Kisah Sunan Kudus Sembuhkan Wabah Penyakit di Arab, Buktinya Hadiah Batu dari Baitul Maqdis di Masjid Kudus

Batu itu memiliki makna yang dalam bagi Sunan Kudus, karena berasal dari tempat yang mulia dan dianggap suci oleh umat Islam. Setelah disetujui, batu tersebut diberikan kepada Sunan Kudus, dan ia membawa batu tersebut ke Tanah Jawa sebagai bagian dari perjalanannya dalam berdakwah.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 13:30 WIB
[Bintang] Ciri Orang Kembali Fitrah Menurut Wali Songo
Sunan Kudus | Dok. Bintang.com/Ardini Maharani

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kisah karomah Sunan Kudus yang yang menjadi inspirasi bagi masyarakat. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah kemampuannya menyembuhkan wabah penyakit ketika ia menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Arab.

Saat itu, masyarakat Arab tengah dilanda wabah penyakit yang menyebar cepat, menimbulkan keresahan di kalangan penduduk dan pemerintahan setempat.

Demi menanggulangi wabah tersebut, pemerintah setempat mengadakan sayembara untuk mencari siapa saja yang memiliki kemampuan untuk mengatasi penyakit itu. Mereka menawarkan hadiah besar bagi siapa yang berhasil menyembuhkan wabah yang telah mengganggu kehidupan masyarakat sehari-hari. Sunan Kudus, yang saat itu berada di kota tersebut, menyatakan kesanggupannya untuk membantu menyembuhkan penyakit tersebut.

Dikutip dari video yang tayang di kanal YouTube @narasi_islami99, diceritakan bahwa Sunan Kudus berhasil menyembuhkan wabah itu atas izin Allah SWT. Dengan doa dan karomahnya, ia mampu mengusir penyakit tersebut dari kalangan masyarakat di sana, membuat kehidupan kembali normal dan warga pun merasa lega.

Keajaiban yang ditunjukkan oleh Sunan Kudus ini membuat masyarakat di kota tersebut merasa kagum dan penuh syukur atas kesembuhan mereka.

Setelah wabah itu berhasil diatasi, amir atau penguasa di Tanah Arab berniat memberikan hadiah kepada Sunan Kudus sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas jasanya. Hadiah tersebut merupakan bentuk penghormatan yang besar bagi siapa pun yang berkontribusi untuk mengatasi wabah, terlebih wabah itu sangat mengganggu kehidupan mereka sehari-hari. Namun, Sunan Kudus justru menolak menerima hadiah yang ditawarkan oleh Amir.

Sunan Kudus menyatakan bahwa bantuan yang diberikan tidak bertujuan untuk menerima imbalan, melainkan sebagai bentuk pengabdian dan kebaikan. Baginya, kemampuan untuk membantu sesama, terutama dalam menghadapi wabah, sudah menjadi kehormatan tersendiri tanpa perlu imbalan. Namun, ketika Amir bersikeras memberikan sesuatu, Sunan Kudus meminta sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis.

Permintaan tersebut mengundang rasa penasaran di kalangan masyarakat dan penguasa setempat. Batu itu memiliki makna yang dalam bagi Sunan Kudus, karena berasal dari tempat yang mulia dan dianggap suci oleh umat Islam. Setelah disetujui, batu tersebut diberikan kepada Sunan Kudus, dan ia membawa batu tersebut ke Tanah Jawa sebagai bagian dari perjalanannya dalam berdakwah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Batu Ini Ditempatkan di Masjid Kudus

Masjid Menara Kudus peninggalan Wali Songo
Masjid Menara Kudus peninggalan Wali Songo. (Dok: Instagram reza_nurfaizi_ https://www.instagram.com/p/CsYM7h8LL8-/?igsh=NXJqZmhtdjRpODB2)

Setibanya di Jawa, Sunan Kudus kemudian menempatkan batu dari Baitul Maqdis itu di Masjid Kudus, tepatnya di area imam atau tempat yang digunakan untuk memimpin salat. Batu tersebut kemudian menjadi salah satu peninggalan sejarah yang penuh makna bagi masyarakat Jawa, khususnya bagi warga Kudus yang mengenang Sunan Kudus sebagai sosok wali yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam di daerah tersebut.

Keberadaan batu Baitul Maqdis di Masjid Kudus hingga kini memiliki arti yang mendalam bagi masyarakat. Batu itu menjadi simbol dari ketulusan, pengabdian, dan keikhlasan Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam. Masyarakat pun meyakini bahwa kehadiran batu tersebut membawa keberkahan dan menjadi bagian dari bukti karomah yang dimiliki Sunan Kudus.

Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang penuh kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai masalah. Sikapnya yang menolak hadiah dan lebih memilih batu suci menunjukkan keteladanannya dalam mendahulukan nilai-nilai spiritual dibandingkan kepentingan materi. Hal ini menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam memahami ajaran Islam yang tidak hanya berfokus pada kehidupan duniawi, tetapi juga pada pengabdian yang tulus kepada Allah SWT.

Kisah tentang batu Baitul Maqdis ini menambah nilai sejarah bagi Masjid Kudus. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi dari perjalanan dakwah Sunan Kudus yang penuh dengan karomah. Batu tersebut kini dianggap sebagai salah satu peninggalan penting yang selalu dihormati dan dijaga oleh masyarakat setempat.

Hingga saat ini, Masjid Kudus dan batu Baitul Maqdis yang terdapat di dalamnya menarik perhatian banyak peziarah yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan keutamaan Sunan Kudus. Mereka datang dari berbagai daerah untuk mengenang sosok wali ini dan merenungkan perjalanan hidupnya yang penuh hikmah.

Pelajaran dari Kisah Sunan Kudus

Peziarah Padati Makam Sunan Kudus Jelang Ramadhan
Peziarah saat mendatangi makam Sunan Kudus, Kauman, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kisah ini menjadi bukti betapa tingginya keikhlasan yang dimiliki oleh Sunan Kudus dalam menebarkan kebaikan. Dengan ketulusan hati, ia berjuang bukan untuk mendapatkan kekayaan dunia, melainkan demi kemaslahatan umat dan penyebaran agama Islam. Sosoknya mengajarkan nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan teladan bagi generasi saat ini.

Sikap Sunan Kudus juga mengingatkan bahwa tidak semua bentuk kebaikan perlu dibalas dengan materi. Pengabdian yang tulus kepada masyarakat dan kemanusiaan menjadi hal yang lebih bernilai dibandingkan harta atau penghargaan duniawi.

Batu dari Baitul Maqdis menjadi pengingat akan ketulusan hati Sunan Kudus dalam melayani masyarakat, tanpa mengharapkan imbalan materi. Masyarakat Kudus pun terus merawat dan menjaga masjid beserta peninggalan tersebut sebagai bagian dari sejarah penting yang diwariskan Sunan Kudus.

Karomah yang dimiliki Sunan Kudus menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanannya membuktikan bahwa kebaikan yang dilakukan dengan tulus akan mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat dan di sisi Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya