Israel Kerahkan Tank ke Tepi Barat setelah 23 Tahun Pasca-Intifada, Kelompok di Palestina Mengecam

Kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengutuk tindakan Israel di Tepi Barat yang mengerahkan tank untuk pertama kalinya sejak intifada Palestina kedua berakhir pada 2005

oleh Muhamad Ridlo Diperbarui 25 Feb 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 22:30 WIB
Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, ribuan orang telah kembali dari lokasi pengungsian dan menempati tempat tinggal mereka di wilayah Jalur Gaza utara. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Militer Israel telah mengerahkan tank ke wilayah pendudukan Tepi Barat untuk pertama kalinya dalam 23 tahun, kantor berita Iran IRNA melaporkan pada Senin.

Tindakan Israel itu dikecam oleh kelompok-kelompok Palestina karena dinilai sebagai upaya "aneksasi".

Pengerahan tank itu menjadi bagian dari aksi penyerbuan dan penangkapan yang kian intensif oleh Israel, yang telah menyebabkan sekitar 40.000 warga Palestina terusir dari kamp-kamp pengungsi selama lima pekan terakhir.

Kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengutuk tindakan Israel di Tepi Barat yang mengerahkan tank untuk pertama kalinya sejak intifada Palestina kedua berakhir pada 2005.

Jihad Islam bertempur bersama Hamas untuk menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina dan menghancurkan hampir seluruh wilayah itu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Eskalasi Meningkat di Tepi Barat

Warga Palestina Bertahan Hidup di Reruntuhan
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pada 17 Februari 2025, bahwa ia “berkomitmen” terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza yang akan memindahkan lebih dari dua juta penduduk Palestina. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Pertempuran untuk sementara terhenti setelah Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata bulan lalu.

Ketegangan terus meningkat di Tepi Barat sejak perang Israel melancarkan perang di Gaza. Serangan Israel di wilayah pendudukan itu pada awal Januari menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina.

Masyarakat Tahanan Palestina pada Senin melaporkan bahwa sedikitnya 365 warga Palestina telah ditangkap di Jenin dan Tulkarem selama serangan terbaru Israel.

Wali Kota Jenin juga melaporkan adanya kerusakan besar di kamp pengungsi di kota itu. Dia mengatakan bahwa 120 rumah hancur total dan banyak rumah lainnya rusak.

Pada Minggu (23/2), Israel memerintahkan pasukannya untuk bersiap "tinggal lebih lama" di Tepi Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya