Liputan6.com, Jakarta - Keyakinan tentang surga dan akhirat adalah suatu hal yang sangat penting. Begitu pun setiap agama memiliki pandangannya sendiri tentang siapa yang berhak memasuki surga.
Dalam Islam, surga digambarkan sebagai tempat abadi yang telah dipersiapkan Allah bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Surga adalah tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan tiada tara.
Surga menjadi balasan terbaik bagi orang-orang yang telah menjalankan perintah Allah, mengikuti ajaran Nabi SAW, serta berbuat baik selama hidup mereka.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat beragama, yaitu apakah seseorang yang bukan Muslim atau nonmuslim, tetapi memiliki sifat baik hati dan berbuat kebaikan, apakah diperkenankan untuk masuk surga?
Buya Yahya, seorang ulama yang dikenal luas oleh masyarakat, memberikan pandangan yang cukup mendasar mengenai masalah ini.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
Larangan Mohon Doa Pengampunan bagi Orang Kafir
Pertama, Buya Yahya menjelaskan terlebih dahulu mengenai tata cara doa yang benar dalam Islam, terutama terkait dengan doa pengampunan bagi orang kafir.
Beliau menekankan bahwa meskipun Nabi Ibrahim pernah berdoa untuk kaumnya, ada batasan dalam mendoakan orang yang tidak beriman.
"Bukan Nabi Ibrahim telah mendoakan ini. Supaya orang bisa tahu bahwasanya mendoakan orang kafir dengan doa pengampunan tidak boleh, karena orang kafir," ucapnya dikutip dari YouTube Buya Yahya.
Ternyata setelah itu Nabi Ibrahim dilarang oleh Allah untuk mendoakan orang-orang yang meninggal dalam kekafiran.
"Sampai hari ini, syariat itu berlaku, jadi kita tidak boleh mendoakan orang-orang yang tidak beriman agar diampuni oleh Allah atau agar masuk surga, ya," ujarnya.
"Termasuk yang masih hidup pun, kita doakan semoga Allah mengampuni Fulan yang tidak beriman, enggak boleh. Karena kunci pengampunan adalah apa? Harus syahadat," tegasnya.
Advertisement
Orang Tidak Beriman Tidak Akan Masuk Surga
Sehingga dapat dipastikan bahwa tidak akan ada surga bagi seseorang yang tidak beriman kepada Allah, meskipun ia senantiasa berbuat baik dalam kehidupannya.
Meskipun perbuatan baik yang dilakukannya mungkin membawa manfaat bagi orang lain di dunia, namun bagi orang yang tidak mengakui dan menerima keesaan Allah, surga tetaplah tidak terbuka baginya.
"Nah, ini yang harus dipahami, bahwasanya agama yang paling benar adalah agama Islam, seperti yang kita yakini. Selesai. Surga Allah SWT hanya untuk orang yang beriman," kata Buya Yahya.
"Yang tidak beriman, kalau mereka punya keyakinan tentang surga, biarkan mereka dengan keyakinannya, enggak, jangan dipaksakan. Bagaimana yang masuk surga? Orang beriman. Yang tidak beriman, enggak akan masuk surga. Sudah ditentukan, dijelaskan oleh Allah," pungkasnya.
Keimanan kepada Allah dan pengakuan terhadap-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa adalah syarat utama untuk mendapatkan rahmat dan balasan surga, yang tidak bisa digantikan oleh amal kebaikan semata.