Ingin Minum Kopi Saat Buka Puasa? Ini Cara agar Terhindar dari Asam Lambung

Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengosumsi kopi di bulan puasa yakni memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing individu dalam mencerna kopi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 01 Mar 2025, 19:47 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 19:35 WIB
Ilustrasi Kopi
Ilustrasi kopi. (Foto: Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - - Ada cara agar individu yang berbuka puasa terhindar dari asam lambung ketika mengonsumsi kopi. Tips tersebut dibagikan brewer sekaligus juara tiga World Brewers Cup 2024 Ryan WIbaya.

Pertama menurut Ryan, individu harus mencari tahu dulu penyebab asam lambung.

"Tips buat teman-teman yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah teman-teman harus cari tahu sebenarnya pengaruh menjadi asam lambung itu karena apa. Bisa saja bukan salah kopinya, tapi salah dari hal-hal lain yang ternyata membuat teman-teman jadi asam lambung," kata Ryan dalam temu media di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.

Pilih Jenis Kopi

Lalu berikutnya yakni memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing individu dalam mencerna kopi. Ini karena setiap orang punya tingkat resistensi berbeda-beda terhadap jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh.

Bagi pemula, Ryan menyarankan untuk mencoba jenis kopi excelsa yang punya aroma unik seperti Nangka dan sedikit stroberi. Kopi jenis ini pun punya rasa manis yang lebih dominan. Teksturnya cukup ringan dengan intensitas kafein tidak terlalu kuat, dianggap lebih ramah bagi para pemula peminum kopi.

"Tapi tergantung ya, balik lagi, teman saya juga ada yang beberapa yang ketika minum robusta ternyata enggak pengaruh apa-apa di lambungnya. Tapi begitu minum arabica ternyata ada dampak atau efek di lambungnya, jadi teman-teman bisa menemukan dulu kopi apa yang sebenarnya cocok buat kalian sehingga lebih nyaman, lebih aman dalam konsumsi kopi," jelasnya.

 

Bahan Tambahan untuk Racikan Kopi

Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bahan lain yang dicampurkan ke dalam racikan kopi, seperti misalnya susu putih. Menurut Ryan, kebanyakan orang menyalahkan kopi atas asam lambung yang tiba-tiba naik. Padahal, bisa jadi orang tersebut menderita intoleransi terhadap laktosa.

Selain itu, perlu diperhatikan pula takaran kopi yang diminum. Ia menganjurkan sebaiknya masyarakat hanya membuat kopi untuk takaran satu cangkir sehari agar tidak mengalami efek samping berupa dehidrasi.

"Satu cangkir saja, 170 sampai 220 mili, satu seduhan itu saja sudah cukup" ujar Ryan.

 

Waktu Minum Kopi di Bulan Ramadan

Ryan melanjutkan selanjutnya masyarakat perlu mengetahui waktu minum kopi yang tepat. Sebaiknya, kopi diminum setelah jam berbuka puasa, yakni ketika beberapa makanan sudah masuk ke dalam perut termasuk air putih yang dapat menetralkan lambung.

Ia menekankan sangat penting untuk memberikan jeda beberapa menit pada lambung sebelum mencerna kafein yang terkandung dalam kopi, sehingga asam lambung tidak naik secara mendadak.

"Makanan itu untuk ibaratnya kayak meng-cover dinding lambungnya sebelum masuk kopi," kata Ryan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya