Bacaan, Waktu dan Cara Istighfar Terbaik Berdasarkan Al-Qur’an, Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa istighfar yang paling utama dilakukan pada waktu tertentu dengan metode yang mengikuti ayat-ayat dalam Al-Qur'an.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 03:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (SS. YT. Short @nafassubuhtv)
Ustadz Adi Hidayat atau UAH (SS. YT. Short @nafassubuhtv)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menyampaikan panduan istighfar terbaik berdasarkan petunjuk dalam Al-Qur'an. UAH menegaskan bahwa cara ini adalah bagian dari ibadah yang diajarkan langsung oleh Allah.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @RuhaniSejati, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa istighfar yang paling utama dilakukan pada waktu tertentu dengan metode yang mengikuti ayat-ayat dalam Al-Qur'an.

UAH merujuk pada Surat Az-Zariyat ayat 18:"وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ"

Wa bil-ashāri hum yastaghfirūn Artinya: "Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."

Menurut UAH, ayat ini menjelaskan bahwa waktu istighfar terbaik adalah di penghujung malam, terutama setelah melaksanakan sholat tahajud. Waktu ini disebut sebagai “as-sahar” atau menjelang subuh.

UAH memaparkan bahwa cara istighfar terbaik dilakukan dengan mengikuti rangkaian ibadah yang disebutkan dalam Surat Az-Zariyat ayat 15-18. Ayat-ayat tersebut memberikan panduan tentang perilaku orang-orang bertakwa yang kelak mendapat tempat di surga.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penjelasan Lengkap soal Waktu Istighfar

Amalan Ramadhan
Dzikir, Doa, dan Istighfar / Sumber: iStockphoto

Dimulai dari ayat ke-15, Allah menyebutkan:

"اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ

" Innal-muttaqīna fī jannātiw wa ‘uyūn 

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam (surga yang penuh) taman-taman dan mata air."

Ayat ini menggambarkan bahwa penghuni surga adalah mereka yang rajin beribadah di dunia. UAH menjelaskan bahwa keutamaan tersebut terkait dengan amal ibadah yang disebutkan dalam ayat-ayat selanjutnya.

Pada ayat ke-16, disebutkan:

"اٰخِذِيْنَ مَاۤ اٰتٰٮهُمْ رَبُّهُمْۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَ

" Âkhidzîna mâ âtâhum rabbuhum, innahum kânû qabla dzâlika muḥsinîn 

Artinya: "(Di surga) mereka dapat mengambil apa saja yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan."

UAH menekankan bahwa amalan yang dimaksud adalah ibadah malam, termasuk tahajud dan istighfar, sebagaimana dijelaskan pada ayat ke-17:

"كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ"

Kânû qalîlam minal-laili mâ yahja‘ûn 

Artinya: "Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam."

Menurut UAH, tahajud menjadi pembuka untuk melakukan istighfar yang disebutkan di ayat ke-18. Ia mengajak umat untuk menjadikan ayat-ayat ini sebagai panduan ibadah malam.

Inilah Bacaan Istighfarnya

Kalimat Istighfar: Astaghfirullahal'adiim. (Foto: NU Online)
Kalimat Istighfar: Astaghfirullahal'adiim. (Foto: NU Online)

Istighfar, lanjut UAH, sebaiknya dilakukan dengan kesadaran penuh dan niat tulus. Doa istighfar bisa dimulai dengan membaca:

"أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

" Astaghfirullāha rabbal-'arsyil-'aẓīm wa atūbu ilaih 

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung, dan aku bertobat kepada-Nya.”

UAH menegaskan bahwa penting untuk menjaga kekhusyukan dalam beristighfar, terutama di waktu-waktu yang dianjurkan, seperti sepertiga malam terakhir.

Selain itu, UAH menjelaskan bahwa istighfar tidak hanya sekadar pengucapan, tetapi harus diiringi dengan pengakuan dosa, penyesalan, dan tekad untuk tidak mengulanginya.

Ia mengingatkan bahwa tahajud dan istighfar bukan hanya ibadah tambahan, tetapi juga cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan hidup.

Menurut UAH, istighfar juga menjadi kunci pembuka rezeki dan solusi dari berbagai masalah hidup. Ayat-ayat dalam Surat Az-Zariyat adalah bukti nyata bahwa ibadah malam memiliki keutamaan yang luar biasa.

Panduan ini, kata UAH, bukan hanya teori, tetapi sudah dibuktikan oleh para ulama dan orang-orang sholeh terdahulu. Mereka menjalankan ibadah ini dengan istiqamah, dan hasilnya adalah ketenangan jiwa serta keberkahan hidup.

UAH menekankan pentingnya umat Islam untuk mempraktikkan panduan ini dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap umat semakin memahami bahwa Al-Qur'an adalah pedoman yang sempurna untuk menjalani kehidupan.

Dengan mengikuti panduan Surat Az-Zariyat, umat Islam tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memperoleh keberkahan dunia dan akhirat.

UAH menutup tausiyahnya dengan pesan mendalam: "Istighfar adalah kunci. Lakukan di waktu terbaik, dengan cara terbaik. Jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan."

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya