Liputan6.com, Jakarta - Mubaligh muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat atau kerap disapa dengan akronim namanya UAH membeberkan cara menghilangkan kebiasaan buruk.
Amalan ini sebagai salah satu upaya di mana sesuatu yang buruk telah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini tentu saja tidak hanya berbahaya bagi pelakunya namun juga kepada orang lain.
Sebab kebiasaan buruk akan lebih menular kepada lainnya tidak sebagaimana kebiasaan baik yang sulit untuk menular kepada orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Lantas bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk menurut pendakwah asal Kota Jawara, Banten ini? Simak ulasannya berikut ini!
Simak Video Pilihan Ini:
Amalan Menghilangkan Kebiasaan Buruk
UAH menerangkan bahwa salah satu amalan untuk menghilangkan kebiasaan buruk ialah puasa. Dengan membiasakan puasa kita tak hanya mampu tirakat perihal makan dan minum, namun juga pada akhirnya kita bisa menghilangkan kebiasaan buruk.
“Kalau anda ingin berlatih menghilangkan kebiasaan buruk, rajin puasa," kata UAH, dikutip dari @AudioDakwahh, Sabtu (28/12/2024).
Adapun puasa yang disarankan UAH ialah puasa sunah Senin dan Kamis. Supaya tidak terlalu berat, awali kebiasaan puasa ini dengan puasa Senin terlebih dahulu.
Baru setelah terbiasa dengan ini ditambah lagi dengan hari Kamisnya dan ditingkatkan lagi dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh.
“Senin istirahat dulu, setelah enak Senin tambah Kamis, jangan dirapel dulu, jangan terlalu banyak, nanti bosan Senin dulu aja,” paparnya.
“Senin sudah enak, besoknya Senin lagi pekan depannya lagi, sudah enak sudah terbiasa tambah Kamis terbiasa Kamis tambah Ayamul Bidh,” imbuhnya.
Advertisement
Tingkatkan Amalan ke yang Lebih Tinggi Lagi
Setelah Senin-Kamis dan ayyamul bidh terbiasa, UAH menekankan supaya ditingkatkan lagi ke tingkatan puasa yang lebih tinggi lagi yakni puasa sunah Daud.
“Sudah terbiasa, langkahkan ke tingkat tertinggi puasa sunah namanya puasa Daud, sehari puasa, sehari Senin puasa Selasa tidak libur, Rabu puasa Kamis ,” terangnya.
Keutamaan puasa Daud jika diawali dengan pembiasaan Senin-Kamis, maka jangan lupa ketika puasa Daud ikutkan juga niat puasa Senin-Kamis.
Dengan cara seperti ini maka pahal Senin-Kams tetap mengalir. Bahkan tatkala kita tidak melaksanakan puasa Senin-Kamis tatkala sedang melaksanakan puasa Daud, maka secara otomatis juga dicatat pahala Senin-Kamis.
“Nah kalau sudah puasa Daud yang senin kamis itu ikutkan ke Daud, karena kita sudah berada di level yang lebih tinggi,” paparnya.
“Dan berbahagianya begini, kalau anda puasa senin kamis sudah terbiasa terus pindah ke Daud begitu saat kamisnya libur itu pahala puasa Kamis tetap dituliskan,” tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul