menghindari bahaya dari perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.

"Jadilah umat yang bijak dalam beragama dan selalu menjaga kebersihan hati serta ketulusan dalam beribadah kepada Allah SWT," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul