Liputan6.com, Jakarta - Berdoa kepada Allah SWT merupakan bukti penghambaan muslim terhadap Tuhannya. Bahkan, jika seorang muslim tidak berdoa kepada Allah SWT, maka orang tersebut tergolong sombong, sebagaimana firman Allah SWT berikut.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Ghafir: 60)
Banyak hadis yang menjadi dalil pentingnya doa dan keutamaan berdoa. Salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Rasulullah SAW bersabda,
Advertisement
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا
Baca Juga
Artinya: "Tidak ada seorang Muslim yang berdoa dengan tidak disertai dengan doa dan memutus hubungan persaudaraan kecuali Allah pasti akan memberikannya salah satu dari tiga hal.
Bisa disegerakan doanya untuk dikabulkan, mungkin pula Allah menyimpannya sehingga dibalas di akhirat kelak. Dan kemungkinan pula Allah akan menghindarkan dia dari kejadian buruk yang menjadi ganti setara dari doa kebaikan yang ia panjatkan." (HR. Ahmad)
Namun bagi sebagian muslim, khususnya di Indonesia, sebagian mereka tidak menghafal doa-doa yang dominan ber-bahasa Arab. Lantas, bolehkah muslim berdoa menggunakan bahasa yang dipahami?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Ustadz Abdul Somad (UAS) berikut ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH
UAH mengatakan, pada dasarnya boleh berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa yang ia pahami.
"Anda mau minta (berdoa), sedangkan Anda tidak menemukan kalimat-kalimatnya yang khusus, maka boleh Anda memohon dengan bahasa Anda," kata UAH, dikutip dari YouTube Audio Dakwah, Selasa (15/10/2024).
Menurut UAH, berdoa tidak mesti dengan bahasa Arab. Sebab, tidak ada ketentuannya dalam berdoa menggunakan bahasa tersebut.
"Itu tidak ada ketentuan, karena ibu dimintakan meminta apa yang ibu butuhkan. Dan ketika Anda memohon dengan bahasa Anda, itu terasa (permohonan) minta nya," tutur UAH.
Meski begitu, jika doanya diwajibkan dengan bahasa Arab, tidak boleh diubah ke dalam bahasa daerah, seperti halnya doa-doa di dalam sholat.
"Yang harus pakai bahasa Arab tidak boleh diubah, yang boleh pakai bahasa kita, silakan ungkapkan," jelas UAH.
Advertisement
Penjelasan UAS
Mengutip tayangan YouTube Canal Ilmu Roso, UAS menambahkan bahwa doa apapun di luar sholat boleh menggunakan bahasa masing-masing yang ia pahami.
"Setelah mendengar adzan, berdoa menggunakan bahasa Indonesia, boleh. Doa apapun di luar sholat pakai bahasa Indonesia, boleh. Dalam sholat kalau pakai bahasa selain Arab, batal (sholatnya)," jelas UAS.
Pendakwah kondang kelahiran Sumatera Utara itu memberikan contoh ibadah di luar sholat yang memperbolehkan berdoa dengan bahasa daerah, yaitu dalam ibadah haji tawaf dan sa'i.
Dari penjelasan UAH dan UAS dapat disimpulkan bahwa doa tidak harus selalu menggunakan bahasa Arab. Doa menggunakan bahasa Arab pun belum tentu jadi sebab cepat dikabulkan. Seperti yang disinggung UAH bahwa doa menggunakan bahasa sendiri malah akan lebih terasa permohonannya.
Wallahu a’lam.