Kisah Gus Dur Ditalkin Syekh Abdul Qadir Al Jailani

Gus Dur saat berada di makam, dalam keadaan antara sadar dan tertidur, Gus Dur mengalami sebuah pengalaman yang sangat mendalam.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 04:30 WIB
Kisah Kesederhanaan Gus Dur Saat Foto Kepresidenan, Rela Tunggu Jas Disetrika
Kisah Kesederhanaan Gus Dur Saat Foto Kepresidenan, Rela Tunggu Jas Disetrika (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah menarik tentang Gus Dur, atau KH Abdurrahman Wahid, yang dibaiat oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, menjadi cerita hangat dari masa ke masa.

Peristiwa ini terjadi saat Gus Dur melakukan lawatan ke Baghdad, di mana ia dikenal memiliki kegemaran berkunjung ke makam para ulama dan waliullah.

Kunjungan ini bukan sekadar wisata, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan spiritual Gus Dur.

Dalam perjalanan tersebut, Gus Dur berkesempatan untuk mengunjungi makam Syekh Abdul Qadir Al Jailani, seorang tokoh besar dalam tarekat dan spiritualitas Islam.

Dalam kisah yang dikutip dari tayangan di kanal YouTube @SPORTS_30626, saat berada di makam, dalam keadaan antara sadar dan tertidur, Gus Dur mengalami sebuah pengalaman yang sangat mendalam.

Ia mendapati dirinya didatangi oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, yang kemudian mentalkin Gus Dur.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Setelah dari Baghdad, Menuju Abah Anom

Abah Anom
Abah Anom. (Dok Pesantren Suryalaya)

Proses talkin yang dilakukan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bukanlah sekadar pembelajaran tentang zikir. Lebih dari itu, talkin ini juga merupakan pengakuan resmi bagi seseorang sebagai murid dalam tarekat yang dianut.

Dengan demikian, melalui zikir yang diucapkan oleh Syekh Abdul Qadir, Gus Dur secara resmi menjadi pengikut tarekat tersebut.

Setelah kembali ke Indonesia, Gus Dur melanjutkan perjalanan spiritualnya. Ia tidak melewatkan kesempatan untuk bersilaturahim dengan Syekh Tajul Arifin, yang akrab dipanggil Abah Anom.

Abah Anom adalah mursyid tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah yang memiliki pengaruh besar di kalangan murid-muridnya.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Dur meminta agar ditalkin oleh Abah Anom. Namun, Abah Anom menjawab bahwa Gus Dur tidak perlu ditalkin lagi. “Kau sudah ditalkin oleh Syekh Abdul Qadir Al Jailani,” katanya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa Gus Dur sudah mendapatkan pengakuan dan bimbingan spiritual yang cukup dari Syekh Abdul Qadir.

Cerita tentang pengalaman spiritual Gus Dur ini sangat populer di kalangan murid Abah Anom di Suryalaya. Banyak dari mereka yang mendengar langsung kisah tersebut, baik dari orang yang menyaksikan peristiwa ini maupun yang mendengar dari cerita yang beredar.

Perjalanan Spiritualitas Gus Dur

Mengenang Satu Dekade Haul Gus Dur
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meninjau pameran Satu Dekade Haul Presiden ke IV Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pameran sekaligus lomba foto ini diikuti oleh puluhan fotografer dari seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kisah ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang dalam menjalani kehidupan spiritual mereka.

Kunjungan Gus Dur ke makam Syekh Abdul Qadir Al Jailani dan pengalamannya dibaiat ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan spiritual dan keteladanan dalam tradisi Islam.

Bagi Gus Dur, pengalaman ini bukan hanya sekadar momen pribadi, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap perjalanan spiritualnya.

Sebagai seorang tokoh yang dikenal luas di Indonesia, Gus Dur selalu berusaha untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi dan kebangkitan spiritual di masyarakat.

Dengan pengakuan dari Syekh Abdul Qadir, ia merasa semakin diberdayakan dalam misi tersebut.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa setiap perjalanan spiritual memiliki makna dan hikmah tersendiri. Terkadang, pengalaman yang luar biasa datang dari tempat dan waktu yang tidak terduga.

Gus Dur dengan rendah hati menerima bimbingan dari Syekh Abdul Qadir dan menjadikannya sebagai bekal untuk menebar kebaikan di Indonesia.

Masyarakat luas dapat mengambil pelajaran dari kisah Gus Dur ini, tentang pentingnya keterhubungan antara guru dan murid dalam dunia spiritual. Selain itu, kisah ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan mendalami warisan para ulama yang telah memberikan banyak pengajaran dan inspirasi.

Dalam setiap perjalanan spiritual, penyerahan diri dan keyakinan kepada Allah SWT menjadi kunci utama. Gus Dur, sebagai seorang yang memiliki kedekatan dengan Allah, menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu bersandar pada-Nya dalam menjalani setiap langkah hidup.

Melalui pengalaman ini, Gus Dur mengajak kita untuk terus berdoa dan mencari bimbingan spiritual dari para ulama, agar kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh hikmah dan kedamaian.

Kisah ini menjadi saksi bisu dari perjalanan seorang tokoh yang dikenal sebagai pemimpin dan guru spiritual bagi banyak orang.

Akhirnya, mari kita kenang dan hargai perjalanan spiritual Gus Dur, yang telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam di Indonesia dan dunia. Semoga kisahnya menginspirasi kita untuk terus mencari ilmu dan bimbingan dari para ulama yang telah mewariskan kebaikan sepanjang masa.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya