Saat Dokter Bertanya, Apa Rahasia Kesehatan Nabi Muhammad SAW yang Nyaris Tak Pernah Sakit

Suatu ketika, seorang raja memberikan hadiah dokter kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan dapat menjaga kesehatan Nabi. Namun, beberapa waktu setelah tinggal bersama Nabi, dokter tersebut merasa kebingungan. Dokter tersebut mengamati bahwa Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak pernah jatuh sakit, hingga ia pun merasa bahwa kehadirannya tidak diperlukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2024, 05:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang dikenal jarang sakit sepanjang hidupnya, meski aktivitas dakwah dan perjuangan yang dijalani begitu padat dan penuh tekanan.

Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi umatnya. Gus Baha, dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @SUDARNOPRANOTO, membahas kisah unik tentang Nabi Muhammad yang tak hanya menolak, tetapi juga mengembalikan hadiah berupa dokter yang diberikan seorang raja.

Dalam ceramah tersebut, Gus Baha mengungkapkan bahwa kisah Nabi yang mengembalikan dokter tersebut tercatat dalam Sirah Nabawiyah dan banyak dikenal dalam tarikh Islam.

Suatu ketika, seorang raja memberikan hadiah dokter kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan dapat menjaga kesehatan Nabi. Namun, beberapa waktu setelah tinggal bersama Nabi, dokter tersebut merasa kebingungan.

Dokter tersebut mengamati bahwa Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak pernah jatuh sakit, hingga ia pun merasa bahwa kehadirannya tidak diperlukan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ini yang Dilakukan Nabi dalam Menjaga Kesehatannya

Gambar Ilustrasi Dokter Sedang Melakukan Operasi Caesar
Nabi kembalikan hadiah dokter Sumber: Freepik

Gus Baha menceritakan, dokter tersebut akhirnya "menyerah" karena tidak melihat Nabi memiliki keluhan kesehatan yang perlu diobati. Ia pun mempertanyakan rahasia kesehatan Nabi yang membuatnya selalu dalam kondisi sehat.

Ketika ditanya oleh dokter tentang alasan kesehatannya yang begitu terjaga, Nabi memberikan jawaban yang sederhana namun bermakna mendalam.

Nabi berkata bahwa dirinya dan para sahabat adalah kaum yang hanya makan ketika benar-benar lapar dan berhenti makan sebelum merasa kenyang. Pola makan yang sederhana ini menjadi prinsip utama dalam menjaga kesehatan.

Gus Baha menjelaskan bahwa jawaban Nabi tersebut bukan sekadar nasihat, tetapi juga prinsip hidup yang sangat aplikatif dan penuh hikmah.

Nabi dan para sahabat hidup dengan kedisiplinan dalam pola makan, menghindari makan berlebihan yang justru dapat mendatangkan penyakit. Konsep ini, menurut Gus Baha, adalah prinsip kesehatan alami yang dapat diikuti oleh siapa pun.

Banyak penyakit yang dihadapi manusia, kata Gus Baha, sejatinya berasal dari kurangnya kontrol dalam pola makan. Terlalu sering makan tanpa rasa lapar dan tidak mengendalikan porsi menjadi salah satu pemicu penyakit yang umum di zaman modern.

Dengan mengikuti pola hidup Nabi ini, seseorang dapat menghindari masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan makan yang ceroboh.

Dalam perspektif Gus Baha, Nabi Muhammad SAW memberikan contoh yang begitu sederhana namun sangat dalam maknanya.

Pola makan Nabi bukan hanya berfungsi sebagai cara menjaga kesehatan fisik, tetapi juga sebagai bentuk syukur dan disiplin diri dalam menghargai rezeki yang diberikan Allah SWT. Pola ini, jika diikuti, dapat menumbuhkan kedisiplinan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Kisah Ini Menjadi Pengingat, Soal Gaya Hidup

Bisa melihat Nabi Muhammad SAW dalam mimpi
Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Kisah ini juga menjadi pengingat penting bagi umat Islam untuk menjaga gaya hidup sehat sesuai ajaran Nabi Muhammad. Kebiasaan makan yang tidak berlebihan tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga mengajarkan pengendalian diri.

Dalam pandangan Gus Baha, inilah sebabnya Nabi mengajarkan keseimbangan dalam hal makanan dan pola hidup.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa konsep makan Nabi yang sederhana dan penuh hikmah ini sangat relevan dengan gaya hidup saat ini.

Banyak orang yang mengalami berbagai penyakit modern seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi akibat kebiasaan makan yang tidak terkendali. Padahal, konsep Nabi ini dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut.

Selain itu, Gus Baha menyebutkan bahwa cara Nabi yang hanya makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang mengajarkan umat untuk menjaga kualitas makan, bukan sekadar kuantitas.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, cara ini juga mengajarkan manusia untuk tidak berlebihan dalam segala hal, baik makanan maupun aspek kehidupan lainnya.

Prinsip yang diajarkan Nabi melalui tindakannya ini, menurut Gus Baha, juga berfungsi sebagai upaya menjaga kesucian dan kemurnian hati dari pengaruh sifat rakus. Dengan kata lain, cara makan Nabi mengajarkan kesederhanaan dan kecukupan, menghindarkan manusia dari berbagai bentuk kerakusan yang dapat menjerumuskan.

Tidak hanya soal makanan, kisah ini juga mengajarkan bahwa kesehatan bukan hanya bergantung pada obat-obatan atau intervensi medis.

Dengan gaya hidup yang sehat dan teratur, kesehatan dapat dijaga bahkan tanpa perlu pengobatan yang rumit. Gus Baha menegaskan, inilah inti dari konsep kesehatan Nabi Muhammad yang patut dijadikan pedoman.

Mengikuti pola makan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, menurut Gus Baha, menjadi salah satu cara terbaik dalam menjalani hidup sehat. Nabi telah memberi teladan bahwa kunci kesehatan ada pada pengendalian diri dan kebiasaan baik, bukan pada konsumsi makanan atau obat-obatan yang berlebihan.

Kisah Nabi ini, yang dikisahkan oleh Gus Baha, tidak hanya menjadi cerita yang inspiratif tetapi juga pedoman kesehatan yang aplikatif bagi umat Islam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya