Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam akan melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh, mulai tanggal 1 hingga 29/30 Ramadhan. Hukum melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat.
Dalil kewajiban puasa Ramadhan dapat ditemukan dalam surah Al-Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman:
Advertisement
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Advertisement
Baca Juga
Puasa Ramadhan diawali dengan niat yang dilakukan sejak malam hari hingga sebelum terbit fajar. Bagi mazhab Imam Syafi’i, puasa seseorang tidak sah jika lupa niat pada malam harinya hingga batas waktu yang ditentukan (sebelum fajar).
Pertanyaannya, bagaimana jika seseorang lupa niat puasa Ramadhan di malam hari? Bolehkah mengikuti Imam Malik dengan niat puasa Ramadhan sebulan penuh? Simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, muslim yang bermazhab Imam Syafi’i boleh taqlid (mengikuti) pendapat Imam Malik terkait niat puasa sebulan penuh. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lupa niat puasa Ramadhan harian. Dalam mazhab Imam Malik, seseorang boleh niat puasa Ramadhan langsung sebulan.
“Makanya di malam itu para imam hendaknya membimbing jemaahnya untuk merapel niatnya, dobel niatnya. Ya Allah saya niat puasa Ramadhan sebulan penuh, sehingga jika hari berikutnya kau tiba-tiba lupa (niat), Anda sudah ikut cara mazhab Imam Malik, maka puasanya sah,” kata Buya Yahya dinukil dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (28/2/2025).
Buya Yahya menegaskan, niat puasa Ramadhan sebulan penuh mengikuti mazhab Imam Malik hanya sebagai antisipasi lupa. Selama masih ingat, maka tetap diharuskan membaca niat puasa harian di malam harinya.
Advertisement
Niat Puasa Ramadhan Langsung Sebulan dan Harian
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi menuliskan niat puasa Ramadhan sebulan penuh dalam karyanya Sabil al-Huda. Mengutip via NU Online, berikut lafal niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.” (terjemahan dari penulis).
Senada dengan Buya Yahya, KH A Idris Marzuqi tetap mengimbau umat Islam melafalkan puasa Ramadhan harian yang dilakukan malam hari sebelum terbitnya fajar. Berikut niat harian puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”
Wallahu a’lam.
