Sambut Ramadan 2025, Masjidil Haram Siapkan 5,5 Juta Iftar dan 20.000 Kontainer Air Zamzam

Liputan6.com, Dubai - Saat para jamaah berkumpul untuk bulan suci Ramadan, Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengumumkan rencana operasional yang luas untuk menampung jutaan jamaah dan peziarah.

Dengan perkiraan masuknya pengunjung, otoritas telah meningkatkan persiapan, meluncurkan sejumlah layanan yang ditingkatkan dan perbaikan logistik yang bertujuan untuk memastikan pengalaman yang lancar dan memperkaya keimanan bagi para jemaah.

Sejak mereka melangkah ke tanah suci, mengutip laporan Gulf News, Minggu (2/3/2025),  para jemaah akan menemukan lingkungan yang dirancang untuk kemudahan dan ketaatan. Lebih dari 5,5 juta iftar atau makanan berbuka akan disajikan sepanjang bulan Ramadan 2025, memungkinkan para pengunjung untuk berbuka puasa tanpa khawatir. 20.000 kontainer air Zamzam akan tersedia, memastikan bahwa setiap jamaah dapat mengakses minuman suci tersebut. Untuk mengakomodasi jam-jam salat yang panjang, 33.000 sajadah baru telah digelar di halaman masjid yang luas.

Untuk para lansia dan mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas, 10.000 alat bantu jalan dan 400 mobil golf elektrik akan membantu mereka bergerak dengan lancar di halaman masjid.

Sebuah inisiatif baru, lima stasiun bergerak untuk tahallul (penyelesaian ritual), akan memungkinkan para jamaah untuk memotong rambut mereka—sebuah langkah penting dalam perjalanan spiritual mereka—tanpa meninggalkan masjid, memastikan pengalaman yang lebih lancar, bahkan di tengah keramaian.

Stasiun-stasiun ini akan dilengkapi dengan layanan pangkas rambut keliling untuk mengakomodasi fluktuasi keramaian, meningkatkan aksesibilitas sambil menjaga standar kebersihan dan keselamatan.

Untuk pertama kalinya, otoritas tersebut juga telah menerapkan sistem penyimpanan dan pelacakan bagasi, yang terdiri dari dua pusat penyimpanan terpusat dan enam titik penurunan yang ditentukan di pintu masuk utama masjid. Hal ini dilakukan untuk memperlancar penanganan barang bawaan, guna memastikan pengalaman beribadah yang bebas hambatan.

MasjidI Haram juga dilaporkan bakal mengalami perluasan layanan ramah anak yang signifikan, dengan tiga pusat penampungan anak yang didirikan di seluruh areanya. Pusat-pusat ini akan menyediakan perpaduan antara kegiatan keagamaan, budaya, dan pendidikan, yang memungkinkan orang tua untuk beribadah dengan tenang.

Untuk mengakomodasi semakin banyaknya jemaah yang melakukan i'tikaf, masjid akan memperkenalkan fasilitas yang ditingkatkan yang dirancang khusus bagi mereka yang menjalankan ibadah tersebut. Peningkatan ini mencakup ruang khusus untuk refleksi, peningkatan aksesibilitas layanan, dan sumber daya panduan tambahan.

Rencana operasional Ramadan juga memprioritaskan peningkatan lingkungan dan infrastruktur, guna memastikan bahwa fasilitas utama tetap berfungsi penuh sepanjang musim.

Pemerintah telah melakukan pemeliharaan menyeluruh pada eskalator, lift, sistem ventilasi, sistem suara, dan unit pendingin udara untuk menjaga kondisi optimal bagi jamaah.

Tim khusus juga telah dikerahkan untuk memantau dan mengelola fluktuasi cuaca, guna memastikan respons segera terhadap curah hujan dan faktor lingkungan lainnya.

Untuk memudahkan navigasi di area masjid yang luas, ratusan rambu petunjuk arah telah dipasang, dilengkapi dengan tim pemandu di lapangan yang fasih dalam berbagai bahasa. Sebuah inisiatif yang baru diluncurkan, "Panduan Bergerak," akan menempatkan personel terlatih di seluruh masjid untuk membantu para pengunjung dan menjawab pertanyaan secara langsung.

Peningkatan pembersihan, sanitasi, dan penggunaan pewangi juga telah diterapkan, dengan peralatan canggih yang digunakan untuk menjaga kebersihan di area salat, kamar kecil, dan area dengan lalu lintas tinggi. Perhatian khusus telah diberikan pada ketersediaan air Zamzam yang didinginkan dan tidak didinginkan secara terus-menerus di beberapa titik distribusi.

Selain peningkatan logistik, otoritas juga telah memperluas program budaya dan pendidikan bagi para jamaah. Pameran "Rumah Pertama" akan diadakan di area perluasan terbaru masjid, yang memamerkan sejarah Kakbah melalui tampilan digital interaktif dan artefak langka.

Pengunjung juga akan berkesempatan untuk mengunjungi Kompleks Raja Abdulaziz untuk melihat Kiswah (Penutup Kakbah), yang menawarkan wawasan tentang pengerjaan rumit yang terlibat dalam pembuatan kain suci tersebut.

Bagi mereka yang mencari pengetahuan, transformasi digital masjid terus berkembang. Pemindaian kode QR sederhana akan memberi pengunjung akses ke teks-teks keagamaan, doa-doa, dan bahkan video-video instruksional untuk memandu praktik-praktik spiritual mereka.

Selain itu, pameran “Rumah Pertama” akan menawarkan perjalanan interaktif melalui sejarah Kakbah, yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi maknanya melalui tampilan-tampilan digital dan artefak-artefak bersejarah.

Siang dan malam, lebih dari 11.000 personel berada di lapangan, dengan cermat mengatur arus kerumunan dan berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk memastikan pengalaman yang lancar dan damai bagi setiap jamaah.