Liputan6.com, Jakarta - Ketua PBNU tiga kali berturut-turut yang juga presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai sosok yang arif bijaksana. Di samping itu, Gus Dur juga sangat humoris dan nyantai.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Salah satu bukti beratapa arifnya Gus Dur terlihat ketika ada seorang kiai yang galau dan merasa gagal jadi ayah usai anaknya murtad. Namun, Gus Dur menanggapinya dengan santai.
Cerita tentang nasihat Gus Dur kepada kiai yang anaknya murtad ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (18/11/2024).
Artikel kedua yang juga populer yaitu pesan Ustadz Das'ad Latif kepada kaum muda agar tak bercita-cita jadi PNS, kenapa?
Sementara, artikel ketiga yang paling menuai perhatian pembaca adalah sindiran pedas Ustadz Das'ad Latif kepada masyarakat yang tak bisa memakmurkan masjid. Masjid megah, tapi sepi jemaah.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Nasihat Gus Dur kepada Kiai yang Anaknya Murtad, Lucu tapi Mendalam Banget
Dalam kehidupan masyarakat, cerita para ulama sering kali memberikan pelajaran berharga. Tak hanya penuh hikmah, kisah-kisah ini kadang disampaikan dengan sentuhan humor yang cerdas.
Salah satu kisah menarik datang dari almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sosok Presiden ke-4 Indonesia yang dikenal sebagai tokoh pluralis sekaligus pemimpin dengan selera humor tinggi.
Sebuah cuplikan video tentang Gus Dur kembali mencuri perhatian publik setelah diunggah ke kanal YouTube @SPORTS_30626. Dalam video tersebut, Gus Dur berbagi cerita yang mengundang tawa namun tetap sarat makna. Video ini viral dan banyak diperbincangkan.
Dalam cerita tersebut, Gus Dur mengenang pertemuannya dengan seorang kiai yang dikenal alim dan memiliki kedekatan mendalam dengan Tuhan. Kiai tersebut mengeluhkan salah satu ujian terberat dalam hidupnya, yakni anaknya murtad, memutuskan berpindah agama menjadi Kristen.
Kiai itu merasa doa-doanya selama ini tidak dikabulkan. Padahal, menurut pengakuannya, ia telah menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh, baik kewajiban maupun amalan sunah. Segala usaha telah ia lakukan untuk menyadarkan anaknya agar kembali kepada Islam, namun hasilnya tetap nihil.
Advertisement
2. Tidak Usah Bercita-cita jadi PNS Kata Ustadz Das'ad Latif, Kenapa?
Banyak orang di Indonesia mengidamkan profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena dianggap menawarkan stabilitas hidup yang sulit ditandingi. Bayangan gaji tetap, tunjangan lengkap, hingga jaminan pensiun menjadi daya tarik utama, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.
Profesi ini juga sering dikaitkan dengan status sosial yang terhormat di masyarakat, membuatnya semakin diminati. Tak heran jika seleksi CPNS setiap tahunnya diikuti oleh jutaan pelamar, meski persaingan sangat ketat.
Bagi sebagian besar, menjadi PNS bukan sekadar pekerjaan, tetapi simbol kehidupan yang mapan dan terjamin hingga hari tua.
Persaingan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin ketat di Indonesia. Di tengah realitas ini, Ustadz Das'ad Latif memberikan pandangan berbeda yang mengejutkan namun juga mengundang gelak tawa dari para pendengarnya. Nasihat tersebut disampaikan dalam salah satu ceramahnya yang belakangan ramai dibahas publik.
Dalam tayangan video di kanal YouTube @DasadLatif, Ustadz Das'ad menyampaikan pendapatnya tentang realita menjadi PNS. Dengan gaya khasnya yang humoris namun penuh hikmah, ia mengungkapkan beberapa alasan mengapa ia menyarankan agar tidak menjadikan PNS sebagai cita-cita utama.
"Kalau saya bilang sama mahasiswa saya, ‘Dek, kamu tidak usah cita-cita jadi pegawai negeri. Belum tentu diterima, persaingannya ketat,’" ucap Ustadz Das'ad dalam ceramah tersebut.
Ia menambahkan, selain ketatnya seleksi, banyak orang rela mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan posisi sebagai PNS.
3. Sindiran Pedas Ustadz Das'ad Latif tentang Memakmurkan Masjid, Megah tapi Sepi Jamaah
Ustadz Das'ad Latif kembali menarik perhatian dengan ceramahnya yang khas, penuh humor sekaligus sindiran tajam. Dalam salah satu ceramahnya, ia membahas tentang pentingnya memakmurkan masjid dan bagaimana setiap orang bisa berkontribusi sesuai kemampuannya.
Dalam ceramah yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Kanalkita71, Ustadz Das'ad Latif menyampaikan sindiran kocak tentang fenomena masjid megah namun sepi jamaah.
Dengan gaya bicaranya yang santai, ia berhasil menghibur sekaligus memberikan pesan mendalam.
“Yang memakmurkan masjid itu ada dua golongan,” ujar Ustadz Das'ad. Golongan pertama adalah mereka yang membangun masjid.
“Kalau bisa bangun masjid, alhamdulillah. Tapi kalau nggak bisa, ada golongan kedua mereka yang datang berjamaah ke masjid,” lanjutnya.
Ia menyoroti betapa pentingnya kehadiran jamaah untuk menghidupkan masjid. Dalam pengalamannya, ia sering melihat masjid-masjid besar dengan fasilitas lengkap, namun hanya sedikit orang yang datang untuk salat berjamaah.
Advertisement