Buya Yahya Kisahkan Turunnya Nabi Isa Jelang Kiamat, Bukan sebagai Nabi, tapi..

Buya Yahya jelaskan keyakinan Islam mengenai turunnya Nabi Isa di akhir zaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 20:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Buya Yahya atau KH Yahya Zainul Ma'arif, seorang ulama terkemuka di Indonesia, memberikan penjelasan mendalam tentang keyakinan Islam mengenai turunnya Nabi Isa di akhir zaman.

Menurutnya, pemahaman yang benar tentang hal ini sangat penting bagi umat Islam agar tidak terjebak dalam kesalahpahaman atau ajaran sesat.

Dikutip kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya menjelaskan dalam keyakinan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu dari lima nabi yang bergelar Ulul Azmi, yang diberikan kekhususan oleh Allah.

Nabi Isa tidak meninggal dunia, tetapi diangkat ke langit dan akan kembali ke bumi menjelang kiamat.

"Nabi Isa tidak datang sebagai nabi yang membawa wahyu baru, melainkan sebagai umat Nabi Muhammad SAW," ujar Buya Yahya.

Ketika Nabi Isa turun, ia akan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW dan tidak membawa syariat baru. Hal ini merupakan bentuk pengakuan terhadap finalnya kenabian Muhammad SAW.

"Ini adalah kehormatan bagi Nabi Isa dan juga bagi umat Islam, karena syariat Islam akan tetap menjadi pedoman hingga akhir zaman," jelas Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya, tentang Sosok yang Mengalahkan Dajjal

Patung mata satu dajjal di Arab Saudi
Patung mata satu dajjal di Arab Saudi / Cr: Youtube Channel Alman Mulyana

Buya Yahya menekankan bahwa keyakinan ini adalah bagian dari akidah yang harus dipahami dengan benar oleh umat Islam. Ia menegaskan bahwa tidak ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW, dan siapa pun yang mengaku sebagai nabi setelahnya dianggap murtad.

"Mereka yang mengimani adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW tidak dianggap sebagai bagian dari umat Islam," tegasnya.

Penjelasan Buya Yahya juga mencakup tentang peran Nabi Isa dalam meluruskan kesesatan yang terjadi di akhir zaman. Ia akan mengalahkan Dajjal, yang dikenal sebagai sosok fitnah terbesar menjelang hari kiamat.

"Turunnya Nabi Isa adalah salah satu tanda besar kiamat dan menjadi momen penting dalam sejarah umat manusia," tambahnya.

Selain itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa Nabi Isa akan memimpin umat Islam dan menjalankan hukum syariat Islam. Ia akan membimbing umat menuju jalan yang benar dan menghadirkan kedamaian serta keadilan. "Nabi Isa akan menjadi pemimpin yang adil dan membawa kemakmuran bagi umat manusia," katanya.

 

Kuncinya Dekat dengan Allah SWT

Ilustrasi Nabi Isa AS (SS: YT: Maiora Media)
Ilustrasi Nabi Isa AS (SS: YT: Maiora Media)

Dalam kesempatan tersebut, Buya Yahya juga mengingatkan umat Islam untuk terus memperkuat iman dan memperdalam pemahaman agama. Ia menekankan pentingnya mengikuti ajaran yang benar dan menghindari ajaran yang menyimpang.

"Pemahaman yang benar tentang akidah akan menjadi benteng bagi umat dari pengaruh ajaran sesat," ujarnya.

Buya Yahya juga menegaskan bahwa umat Islam harus siap menghadapi tantangan di akhir zaman dengan memperkuat akidah dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. "Jangan sampai kita terpengaruh oleh fitnah-fitnah yang muncul dan tetap teguh dalam keyakinan," pesannya.

Ia menambahkan bahwa turunnya Nabi Isa juga menjadi ujian bagi umat Islam untuk melihat sejauh mana keimanan dan keteguhan mereka. "Ini adalah kesempatan untuk membuktikan keimanan kita dan memperkuat persaudaraan sesama umat Islam," tuturnya.

Buya Yahya mengajak umat Islam untuk memperbanyak doa dan ibadah, serta terus memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah akhir zaman. "Kita harus selalu dekat dengan Allah dan menjaga hubungan baik dengan sesama," sarannya.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa turunnya Nabi Isa adalah bukti kasih sayang Allah kepada umat manusia. Ia akan datang untuk membimbing umat menuju kebenaran dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. "Ini adalah bukti bahwa Allah tidak akan membiarkan umatnya tersesat dan selalu memberikan jalan keluar," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya