Ustadz Adi Hidayat Ungkap Sosok Paling Penting di Balik Kemerdekaan yang Sebenarnya

Ustadz Adi Hidayat ungkap sosok di balik Kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi HUT RI, Kemerdekaan Indonesia
Ilustrasi HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kita menikmati kemerdekaan dan kebebasan hari ini, dan di balik pencapaian besar ini terdapat sebuah kekuatan yang tak terlihat namun sangat berpengaruh.

Keberhasilan kita dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan merupakan hasil dari dukungan dan bimbingan dari sesuatu yang lebih besar dan lebih tinggi.

Kekuatan ini memberikan petunjuk, kekuatan, dan perlindungan yang tidak tampak di mata manusia, namun sangat dirasakan dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil. Peran serta kekuatan ini, yang mungkin tidak selalu terlihat, telah membentuk perjalanan sejarah kita dan membawa kita ke titik ini.

Ustadz Adi Hidayat (UAH), dalam sebuah ceramah yang ditayangkan melalui kanal YouTube @risauumat.9438, dikutip Sabtu (18/08) membahas secara mendalam tentang sosok di balik kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Penjelasan UAH

uah adi hidayat
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)

UAH menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak lepas dari peran penting perjuangan para ulama dan kekuatan iman kepada Allah SWT.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya berlandaskan pada upaya fisik dan diplomasi semata, tetapi juga didorong oleh semangat spiritual yang kuat.

"Proklamasi 17-08-1945 itu memiliki saham yang kuat dari pertemuan-pertemuan dan perjuangan para ulama," ujar UAH. Ia menekankan bahwa teriakan takbir yang menggema selama perjuangan tersebut merupakan simbol pengakuan atas kekuasaan Allah yang Maha Besar.

Ustadz Adi menjelaskan bahwa takbir yang sering dikumandangkan oleh para pejuang kemerdekaan, seperti di Surabaya, memiliki makna yang dalam.

"Teriakan Allahu Akbar itu artinya Allah yang Maha Besar, Allah yang Mahakuasa," jelasnya.

Kalimat ini bukan hanya sebuah seruan, tetapi juga merupakan deklarasi keyakinan bahwa semua perjuangan dan kemenangan adalah atas izin dan kehendak Allah SWT.

Dalam ceramahnya, UAH juga menyoroti bagaimana nilai-nilai keimanan tersebut tertanam dalam dasar negara Indonesia. Ia merujuk pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa.

"Kalimat Allah yang Mahakuasa itu tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, dan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mengakui kekuasaan Allah dalam meraih kemerdekaan," tambah UAH.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pengakuan terhadap Allah sebagai sosok di balik kemerdekaan sangat penting untuk dipahami oleh generasi sekarang.

 

UAH Kutip UUD 1945

Ilustrasi kemerdekaan RI, 17 Agustus
Ilustrasi kemerdekaan RI, 17 Agustus. (Photo Copyright by Freepik)

"Keinginan untuk merdeka sudah lama ada, tetapi yang mempercepat terwujudnya keinginan luhur itu adalah rahmat Allah yang Maha Kuasa," katanya.

Menurutnya, inilah yang perlu dihayati oleh setiap warga negara Indonesia, bahwa kemerdekaan adalah anugerah dari Allah SWT.

Dalam penjelasannya, UAH menegaskan bahwa kemerdekaan yang diraih bukan hanya hasil dari perjuangan fisik semata, tetapi juga karena dorongan spiritual yang kuat dari para ulama dan rakyat yang berjuang dengan iman.

"Dari dulu bangsa ini sudah memiliki keinginan untuk merdeka, tapi yang mempercepat dan mewujudkannya adalah rahmat Allah," ujar UAH, mengingatkan pentingnya pengakuan terhadap kekuasaan Allah dalam sejarah bangsa.

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa pengakuan terhadap Allah yang Maha Kuasa bukan hanya sekadar formalitas, tetapi harus menjadi landasan dalam membangun negara.

"Kalimat atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dalam Pembukaan UUD 1945 itu harus dipahami sebagai landasan spiritual dalam setiap langkah bangsa ini," tegasnya. Ini adalah pengingat bahwa keberhasilan bangsa ini tidak bisa lepas dari kehendak dan pertolongan Allah SWT.

Selain itu, UAH juga mengajak umat Islam untuk selalu bersyukur dan menjaga nilai-nilai keimanan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sebagai bangsa yang merdeka atas rahmat Allah, kita harus senantiasa bersyukur dan menjaga keimanan kita dalam setiap aspek kehidupan," pesannya. Ia menekankan bahwa tanpa rahmat Allah, tidak mungkin kemerdekaan ini bisa diraih dan dipertahankan.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga mengajak masyarakat untuk memahami bahwa kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga dengan baik.

"Kemerdekaan ini adalah amanah dari Allah, dan kita harus bertanggung jawab untuk menjaga dan mengisinya dengan kebaikan," ujar UAH. Menurutnya, ini adalah tugas setiap warga negara, terutama umat Islam, untuk terus menjaga nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ustadz Adi juga menutup ceramahnya dengan mengingatkan bahwa dalam setiap perjuangan dan pencapaian, umat Islam harus selalu melibatkan Allah dalam setiap langkah. "Jangan pernah melupakan Allah dalam setiap perjuangan dan kesuksesan kita, karena hanya dengan pertolongan-Nya kita bisa meraih kemenangan sejati," tutupnya. UAH berharap agar pesan ini bisa menjadi renungan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia adalah hasil dari rahmat Allah SWT yang Mahakuasa, dan ini harus menjadi landasan dalam membangun negara yang lebih baik di masa depan.

"Semoga kita semua bisa menjaga amanah kemerdekaan ini dengan selalu mengingat Allah dalam setiap langkah kita," pungkas UAH. Pesan ini diharapkan bisa terus diingat oleh setiap warga negara dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya