Alasan Mulut Dibungkam pada Yaumul Hisab Hari Kiamat, Tafsir Surah Yasin Ayat 65

Saat mulut manusia dikunci atau dibungkam di hari kiamat. Ternyata ini alasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 14:30 WIB
[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu nama lain dari hari kiamat ialah Yaumul Hisab, artinya hari perhitungan. Mengacu pada hal itu, rupanya kiamat tidak hanya nama saat terjadinya kehancuran alam semesta saja, tapi juga untuk masa-masa setelahnya. 

Berdasarkan keterangan Al-Qur’an, di hari perhitungan ini semua mulut manusia dikunci, sementara tangan dan kaki yang bersaksi atas perbuatannya sewaktu hidup di dunia. Firman Allah SWT,

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: "Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan". (QS Yasin [36]:65)

Lantas mengapa di saat itu mulut manusia dikunci? Berikut ini penjelasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mulut Tak Bisa Bicara

Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Menukil Republika, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Pesantren Alumni Gontor, KH Anang Rikza Masyhadi menjelaskan tafsir surat Yasin ayat 65 tersebut. Menurut dia, dalam ayat tersebut pada hari kiamat kiamat mulut akan terkunci.  

"Maksudnya adalah bahwa pada hari kiamat, di hadapan Allah SWT, di pengadilan Allah, mulut kita terkunci, tidak bisa berkata-kata. Sementara tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita diberi hak, diberi kemampuan untuk berbicara dan memberikan kesaksian apa yang dulu pernah kita kerjakan semasa hidup di dunia," kata Kiai Anang dalam video yang diunggah Tazakka TV, Jumat (1/11/2024).  

Pengasuh Pondok Modern Tazakka Jawa Tengah mengatakan, kondisi tersebut merupakan kebalikan saat manusia hidup di dunia. Menurut dia, saat di dunia semua indra tidak bisa bersaksi dan berkata, hanya mulut yang bisa berkata.  

"Di akhirat keadaannya dibalik oleh Allah mulut ditutup dan semuanya diberi kesempatan untuk bersaksi," ucap Kiai Anang.

Alasan Mulut Dibungkam

Ilustrasi kiamat, hari akhir
Ilustrasi kiamat, hari akhir. (Image by liuzishan on Freepik)

Sekarang ini, menurut dia, hanya mulut yang bisa berbohong. Sedangkan mata dan telinga tidak pernah bisa bohong. "Telinga kita begitu mendengar sesuatu, dia akan menyampaikan sesuai yang didengarnya ke dalam otak dan benak kita. Tetapi yang terjadi, setelah keluar dari mulut, berbeda dengan apa yang dia lihat, berbeda dengan apa yang dia dengar," kata dia.  

"Itulah mengapa mulut ditutup (di akhirat). Semuanya diberikan kesempatan untuk bersaksi. Karena hanya mulut yang bisa berbohong," jelas dia.  

Pada hari kiamat nanti, menurut dia, tangan manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang sudah diperbuat di dunia.  

"Apa yang telah kau lakukan dengan tanganmu? Untuk apa saja? Tanda tangan-tanda tangan apa yang pernah kau lakukan semasa kau hidup? Menunjuk apa tangan itu? melakukan apa dengan itu? semua akan berbicara di hadapan Allah," kata Kiai Anang. 

"Demikian pula kaki, ke mana dia melangkah, ke tempat apa dia melangkah, digunakan untuk apa, semuanya akan bersaksi di hadapan Allah SWT," ucap dia.  

Dia mengatakan, tidak ada orang yang bisa mengelak pada hari Kiamat nanti. Ibarat CCTV, kata dia, semua akan diperlihatkan dengan detail dan jelas tentang apa yang pernah diakukan manusia di dunia.  

"Dan pada saat itu, hanya mulut yang dikunci oleh Allah dan dibiarkan tidak bisa melakukan pembelaan," kata Kiai Anang.  

Oleh karena itu, peraih gelar Ph.D dari Suez Canal University ini mengajak kepada umat Islam untuk memperbanyak amal baik selama di dunia. Karena, menurut dia, semua yang dilakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, dan pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya.  

"Lakukanlah hal-hal yang baik, amal sholeh, takwa, kerjakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, dan hindarilah, jauhilah apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Jangan berbuat maksiat baik dalam keramaian atau dalam kesunyian," jelas Kiai Anang.  

"Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat dan kita terhindar dari siksa api neraka," ucap dia.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya