Liputan6.com, Jakarta - Surga dan neraka merupakan balasan yang dijanjikan oleh Allah SWT di hari akhir nanti. Jika amalan baiknya lebih berat, maka surga balasannya. Sebaliknya, apabila amalan buruknya yang lebih berat maka neraka dengan segala azabnya akan menanti.
Surga adalah tempat yang sangat nyaman dengan segala kenikmatan di dalamnya. Sehingga, tak ada satu pun manusia yang tidak menginginkan surga begitupun bagi kaum hawa.
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, terdapat beberapa hadis yang mengungkapkan bahwa wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Sebagaimana kisah tentang seorang perempuan yang ahli ibadah namun ternyata ia dijerumuskan ke dalam neraka.
Lantas, apakah penyebabnya? Ternyata, amal ibadahnya tidak mampu mencegahnya dari berbuat kecurangan yang menyakiti orang lain. Berikut kisahnya merangkum dari bincangmuslimah.com.
Saksikan Video Pilihan ini:
Akibat Tidak Menjaga Mulut dan Lisan
Perempuan memang dikenal lebih banyak mampu mengekspresikan perasaannya dengan cara berbicara. Hanya saja, ada sebagian perempuan yang kurang dapat mengontrol ucapannya. Padahal, di dalam hadis Nabi SAW terdapat kisah seorang perempuan ahli ibadah masuk neraka disebabkan karena ucapannya,
Sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا وَصِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي النَّارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا وَصَلَاتِهَا وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنْ الْأَقِطِ وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ. رواه أحمد.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang terkenal dengan banyak melaksanakan sholat, puasa, dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya. Beliau bersabda, “Ia di neraka.” Laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang perempuan yang terkenal dengan sedikit puasa, sedekah, dan sholatnya. Ia hanya sedekah dengan sepotong keju, tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Maka beliau bersabda, “Ia di surga.” (H.R. Ahmad)
Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh imam Al-Hakim di dalam kitabnya yang berjudul Al-Mustadrak Alas Shahihain. Riwayat imam Al-Hakim menyebutkan bahwa perempuan yang ahli neraka tersebut malam-malamnya ia gunakan untuk melaksanakan sholat, sedangkan siang harinya ia berpuasa.
Artinya, ia tidak hanya melaksanakan ibadah wajib saja, ibadah sunnah pun ia lakukan. Hanya saja, mulut dan lisannya tidak dapat ia kontrol. Sehingga banyak tetangganya yang merasa sakit hati karenanya.
Advertisement
Hikmah Kisah
Berbeda dengan perempuan satunya yang dijamin masuk surga. Meskipun ia hanya melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib saja, yakni sholat fardu, puasa di bulan Ramadan, dan sedekahnya cuman sedikit. Namun, ia dapat mengontrol ucapannya, sehingga tidak ada tetangganya yang merasa sakit hati karenanya.
Dengan demikian, maka kisah dua perempuan di dalam hadis tersebut sangat penting sekali untuk kita renungkan. Betapa pentingnya budi pekerti atau akhlak yang baik kepada sesama manusia, di samping kita harus berakhlak baik kepada Allah SWT dengan menjalankan ibadah kepada-Nya.
Oleh sebab itu, mari kita jaga lisan dan perbuatan kita agar tidak satu pun makhluk Allah yang merasa tidak nyaman berada di sisi kita. Waallahu A’lam Bishawab.