Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Ada berbagai syarat dan rukun puasa Ramadhan.
Selama berpuasa, kita diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Advertisement
Ada beberapa pertanyaan yang muncul mengenai hal-hal yang dapat membatalkan puasa, salah satunya tentang hukum menelan ludah. Sebab menelan ludah adalah tindakan yang tidak terhindarkan dan biasanya tidak disadari.
Advertisement
Menanggapi kebingungan ini, Buya Yahya, seorang ulama terkemuka yang sering memberikan penjelasan seputar masalah fiqih, turut memberikan pandangannya.
Baca Juga
Menurut beliau, menelan ludah sebenarnya tidak membatalkan puasa, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hal tersebut tidak mengganggu keabsahan puasa.
Barangkali masalah seperti ini sering dianggap sepele, padahal pemahaman yang tepat tentang aturan-aturan puasa sangat penting agar ibadah yang kita lakukan sah dan diterima oleh Allah.
Â
Saksikan Video Pilhan ini:
3 Syarat Menelan Ludah Tidak Membatalkan Puasa
Sebagian besar umat Muslim mungkin tidak mengetahui bahwa menelan ludah sendiri tidak membatalkan puasa, selama memenuhi syarat-syarat tertentu, sebagaimana yang dijelaskan oleh Buya Yahya berikut.
"Syarat yang pertama adalah ludahnya sendiri. Pertama ludah sendiri, Anda mengira ada orang menelan ludahnya orang lain, ya mungkin Anda mengatakan tidak ada," ucapnya.
"Oh ada, kita kan hari ini, tahun ini kan tahun harmonis, saya bicara rumah tangga harus harmonis kan bisa saja seorang suami ciuman lalu telen ludah pasangannya batal puasanya karena nelen ludah istrinya," sambungnya, dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahwa yang dimaksud dengan ludah yang tidak membatalkan puasa adalah ludah kita sendiri.
Advertisement
Syarat Lainnya
Kemudian, syarat kedua yaitu ludah yang masih berada di dalam mulut. Dalam hal ini, jika seseorang mengumpulkan ludah di dalam mulutnya hingga cukup banyak dan kemudian menelannya, hal tersebut tidak akan membatalkan puasa.
"Yang kedua ludah yang masih berada di tempatnya, tempat produksi ludah, ludah masih berada di dalam mulutnya. Sehingga sampai para ulama menggambarkan jika ada satu orang mengumpulkan ludah di dalam mulutnya sampai banyak kemudian ditelan, tidak batal puasanya, kenapa? ludah masih berada di dalam mulutnya," jelas ulama kelahiran, Blitar Jawa Timur ini.
Syarat ketiga yang perlu dipenuhi agar menelan ludah tidak membatalkan puasa adalah bahwa ludah tersebut harus murni yaitu tidak bercampur dengan zat lainnya.
"Yang ketiga ludah ditelan tidak membatalkan puasa asalkan ludah itu murni, asli, belum bercampur dengan permen atau apapun, kalau sudah bercampur dengan sesuatu maka menjadi batal," imbuhnya.
"Baik ini gambaran penjelasan saja ya, rata-rata ludah yang ditelan ya ludah yang aman, ludah sendiri, jadi kalau ludah saya sendiri saya telen di siang hari bulan Ramadan ya tidak batal puasa," pungkasnya.
Jangan sampai ada yang keliru dan berpikir bahwa menelan ludah dapat membatalkan puasa. Dengan memahami tiga syarat ini, kita dapat menjalani puasa dengan lebih tenang dan tidak merasa khawatir berlebihan.  Â
