Bukan Rasa Takut, Ini Makna Takwa yang Sebenarnya Menurut Gus Baha

Makna takwa sesungguhnya diungkap Gus Baha

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 08:30 WIB
Gus Baha 4
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Lazim kita ketahui bahwa arti takwa ialah al-khauf yakni takut. Takut di sini tentu saja takut kepada Allah SWT. Inilah definisi takwa yang sering kita dengar.

Namun tidak demikian halnya dengan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam mendefinisikan takwa. Definisi takwa Gus Baha ini berbeda dengan lainnya.

Murid Mbah Moen ini terlebih dahulu menerangkan tashrif atau asal usul kata takwa sebelum menerangkan arti sesungguhnya dari takwa tersebut.

“Sebetulnya kata takwa itu secara kosakata itu dari kata waqo, yaqi ,wiqoyatan, terus ikut wazan iftaala jadi ittaqo, yattaqi, ittiqoan,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Universitasislamindonesia, Kamis (10/10/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ini Makna Takwa menurut Gus Baha

Gus Baha tiktok
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (SS TikTok)

Gus Baha ungkap makna sebenarnya dari takwa yakni menjaga. Definisi ini sejatinya belum banyak orang yang tahu. Menjaga di sini menurut Gus Baha dalam artian mencegah agar sesuatu yang buruk tidak terjadi.

“Sebenarnya, maknanya waqo itu bukan takut tapi menjaga," terangnya.

“Menjaga itu adalah menghindari sesuatu supaya yang bahaya itu enggak terjadi," sambungnya

 Jadi menjaga itu ada unsur ada bahaya kita cut (cegah---pen) supaya itu enggak terjadi itu namanya menjaga,” tandasnya.

Keutamaan Orang yang Takwa

FOTO: Memperbanyak Ibadah Selama Ramadhan di Masjid Kubah Emas
Umat muslim bertadarus Alquran di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat (16/4/2021). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amalan dan ibadah di antaranya sholat sunah, zikir, dan tadarus Alquran. (merdeka.com/ Arie Basuki)

Merangkum laman balitbangdiklat.kemenag.go.id, berikut ini beberapa keutamaan orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

1. Diberikan jalan keluar, rizki yang tak disangka, jalan yang mudah, dan Allah permudah urusan

Allah berfirman 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [QS. Ath-Thalaq (65) : 2-3).

2. Mendapat kemenangan, surga, dan diselamatkan dari neraka

Allah berfirman

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan” (QS. An-Nur (24) : 52).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam mengerjakan apa yang diperintahkan oleh keduanya, meninggalkan apa yang dilarang oleh keduanya, dan takut kepada Allah atas dosa-dosa yang telah lalu serta bertakwa kepada Allah dalam menghadapi masa depannya.

3. Dicintai dan dirahmati Allah Swt.

Allah berfirman 

كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ رَسُوْلِه اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ 

“ Bagaimana mungkin ada perjanjian (aman) di sisi Allah dan Rasulnya dengan orang-orang yang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil Haram (Hudaibiyah), maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah: 07). 

4. Mendapat pengajaran dan furqon

Allah berfirman 

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم

“Dan bertakwalah kepada Allah;  Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” [Qs. Al-Baqarah(2) : 282].

Peroleh Derajat yang Mulia - Dilipatgandakan Pahala

Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

5. Yang bertakwa adalah yang termulia di sisi Allah Swt. dan dipuji oleh Allah

Allah berfirman 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” [QS. Al-Hujurat (49) : 13].

6. Orang bertakwa adalah wali Allah yang mendapatkan ma’iyyatullah

Allah berfirman 

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ  الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa(QS. Yunus (10) : 62-63).

7. Dibukakan keberkahan dari langit dan bumi

Allah Berfirman 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ "

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" (QS Al-A'raaf: 96). 

8. Ishlahul a’mal, diampuni dosa, dan dilipatgandakan pahala

Allah berfirman 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” (QS. Al-Ahzab(33) : 70-71).

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya