Liputan6.com, Jakarta - Selama hidup di dunia manusia tidak akan pernah lepas dari berbagai masalah, ujian, dan cobaan. Menderita penyakit termasuk dalam tiga kategori tersebut yang sering dihadapi oleh kebanyakan muslim.
Bagi umat Islam, ketika menghadapi masalah, ujian, atau cobaan, hendaknya segera mendekatkan diri kepada sang Maha Pemberi Solusi, yaitu Allah Rabbul Izzati.Â
Advertisement
Allah SWT berfirman, "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."Â [Q.S. Al-Baqarah: 286]
Advertisement
Baca Juga
Ulama asal Surakarta, Habib Novel Alaydrus membagikan amalan penyembuh segala penyakit dari Rasulullah SAW, termasuk masalah lainnya yang dihadapi oleh umat Islam.
Bacaan amalan tersebut cukup pendek, yakni Lahaula wala quwwata illa billah. Artinya, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah. Kalimat ini juga dikenal dengan sebutan tasbih hauqolah.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Habib Novel
"Rasul bersabda, siapa yang membaca Lahaula wala quwwata illa billah, itu obat untuk 99 macam penyakit. Penyakit paling kecil, paling ringan, paling enteng disembuhkan oleh Laa haula walaa quwwata illa billah. Sumpek, suntuk, resah, gelisah itu sembuh dengan Laa haula walaa quwwata illa billah," kata Habib Novel.
Selain saat sakit, Habib Novel juga menyarankan agar muslim selalu membaca kalimat tasbih hauqolah ketika didatangi masalah.
"Baca terus Lahaula wala quwwata illa billah. Kalau baca sepuluh kali belum hilang, baca 20 kali belum hilang, baca 100 kali. Pasti hilang suntuknya," ujar Habib Novel.
Advertisement
Ingat Masalah, Jarang Mengingat Allah
Menurut Habib Novel, beberapa muslim sering memikirkan masalahnya ketimbang semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kalimat-kalimat yang membuat hati semakin dekat kepada-Nya terkadang dilupakan.
"Kita justru membiarkan kepala kita dipermainkan oleh pikiran. Hati kita dirusak oleh pikiran. Kita disuruh ingat Allah, bukan ingat masalah. Anehnya justru ingat masalah, terus Allah-nya nggak diingat," tutur Habib Novel.
Tidak heran jika para ulama selalu terlihat tenang. Bukan karena tidak memiliki masalah, hanya saja masalah itu mereka singkirkan dengan dzikrullah, ingat kepada Allah.
"Dalam hidupnya (para ulama) pun sebagai manusia ya banyak diberi masalah. Karena masalah itu jalan untuk mengangkat derajat. Tapi, masalahnya gak pernah jadi masalah karena punya Yang Maha Menyelesaikan Masalah, yaitu Allah ta'ala. Makanya langsung koneksikan hati kita kepada Allah," pungkas Habib Novel.
Wallahu a’lam.