Meleleh.. Kisah Ibunda Ustadz Adi Hidayat Jual Perhiasan dan Baju Demi Anak, Sehari Makan Sekali

Mendengar pengorbanan tersebut, Ustadz Adi Hidayat pun bertekad untuk membalas kebaikan ibunya. Ia berkata dalam hati

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 04:30 WIB
uah adi hidayat
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan seorang anak, pengorbanan seorang ibu adalah hal yang tak ternilai. Ustadz Adi Hidayat (UAH) berbagi cerita yang menyentuh hati tentang perjuangan ibu untuk membiayai pendidikannya, meski harus mengorbankan kenyamanan hidupnya sendiri.

Cerita ini disampaikan UAH dalam sebuah tayangan video yang dinukil dari kanal YouTube @Yotubelirikislam. Dalam video tersebut, ia mengisahkan momen-momen penuh haru yang menggambarkan betapa besar cinta seorang ibu kandungnya terhadap dirinya.

Menurut Ustadz Adi, ia pernah pulang ke rumah saat libur kuliah dan menemukan ibunya sedang menjemur pakaian. Namun, ada sesuatu yang membuatnya terkejut. Pakaian yang dikenakan ibunya terlihat lusuh dan tidak seperti pakaian yang biasa dipakai oleh sang ibu.

Rasa penasaran membawanya untuk memeriksa lemari pakaian ibunya. Namun, ia tidak menemukan pakaian yang layak di sana. Ia pun bertanya kepada kakak perempuannya, yang saat itu sedang menyiapkan makanan. Dengan air mata, kakaknya mengungkapkan bahwa ibunya telah menjual semua pakaian dan perhiasannya demi membiayai pendidikan anak-anaknya.

Di tengah krisis ekonomi, ibu Ustadz Adi Hidayat hanya bertahan dengan Rp150.000 per bulan. Untuk menghemat pengeluaran, sang ibu hanya makan nasi sekali sehari pada malam hari, sementara di pagi hari ia mengajar dengan bekal kopi dan pisang.

Mendengar pengorbanan tersebut, Ustadz Adi Hidayat pun bertekad untuk membalas kebaikan ibunya. Ia berkata dalam hati, “Ya Allah, saya akan mengganti baju ibu saya dengan kain ihram dan menggandeng tangannya di Masjidil Haram.”

Ustadz Adi Hidayat kemudian melanjutkan pendidikannya di Libya. Ia mengaku belajar dengan sungguh-sungguh, menghafal Al-Qur'an, dan mendalami riwayat-riwayatnya. Ia juga aktif mengajar untuk membiayai kehidupannya selama di perantauan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tekad Kuatnya Dijawab Allah SWT

kabah itu apa
kabah itu apa ©Ilustrasi dibuat AI

Kerja keras dan doa tulusnya membuahkan hasil. Pada suatu hari, ia mendapatkan tugas dari pemerintah Indonesia untuk menjadi petugas haji di Makkah. Kesempatan itu ia manfaatkan untuk mewujudkan janjinya kepada sang ibu.

Pada bulan Februari 2010, Ustadz Adi Hidayat menelepon ibunya untuk menyampaikan kabar bahagia. Ia berkata, “Ma, Insyaallah saya akan pergi haji tahun ini. Tapi saya tidak akan berangkat kecuali Mama juga ikut bersama saya.”

Ibunya merespons dengan nada senang sekaligus pesimis, “Dari mana uangnya?” Ustadz Adi Hidayat menjawab dengan penuh keyakinan, “Allah akan memberi jalan. Mustahil Allah menyia-nyiakan usaha kita.”

Ia pun mulai bekerja keras mengumpulkan dana untuk biaya haji sang ibu. Dalam lima bulan, ia menabung dengan tekun dan mengalokasikan seluruh penghasilannya untuk tujuan mulia tersebut.

Mendekati waktu pendaftaran, Ustadz Adi Hidayat membuka tabungannya untuk memastikan dana yang terkumpul. Dengan penuh rasa syukur, ia menemukan bahwa jumlahnya cukup untuk mendaftarkan sang ibu sebagai calon jamaah haji.

“Masya Allah, karunia Allah luar biasa,” ujarnya dalam video tersebut. Ia merasa sangat bersyukur karena akhirnya dapat mewujudkan keinginannya membawa sang ibu ke Tanah Suci.

Banyak Pelajaran dari Kisah Ini

Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Ulama kharismatik, Ustadz Adi Hidayat alias UAH. (YouTube Adi Hidayat Official)

Kisah ini mengajarkan banyak hal tentang perjuangan, kesabaran, dan doa. Pengorbanan seorang ibu yang rela mengorbankan segalanya demi masa depan anak-anaknya adalah salah satu bentuk cinta yang paling tulus.

Di sisi lain, kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya bakti seorang anak kepada orang tuanya. Ustadz Adi Hidayat memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang anak dapat membalas kebaikan orang tuanya dengan usaha dan doa.

Melalui ceritanya, Ustadz Adi Hidayat menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan tidak hanya diraih dengan kerja keras, tetapi juga dengan restu dan doa dari orang tua.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap pengorbanan, baik dari orang tua maupun anak, akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Bakti kepada orang tua adalah salah satu amal mulia yang mendatangkan keberkahan dalam hidup.

Dalam perjuangan hidup, cinta seorang ibu dan tekad seorang anak adalah dua kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Ustadz Adi Hidayat dan ibunya adalah contoh nyata bahwa cinta dan doa dapat membuka jalan menuju kesuksesan dan keberkahan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya