Mau Jadi Wali? Buya Yahya Ungkap Bisa dengan Jalur Ini, Jangan Aneh-Aneh

Buya Yahya menyebutkan, kesombongan dalam diri justru bisa menjauhkan seseorang dari derajat kewalian. Sebaliknya, ketawadhuan dan sikap menghargai orang lain bisa menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah.

oleh Liputan6.com Diperbarui 02 Mar 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 20:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bercita-cita menjadi seorang wali, seorang hamba yang dekat dengan Allah dan mendapat kemuliaan di dunia maupun akhirat. Namun, sering kali anggapan tentang wali dikaitkan dengan amalan-amalan yang luar biasa dan sulit dilakukan oleh orang biasa.

Padahal, ada jalur sederhana yang bisa ditempuh tanpa harus melakukan hal-hal aneh. Menurut KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya siapa saja bisa menjadi wali dengan cara yang benar dan mudah dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ceramahnya, pendakwah asal Cirebon ini mengungkapkan bahwa kunci utama menjadi wali terletak pada cara seseorang memperlakukan orang lain, terutama mereka yang berada dalam lingkungannya.

Penjelasan ini disampaikan dalam sebuah video yang ddikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial. Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya mengajak setiap Muslim untuk melihat kembali bagaimana mereka memperlakukan orang-orang di sekitar.

Salah satu contoh yang disampaikan adalah tentang pembantu rumah tangga. Banyak orang menjalankan ibadah dengan tekun, namun sering kali lupa bagaimana cara menghormati orang yang bekerja untuk mereka.

Seorang pembantu rumah tangga bisa saja mendapatkan pahala lebih besar dibanding majikannya. Bukan karena ibadahnya lebih banyak, tetapi karena kesabarannya dalam melayani orang lain.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Menghargai Pembantu Rumah Tangga, Bisa jadi Jalan

Memiliki Asisten Rumah Tangga
Ilustrasi Asisten Rumah Tangga Credit: pexels.com/pixabay... Selengkapnya

Ketika seorang majikan sibuk beribadah, ada pembantu yang mencuci bajunya, menyiapkan makanannya, dan merapikan sajadahnya. Semua itu dilakukan tanpa pamrih dan sering kali tanpa mendapatkan penghargaan yang layak.

Sementara sang majikan berpuasa, pembantu juga berpuasa. Saat majikan melaksanakan tarawih, pembantu pun ikut sholat tarawih. Namun, bedanya, pembantu tetap harus melaksanakan tugas-tugas rumah tangga yang berat.

Jika dipikirkan secara mendalam, apakah seorang majikan masih pantas merasa lebih mulia dibanding pembantu yang telah banyak berjasa dalam kehidupannya?

Orang yang ingin menjadi wali tidak perlu melakukan hal-hal yang luar biasa. Cukup dengan memperbaiki sikap terhadap sesama dan selalu berprasangka baik kepada orang lain.

Buya Yahya menyebutkan, kesombongan dalam diri justru bisa menjauhkan seseorang dari derajat kewalian. Sebaliknya, ketawadhuan dan sikap menghargai orang lain bisa menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah.

Tidak sedikit orang yang menghabiskan waktunya mencari jalan menuju kewalian dengan cara yang tidak jelas, padahal jalan yang benar sudah ada di depan mata.

Jadi Wali Jalannya Jangan yang Aneh-aneh

wali allah adalah
ilustrasi wali Allah Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Seseorang yang bisa menjaga hubungannya dengan sesama manusia dengan baik akan lebih mudah mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Sebaliknya, orang yang merasa lebih baik dari orang lain bisa kehilangan kesempatan meraih derajat yang tinggi di akhirat.

Rasulullah sendiri telah mencontohkan bagaimana cara menghormati dan memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang. Tidak ada kesombongan dalam dirinya, meskipun memiliki kedudukan yang paling tinggi di antara umat manusia.

Setiap Muslim dianjurkan untuk selalu bersikap rendah hati dan berbuat baik kepada siapa pun, tanpa memandang status sosial atau kedudukannya.

Menghormati orang lain bukan hanya sekadar bentuk kebaikan, tetapi juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Jangan sampai seseorang rajin beribadah, tetapi lupa untuk bersikap baik kepada orang lain. Karena bisa jadi, orang yang dianggap rendah justru lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah," kata Buya Yahya.

Menjadi wali bukan tentang memiliki kesaktian atau melakukan amalan-amalan yang sulit, tetapi tentang bagaimana menjaga hati agar tetap bersih dan penuh kasih sayang.

Maka, bagi siapa saja yang ingin mencapai derajat kewalian, cukup dengan menanamkan husnudzon kepada sesama, menghargai orang-orang di sekitar, dan menjaga sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan mencari jalan yang aneh-aneh untuk menjadi wali, karena jalan yang benar telah diajarkan oleh Rasulullah. Cukup dengan memperbaiki akhlak dan menjaga hubungan baik dengan sesama, insyaAllah jalan menuju kewalian akan terbuka lebar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya