Kisah Rokok Pemberian Kiai Tak Habis-Habis, Kisah Karomah Mbah Arwani Kudus

Namun, ada satu pesan yang disampaikan oleh Mbah Arwani saat menyerahkan rokok tersebut. "Bawa saja rokoknya, tapi jangan hitung jumlahnya," ujar Mbah Arwani

oleh Liputan6.com Diperbarui 02 Mar 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 10:30 WIB
KH M Arwani Amin Said atau Mbah Arwani Kudus. (Foto: Istimewa via FB Dalailul Khairat)
KH M Arwani Amin Said atau Mbah Arwani Kudus. (Foto: Istimewa via FB Dalailul Khairat)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kisah para ulama dan wali Allah selalu menyimpan keajaiban yang sulit dijangkau oleh akal manusia. Karomah yang mereka miliki menjadi bukti nyata kebesaran Allah dan kedekatan mereka dengan-Nya. Salah satu kisah yang hingga kini masih dikenang adalah karomah KH Arwani Amin, ulama kharismatik asal Kudus yang memiliki banyak keistimewaan.

KH Arwani Amin atau lebih dikenal sebagai Mbah Arwani adalah pendiri Pondok Tahfidz Yanbu'ul Qur'an, sebuah pesantren yang telah melahirkan banyak hafidz dan hafidzah di Indonesia. Beliau lahir pada 5 September 1905 di Kampung Kerjasan, Kota Kudus, Jawa Tengah. Kealiman dan kewira'iannya membuatnya sangat dihormati oleh para santri dan masyarakat luas.

Dalam berbagai kisah yang beredar, karomah Mbah Arwani sering kali berkaitan dengan kemuliaan dan keberkahan yang diberikan Allah kepada orang-orang di sekelilingnya. Salah satu cerita yang menarik adalah tentang rokok pemberiannya yang tak pernah habis, meskipun telah dikonsumsi selama berhari-hari.

Kisah ini dilansir dari tayangan video di kanal YouTube @Channel_kisah, yang membahas tentang perjalanan hidup dan karomah ulama. Dalam video tersebut, diceritakan bagaimana seorang tamu mengalami kejadian luar biasa setelah menerima rokok dari Mbah Arwani.

Suatu hari, seorang tamu datang sowan ke kediaman Mbah Arwani. Setelah berbincang panjang dan berkonsultasi mengenai berbagai hal, tamu tersebut pun berpamitan untuk pulang. Sebelum beranjak, Mbah Arwani memberikan sebungkus rokok kepadanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pesan Mbah Arwani yang Dilanggar

Gapri 21 Sept 2016
ilustrasi rokok.... Selengkapnya

Namun, ada satu pesan yang disampaikan oleh Mbah Arwani saat menyerahkan rokok tersebut. "Bawa saja rokoknya, tapi jangan hitung jumlahnya," ujar Mbah Arwani.

Tamu tersebut hanya mengangguk dan menjawab, "Nggih, Mbah Kiai." Ia menerima rokok itu dengan penuh takzim tanpa bertanya lebih lanjut.

Hari-hari berlalu, dan tamu tersebut mulai menyadari keanehan yang terjadi. Dalam waktu satu minggu, rokok yang diberikan oleh Mbah Arwani tidak pernah habis.

Padahal, dalam sehari ia biasa menghabiskan sekitar enam batang rokok. Jika dihitung secara logika, dalam satu minggu seharusnya ia telah menghabiskan sekitar 42 batang rokok.

Merasa penasaran dengan keanehan ini, ia pun memberanikan diri untuk membuka bungkus rokok tersebut dan menghitung isinya. Apa yang ia temukan membuatnya semakin terkejut.

Di dalam bungkus rokok itu, ternyata hanya tersisa satu batang saja. Padahal, rokok itu sudah ia hisap selama satu minggu tanpa pernah kehabisan sebelumnya.

Saat itu, ia baru menyadari bahwa ia telah melanggar pesan Mbah Arwani untuk tidak menghitung jumlah rokok yang tersisa. Hatinya pun diliputi rasa bersalah karena tidak mematuhi pesan ulama besar tersebut.

Pesan Mendalam dari Kisah Ini

20160930- Bea Cukai Rilis Temuan Rokok Ilegal-Jakarta- Faizal Fanani
ilustrasi rokok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Keberkahan yang menyertai rokok tersebut pun seketika berhenti. Jika sebelumnya rokok itu seperti tak ada habisnya, kini bungkusnya benar-benar kosong.

Fenomena ini menunjukkan betapa luar biasanya karomah yang dimiliki oleh Mbah Arwani. Allah memberikan keistimewaan kepada beliau hingga mampu menjadikan sesuatu yang terbatas menjadi tak terbatas selama kehendak-Nya masih berlaku.

Kisah ini menjadi bukti bahwa karomah para ulama bukan sekadar mitos, tetapi benar-benar terjadi dan disaksikan langsung oleh orang-orang yang mengalaminya.

Sebagai seorang ulama, Mbah Arwani tidak hanya dikenal karena karomahnya, tetapi juga karena keilmuannya yang sangat tinggi dalam bidang Al-Qur'an. Pesantrennya, Yanbu'ul Qur'an, menjadi salah satu pusat pendidikan tahfidz yang hingga kini masih melahirkan banyak penghafal Al-Qur'an.

Mbah Arwani juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana dan rendah hati. Ia tidak pernah menonjolkan dirinya, apalagi memamerkan karomah yang dimilikinya.

Bagi para santrinya, Mbah Arwani adalah sosok guru yang penuh kasih sayang dan selalu mengajarkan pentingnya tawakkal serta keyakinan kepada Allah.

Kisah rokok yang tak habis-habis ini bukan sekadar cerita aneh, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keberkahan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan semuanya berasal dari Allah.

Banyak orang yang mengalami kejadian serupa ketika berinteraksi dengan para ulama besar. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Allah memang memberikan keistimewaan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.

Kisah ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk selalu memegang teguh amanah dan pesan yang diberikan oleh para ulama. Karena di balik setiap nasihat mereka, ada hikmah besar yang terkadang tidak langsung kita pahami. Subhanallah, wallahu a’lam bishawab.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya