Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan ibadah yang telah ditentukan tata cara pelaksanaannya. Muslim harus mengikuti panduan fiqih sholat yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan dijelaskan kembali oleh para ulama.
Sholat harus dilakukan dengan rukunnya. Mengutip kitab Safinatun Najah, rukun sholat ada 17 dan jika ditinggalkan berarti sholatnya tidak sempurna.
Advertisement
Dari 17 rukun, ada lima di antaranya rukun qauli alias bacaan-bacaan sholat yang wajib dilafalkan. Rukun qauli terdiri dari takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, membaca tahiyat akhir, sholawat kepada nabi dalam tahiyat akhir, dan salam yang pertama.
Advertisement
Baca Juga
Selain rukun qauli yang lima, ada bacaan lain yang mengiringi gerakan sholat. Hukumnya tidak sampai wajib, hanya sunnah. Misalnya, bacaan saat rukuk, i’tidal, sujud, dan seterusnya.
Dalam realitanya, tidak semua muslim hafal bacaan sholat. Hal ini juga diakui oleh salah satu jemaah Al Bahjah. Pertanyaannya, jika tidak hafal bacaan sholat, apakah sah ibadahnya? Simak penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menuturkan, seorang muslim yang tidak hafal bacaan sholat tetap diwajibkan untuk mengerjakan ibadah tersebut. Apabila tidak hafal membaca surah Al-Fatihah, maka bisa membaca lembaran khusus surah Al-Fatihah.
Setelah membaca surah Al-Fatihah dengan teks, selanjutnya bisa langsung rukuk. Sebab, membaca surah lain setelah Al-Fatihah hukumnya adalah sunnah, bukan wajib.
“Rukuk pun Anda gak hafal nggak apa-apa rukuk saja sudah sah,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (25/2/2025).
Apabila bacaan tasyahud akhir juga tidak hafal, maka bisa sambil membaca seperti melantunkan surah Al-Fatihah yang dicontohkan Buya Yahya.
“Atau Anda tempel tulisan (tasyahud) gede di depan Anda, sah. Nggak susah,” sambung Buya Yahya.
Advertisement
Boleh Diganti Dzikir jika Tidak Bisa Baca Sama Sekali
Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika benar-benar tidak bisa membaca?
“Kalau ternyata membaca pun nggak bisa, waduh kacau ini. Baca nggak bisa, hafalan nggak bisa. Saya kira Anda tidak termasuk golongan yang separah-parah ini deh,” ujar Buya Yahya.
Jika ada yang demikian, Buya Yahya memberi opsi lain yakni membaca terjemahannya. Apabila tidak bisa juga, maka melafalkan dzikir yang menjadi pengganti bacaan sholat.
“Allah Allah Allah, atau Lailahaillallah kalau bisa. Anda kasih dzikir yang lainnya Lailahailallah Lailahailallah sepanjang bacaan Al-Fatihah. Dan Anda harus percaya diri, nggak usah ragu kalau itu sah,” tuturnya.
Kesimpulan
Dari yang dijelaskan Buya Yahya dapat diketahui begitu mudahnya melakukan sholat. Tidak hafal bacaannya pun bisa membaca teksnya. Tidak bisa membaca teks Arab pun bisa membaca terjemahannya. Jika sama sekali tidak bisa membaca teks Arab atau Indonesia, membaca dzikir juga diperbolehkan untuk mengganti bacaan sholat. Jika semuanya tidak bisa, diam juga dibolehkan.
“Mungkin setelah Anda mendengar ini nggak ada istilah gak bisa sholat. Dan ingat sholat itu dosa besar bagi yang meninggalkan, tapi bagi yang menjalankan biar pun dengan segala kekurangannya tadi pahalanya gede utuh sama dengan yang bisa. Anda nggak usah ragu, jangan tinggalkan sholat. Dalam keadaan apapun jangan tinggalkan sholat,” pesan Buya Yahya.
“Kemudian bagi yang sudah tahu yang (bacaan) wajib hanya lima bukan berarti harus Anda tinggalkan sunnah-sunnah yang lainnya. Berarti turun pangkat dong. Gara-gara dengar dari kami saat ini langsung ya sudahlah nggak usah pakai bacaan yang lain, rukuk diam saja. Wah rugi, kehilangan keutamaan baca tasbih dan dzikir dalam sholat,” pungkas Buya Yahya.
Wallahu a’lam.
Advertisement
