Top 3 Islami: Gempa Megthrust Jogja hingga Kisah Santri Miskin naik Haji,

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah kisah santri miskin Mbah Kholil Bangkalan yang beribadah haji karena taat kepada sang guru

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Agu 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 06:30 WIB
Habib Novel dan Gus Iqdam (SS: YT Habib Novel Alaydrus)
Habib Novel dan Gus Iqdam (SS: YT Habib Novel Alaydrus)

Liputan6.com, Jakarta - Penjelasan panjang lebar Habib Novel Alaydrus tentang pertanyaan apakah bencana, sebagaimana halnya gempa Jogja adalah bentuk hukuman dari Allah SWT menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu 928/8/2024).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah kisah santri miskin Mbah Kholil Bangkalan yang beribadah haji karena taat kepada sang guru.'

Sementara, artikel ketiga yaitu tiga golongan manusia yang tinggal di bukit Kasturi dan bebas hisab pada hari kiamat.

Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan ini:

1. Gempa Mengguncang Jogja, Ini Peringatan UAH saat Terjadi Bencana

Habib Novel Alaydrus dan Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Habib Novel Alaydrus dan Ustadz Adi Hidayat atau UAH. (YouTube Novel Muhammad Alaydrus dan Adi Hidayat Official)

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sering terjadi akhir-akhir ini. Lindu yang hangat dibicarakan adalah gempa magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Yogyakarta pada Senin (26/8/2024) malam. 

Dalam kacamata Islam, ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat alias UAH menerangkan bahwa bencana alam seperti gempa bumi tidak hanya disebabkan oleh faktor alamiah, tapi juga ada keterlibatan Allah SWT. UAH lantas mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an.

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ 

Artinya: "Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka, dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan." (Q.S Al-Anfal: 33)

UAH menjelaskan, ayat tersebut mengingatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW agar jangan lalai dalam menjalankan perintah-Nya. Meskipun masih ditemukan orang yang lalai mengingat Tuhannya. 

"Sehingga di antara sebagian mereka (yang lalai) memang sudah layak untuk diingatkan bahkan dihukum. Hanya karena ada orang-orang yang banyak istighfar, banyak bertaubat, banyak kembali kepada Allah, maka Allah menahan (bencana) itu untuk tidak menjadi malapetaka yang lebih besar," jelas UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (27/8/2024).

Selengkapnya baca di sini

2. Kisah Santri Miskin Naik Haji karena Taati Perintah Mbah Kholil Bangkalan, Nasib Murid Kaya malah Sebaliknya

Pasarean Syaikhona Kholil Bangkalan
Prabowo Subianto berdoa di makam Syaikhona Kholil Bangkalan saat maju sebagaj Capres pada Pemilu 2019 lalu.

Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan ulama kharismatik sekaligus gurunya para ulama Nusantara di zamannya. Bahkan, hingga sekarang keberkahan Mbah Kholil Bangkalan masih terus diharapkan.

Setiap hari tidak henti-hentinya umat Islam menziarahi makam Mbah Kholil dari berbagai daerah, baik jemaah dari Pulau Jawa maupun luar Jawa.

Banyak sumber yang menceritakan kisah Mbah Kholil sang waliyullah. Salah satunya termaktub dalam kitab Ha'ula Masyayikhuna (Inilah Para Guru Kami) karya Kiai Musa Musthafa at-Tamani.

Kitab tersebut sebagian besar menceritakan kisah-kisah para ulama Nusantara. Ada di antaranya kisah Mbah Kholil Bangkalan ketika menguji ketaatan santrinya yang miskin untuk melaksanakan ibadah haji.

Berikut kisah selengkapnya yang dapat diambil hikmah dan pelajaran untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selengkapnya baca di sini

3. 3 Golongan Manusia yang Ditempatkan di Bukit Kasturi dan Bebas Hisab di Hari Kiamat

Kiamat Terjadi Sangat Cepat, Surat An-Nahl: Seperti Sekejap Mata atau Lebih Cepat Lagi
Kiamat Terjadi Sangat Cepat, Surat An-Nahl: Seperti Sekejap Mata atau Lebih Cepat Lagi. Foto: Freepik.

Salah satu peristiwa yang sangat menakutkan di hari kiamat adalah ketika manusia menghadapi hisab atau perhitungan amal.

Namun kengerian dan ketegangan di Yaumul Hisab ini tidak akan dirasakan oleh golongan manusia yang sangat beruntung ini.

Sebaliknya dia bebas dari hisab dan ditempatkan di bukit yang indah yang beraroma wangi karena memang bukit tersebut terbuat dari kasturi.

Lantas siapakah mereka golongan manusia yang sangat beruntung di hari yang sangat mencekam ini? Simak ulasannya berikut ini.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya