Rahasia di Balik Sunnah Mengangkat Jari Telunjuk saat Tasyahud, Apa Maknanya?

Keutamaan dan makna filosofis yang terkandung dalam sunnah mengangkat jari telunjuk saat tasyahud dalam sholat.

oleh Putry Damayanty diperbarui 12 Jan 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 16:30 WIB
Ilustrasi Sholat, Ibadah
Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Sunnah merupakan petunjuk yang sangat penting bagi seorang Muslim. Salah satu aspek dari ibadah yang mencakup banyak petunjuk sunnah adalah dalam pelaksanaan sholat.

Di antaranya yaitu sunnah mengangkat jari telunjuk saat tasyahud. Gerakan ini mungkin tampak sederhana, namun sebenarnya, ada keutamaan dan makna yang terkandung di dalamnya.

Tasyahud merupakan bagian dari rukun sholat. Selain membaca kalimat-kalimat doa, seorang Muslim dianjurkan untuk mengangkat jari telunjuknya.

Lantas, mengapa mengangkat jari telunjuk saat tasyahud menjadi bagian dari sunnah? Apa maknanya bagi kehidupan seorang Muslim? Berikut penjelasannya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kesunnahan Mengangkat Telunjuk saat Tasyahud

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

Dikutip dari laman NU Online Jatim, sunnah mengangkat jari telunjuk saat tasyahud berdasarkan hadis berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى، وَعَقَدَ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah ketika duduk tasyahud, beliau meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya, dan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan tangannya membentuk angka lima puluh tiga, dan memberi isyarat (mengangkat) jari telunjuknya (HR. Muslim).

Maksud kalimat membentuk angka lima puluh tiga ialah suatu isyarat dari cara menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah disebut angka tiga, dan menjadikan ibu jari berada di atas jari tengah dan di bawah jari telunjuk. Isyarat ini biasa digunakan oleh ahli hisab.

Dalam Hasyiah Syarah Sittin Lil Allamah ar-Ramli diterangkan bahwa mengangkat telunjuk ketika tasyahud hukumnya sunnah. 

ويسن أن يشير بها عند قوله إلا الله ولتكن منحنية متوجهة للقبلة وذلك فى تشهديه

Artinya: Maka sesungguhnya disunnahkan berisyarat dengan telunjuk (tangan kanan) ketika mengucapkan Illallah dan hendaklah telunjuk itu (terangkat membungkuk) menghadap kiblat. Baik dalam tasyahud awal maupun tasyahud akhir.

Mengandung Isyarat Tauhid

cara mengqodho sholat dzuhur di waktu ashar berapa rakaat
cara mengqodho sholat dzuhur di waktu ashar berapa rakaat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Secara gamblang dalam Kitab I’anah Thalibin disebutkan:

ووضع يديه في قعود تشهديه على طرف ركبتيه بحيث تسامته رؤوس الأصابع ناشرا أصابع يسراه مع ضم لها  وقابضا أصابع يمناه إلا المسبحة 

Artinya: Dan meletakkan kedua tangannya saat duduk dalam dua tasyahud (tasyahud awal dan akhir) di ujung kedua lututnya, sekira sejajar dengan pucuk jemarinya, dengan menggelar dan mengumpulkan jemari tangan kirinya serta menggenggamkan jemari tangan kanannya kecuali jari telunjuk. 

قوله إلا المسبحة إنما سميت مسبحة لأنها يشار بها للتوحيد والتنزيه عن الشريك وخصصت بذلك لاتصالها بنياط القلب أي العرق الذي فيه فكأنها سبب لحضوره

Pengecualian jari penunjuk ini dikarenakan jari ini digunakan untuk memberikan isyarat akan tauhid dan penyucian Allah dari segala kesyirikan, dan dalam tasyahud (tahiyat) jari yang dipakai hanya jari penunjuk karena pertautannya dengan hati dalam arti di dalamnya terdapat otot yang bertautan dengan hati, dengan demikian diharapkan dapat menjadikan sholatnya khusyuk [I’aanah at-Thoolibiin I/174].

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa makna filosofis mengangkat jari telunjuk saat tasyahud adalah agar terkumpul isyarat tauhid dalam dirinya baik secara keyakinan, ucapan dan perbuatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya