Apakah Suami Wajib Beri Tahu Berapa Jumlah Penghasilannya kepada Istrri? Ini Kata Buya Yahya

Terdapat beberapa tipe istri dalam mengelola keuangan rumah tangga. Ada yang pandai mengatur keuangan dan senang berbagi dalam bentuk sedekah, sehingga suami tidak merasa khawatir jika memberikan uang dalam jumlah lebih.

oleh Liputan6.com Diperbarui 27 Feb 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 14:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap rumah tangga memiliki dinamika tersendiri dalam mengatur keuangan. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah apakah seorang suami wajib memberitahukan jumlah penghasilan-nya kepada istri.

Dalam pandangan Buya Yahya, seorang istri tidak wajib mengetahui secara rinci berapa besar pemasukan suaminya. Hal ini karena yang menjadi kewajiban utama suami adalah memberikan nafkah yang cukup sesuai dengan kemampuannya.

"Seorang suami tidak berkewajiban memberikan laporan pemasukan kepada istrinya. Yang wajib adalah memastikan bahwa nafkah yang diberikan mencukupi kebutuhan keluarga," kata Buya Yahya.

Dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @WAHAGO.ID_191, Buya Yahya menekankan bahwa setiap rumah tangga memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam pengelolaan keuangan.

Terdapat beberapa tipe istri dalam mengelola keuangan rumah tangga. Ada yang pandai mengatur keuangan dan senang berbagi dalam bentuk sedekah, sehingga suami tidak merasa khawatir jika memberikan uang dalam jumlah lebih.

Namun, ada pula istri yang kurang bijak dalam mengelola keuangan. Beberapa hanya fokus pada belanja, sehingga suami kerap merasa terbebani karena pengeluaran yang tidak terkontrol.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ada Istri yang Melarang Sedekah, Ini Repot

Ilustrasi hemat, dompet, uang
Ilustrasi hemat, dompet, uang. (Photo by Aleksandrs Karevs on Unsplash)... Selengkapnya

Selain itu, ada istri yang cenderung boros, membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Kondisi ini tentu membuat suami merasa stres dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Tipe lainnya adalah istri yang mudah berhutang. Mereka kerap mengambil pinjaman tanpa sepengetahuan suami, sehingga menimbulkan masalah keuangan dalam rumah tangga.

Tidak hanya itu, ada pula istri yang justru terlalu pelit, bahkan menolak ajakan untuk bersedekah. Hal ini membuat suami merasa kesulitan jika ingin berbagi dengan sesama.

Buya Yahya juga menceritakan pengalaman beberapa suami yang ingin bersedekah namun takut istrinya tidak setuju. "Ada suami yang ingin bersedekah tetapi khawatir dimarahi istrinya. Jika ketahuan, bisa jadi pertengkaran," ungkapnya.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi suami untuk bersikap bijak. Jika istri bisa mengatur keuangan dengan baik, maka keterbukaan dalam pemasukan mungkin tidak menjadi masalah.

Namun, jika istri memiliki kebiasaan boros atau sulit diajak berderma, maka suami boleh merahasiakan sebagian dari penghasilannya agar bisa tetap menunaikan kewajiban sosial dan ibadah.

Keseimbangan dalam rumah tangga adalah kunci utama. Komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam mengelola keuangan menjadi hal yang sangat penting.

Istri Seharusnya Seperti Ini

pamer belanja boros
ilustrasi perempuan boros belanja/Q88/Shutterstok... Selengkapnya

Menurut Buya Yahya, jika istri memahami kondisi keuangan keluarga dan tidak terlalu menuntut, maka rumah tangga akan lebih harmonis.

Namun, jika suami terlalu terbuka tanpa ada batasan, dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan baru dalam rumah tangga, terutama jika istri tidak pandai dalam mengatur keuangan.

Seorang suami tetap memiliki kewajiban utama dalam memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi bukan berarti ia harus selalu melaporkan setiap pemasukan yang diterima.

Sebaliknya, seorang istri yang bijak akan memahami bahwa yang terpenting adalah kebutuhan keluarga tetap tercukupi, bukan mengetahui jumlah detail pemasukan suaminya.

"Jangan sampai rumah tangga jadi ribut hanya karena masalah keuangan. Yang penting adalah saling memahami dan menjaga keseimbangan," tambah Buya Yahya.

Keputusan untuk memberitahu jumlah pemasukan atau tidak, kembali kepada kondisi masing-masing rumah tangga. Yang terpenting adalah tanggung jawab suami dalam mencukupi nafkah tetap dijalankan.

Jika ada kelebihan rezeki, maka dianjurkan untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Namun, hal ini tetap harus dilakukan dengan cara yang bijak agar tidak menimbulkan masalah baru dalam rumah tangga.

Rumah tangga yang harmonis adalah rumah tangga yang dibangun atas dasar saling percaya dan saling memahami peran masing-masing dalam kehidupan berumah tangga.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya