Liputan6.com, Jakarta - Setiap makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk memperoleh rezekinya. Namun, bagaimana jika manusia belajar dari seekor cicak? Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, memberikan analogi menarik tentang rezeki melalui perilaku cicak.
Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), cara cicak mencari makan mengandung hikmah yang besar. "Masukkan ke dalam logika, cicak merayap, makanannya terbang, dan yang mau dimakan tidak punya sayap. Apakah masuk akal?" ujarnya. Pertanyaan ini membuka pemahaman baru tentang rezeki yang sering kali tak terduga jalannya.
Advertisement
Dikutip dari video di kanal YouTube @nasihatpendek2023, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kisah cicak adalah pelajaran tentang tawakal dan usaha yang harus dilakukan oleh manusia.
Advertisement
Ia mengungkapkan, rezeki cicak yang berupa nyamuk adalah bukti keadilan Allah dalam memberi rezeki kepada makhluk-Nya. "Kalau Allah titipkan sedikit saja ilmu kepada nyamuk, cicak itu bisa jadi mainannya," jelasnya.
Namun, karena rezeki sudah ditetapkan, nyamuk yang terbang tetap bisa menjadi santapan cicak yang hanya merayap di dinding.
UAHmenekankan bahwa cicak tidak mendatangi nyamuk secara aktif. Sebaliknya, nyamuk yang datang kepada cicak, asalkan cicak itu bergerak dan berusaha. "Kapan nyamuk datang ke cicak? Kalau cicaknya merayap, sekalipun diam-diam," katanya.
Dari analogi ini, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa usaha adalah kunci utama dalam memperoleh rezeki. "Kalau cicaknya tidak mau merayap, nyamuknya tidak akan datang," tambahnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun Allah sudah menjamin rezeki setiap makhluk, usaha tetap menjadi syarat untuk mendapatkannya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Cicak yang Sabar
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perilaku cicak juga mengajarkan kesabaran. Cicak tidak terburu-buru dalam mengejar mangsanya. Sebaliknya, ia menunggu dengan tenang hingga rezeki mendekatinya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, kesabaran seperti ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang merasa tergesa-gesa dalam mencari rezeki hingga melupakan nilai-nilai keimanan.
Ia juga menegaskan bahwa cicak tidak memiliki alat khusus untuk menangkap nyamuk, seperti jaring atau perangkap. Namun, dengan usaha yang minimal, cicak tetap mendapatkan rezekinya. "Ini adalah bukti bahwa Allah tidak pernah salah dalam membagikan rezeki," tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar manusia tidak mudah putus asa saat merasa sulit mendapatkan rezeki. Sebab, rezeki akan datang kepada mereka yang mau berusaha dan berserah diri kepada Allah.
Dalam pandangannya, kisah cicak juga mengajarkan tentang pentingnya tawakal. Setelah berusaha, cicak menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah. Sikap seperti ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah bentuk keimanan yang tinggi.
Ia juga menyarankan agar manusia tidak membanding-bandingkan rezekinya dengan orang lain. "Cicak tidak iri pada burung yang bisa terbang tinggi untuk mencari makan. Cicak tetap percaya bahwa rezekinya sudah ada," ungkapnya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk mensyukuri setiap rezeki yang diterima, sekecil apa pun itu. "Rezeki yang sedikit, jika disyukuri, akan membawa keberkahan," pesannya.
Advertisement
Hilang Syukur, Banyak Orang Fokus Rezeki Besar
Ia menyoroti bahwa banyak orang saat ini justru kehilangan rasa syukur karena terlalu fokus pada rezeki yang besar. Padahal, keberkahan sering kali datang dari hal-hal kecil yang dianggap remeh.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, analogi cicak ini juga mengajarkan manusia untuk tidak sombong. Rezeki yang diperoleh adalah pemberian Allah semata, bukan hasil jerih payah semata.
Dalam penutupnya, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara usaha dan doa. "Cicak tetap berusaha, tapi ia juga menunjukkan tawakal yang sempurna," tuturnya.
Pesan ini mengingatkan umat Islam untuk selalu bergantung kepada Allah dalam setiap langkah kehidupan. Usaha tanpa doa atau doa tanpa usaha akan membuat rezeki sulit diraih.
Kisah cicak yang sederhana ini mengajarkan pelajaran besar tentang kehidupan. Dengan tawakal, kesabaran, dan usaha, rezeki akan datang dengan cara yang tidak terduga.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk merenungkan hikmah di balik setiap makhluk ciptaan Allah. Bahkan dari cicak sekalipun, ada pelajaran besar yang dapat diambil.
Dengan analogi ini, Ustadz Adi Hidayat berharap umat Islam dapat lebih memahami makna tawakal yang sebenarnya. "Tawakal bukan berarti diam saja, tapi berusaha semaksimal mungkin sambil tetap percaya kepada Allah," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul