Jangan Anggap Sepele 4 Dosa Kecil ini, Bisa Berujung Jadi Dosa Besar

Selayaknya kita dapat menjaga sikap maupun lisan agar terhindar dari segala macam dosa. Sebab beberapa dosa yang sering dianggap remeh dan dilakukan secara terus-menerus ternyata bisa berujung pada dosa besar. Berikut di antaranya.

oleh Putry Damayanty diperbarui 08 Sep 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi menyesal, penyesalan
Ilustrasi menyesal, penyesalan. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan atau maksiat sekecil apa pun akan terhitung sebagai dosa. Manusia tak luput dari kesalahan. Maka itu, tak ada manusia yang benar-benar terbebas dari dosa, terkecuali maksum dan yang dikehendaki-Nya.

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR. Tirmidzi)

Kelak setiap amal yang diperbuat selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Surga adalah balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan neraka adalah tempat bagi orang kafir dan munafik.

Seringkali contoh dosa kecil atau pun besar menjadi fokus utama yang diperhatikan. Padahal, sejatinya manusia harusnya menghindar dari dosa kecil agar tidak menjadi dosa yang besar di hadapan Allah SWT.

Lantas, seperti apa dosa-dosa kecil yang ternyata bisa menjadi dosa besar? Berikut ulasannya merangkum dari laman dompetdhuafa.org.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan ini:


1. Menyakiti Perasaan Orang Lain dengan Ucapan

1. Membicarakan Orang Lain
Membicarakan orang lain atau ghibah merupakan perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa (Sumber foto: projectinspired.com)

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 263: 

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ

Artinya: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun.

Seringkali manusia khilaf dalam ucapan yang mereka sampaikan. Bahkan efek dari perkataan manusia ternyata bisa membuat orang kecewa dan terluka. Semestinya kita harus menahan diri dari ucapan yang buruk agar tali persaudaraan tetap terjaga dan tidak memicu konflik.

Maka kita harus bisa mengambil pelajaran dalam surah Al-Baqarah ayat 263, bahwa Allah SWT menginginkan agar sebagai manusia senantiasa berkomunikasi dengan baik dan tidak menyakiti perasaan orang lain.  


2. Berperilaku Tidak Sopan pada Orang Tua

Seorang Ibu di Inggris Ikut Anaknya Kelas Agar Tidak Berlaku Kasar pada Guru
Ilustrasi remaja putra dan ibunya. (dok. psychologies.co.uk/Novi Thedora)

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)

Sebagaimana mestinya seorang anak, kita harus menghormati orang tua kita. Contoh dosa kecil terhadap orang tua kita dimulai dari tidak menghiraukan orang tua kita bahkan fatalnya membentak orang tua kita.

Lebih parahnya lagi, kita sampai durhaka kepada orang tua kita. Jangan sampai kita melakukan perilaku dosa kecil yang menjurus pada dosa besar atas sikap kita terhadap kedua orang tua.  


3. Sering Menyia-nyiakan Makanan

Mengelola sampah makanan
Mengelola sampah makanan. (Foto: Freepik)

Allah SWT tidak suka dengan orang yang melampaui batas dan berlebihan. Dari segala aspek kehidupan termasuk makan dan minuman pun tidak boleh berlebihan dan melampaui batas.

Sebagai manusia, khususnya perihal makan dan minum yang kita konsumsi dalam sehari-hari harus cukup dan tidak boleh mubazir. Jangan sampai perilaku kita menimbulkan dosa besar karena sering menyia-nyiakan makanan dan minuman.  


4. Menyebarkan Berita yang Belum Pasti Kebenarannya

Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Allah SWT menganjurkan manusia agar tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui secara fakta dan juga kebenarannya.

Sebagai manusia, kita harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah informasi. Kita harus punya alarm apakah informasi tersebut sudah benar secara fakta dan bukan hoax semata.

Sikap kita yang gampang menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya mungkin dianggap hal yang biasa dan dianggap contoh dosa kecil bagi kita, namun bisa jadi perilaku tersebut menjadi dosa besar dihadapan Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya