Liputan6.com, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Jakarta menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan pengawasan dalam upaya mengantisipasi terjadinya gangguan ketentraman dan ketertiban umum di seluruh wilayah selama Ramadhan hingga Lebaran 2025.
Menurut Kepala Satpol PP Jakarta Satriadi Gunawan, beberapa hal utama yang menjadi perhatian antara lain pengawasan terhadap keberadaan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti pengemis, manusia gerobak, manusia karung yang biasa marak memanfaatkan situasi Ramadhan.
Baca Juga
"Kemudian mencegah aktivitas konvoi saat menjelang buka puasa, setelah tarawih, atau pun menjelang sahur yang berpotensi menimbulkan gesekan atau tawuran," ujar Satriadi saat dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (3/3/2025).
Advertisement
Kemudian, lanjut dia, Satpol PP juga melakukan pengawasan operasional usaha hiburan dan pariwisata selama Bulan Ramadhan yang diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nompr 18 tahun 2018 tentang Penyelenggara Usaha Pariwisata dan sesuai Surat Pengumuman Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta nomor e-0001 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H/2025 M.
"Diimbau kepada pelaku usaha tempat hiburan malam dan usaha pariwisata untuk secara sadar dan bertanggungjawab mengikuti aturan yang ditetapkan dan menghormati masyarakat lain yang sedang menjalankan ibadah," papar Satriadi.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat hendaknya menyisihkan sebagian rezekinya untuk menyalurkannya melalui Lembaga Sosial yang resmi ataupun langsung di masjid atau musala.
"Terkait dengan warga yang berniat membuka usaha dengan menjual takjil atau menu berbuka puasa juga diimbau untuk tetap tertib berdagang tanpa menimbulkan gangguan pada masyarakat lain pengguna fasilitas umum seperti kemacetan lalu lintas," terang Satriadi.
Satriadi berharap warga masyarakat juga saling menghormati dan menahan diri tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mengganggu kekhusyukan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 2025 ini.
Satgas Pangan Imbau Pedagang Jual Bahan Pokok Sesuai Harga Wajar di Bulan Ramadhan
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri bersama Badan Kebijakan Perdagangan (BKPN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) sempat melakukan monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Hal itu dilakukan demi memastikan stabilitas harga di bulan Ramadhan 2025.
Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Edy Suranta Sitepu selaku Kasubsatgas Gakkum Satgas Pangan menyampaikan, hasil dari pengecekan langsung di lapangan, antara lain ditemukan kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti cabai, bawang, dan beras.
"Memang ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, tetapi ini wajar karena menjelang bulan Ramadhan, permintaan meningkat. Namun, dari wawancara kami dengan para pedagang, stok pangan masih aman dan mencukupi," tutur Edy dalam keterangannya, Minggu 2 Maret 2025.
Dalam rangka menstabilkan harga pangan dan memastikan distribusinya berjalan lancar, petugas turut melakukan inspeksi ke sejumlah gudang penyimpanan bahan pokok. Tentunya, langkah tersebut demi memastikan tidak ada penimbunan yang berakibat kelangkaan ataupun lonjakan harga yang tidak wajar.
Pemerintah melalui Satgas Pangan juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait demi menggelar pasar murah di berbagai daerah. Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.
"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan harga pangan lebih murah, bisa memanfaatkan program pasar murah yang diselenggarakan melalui kantor PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia," jelas dia.
Advertisement
Minta Pedagang Tak Naikkan Harga Berlebihan
Edy lantas mengimbau agar para pedagang tidak menaikkan harga secara berlebihan, dan tetap menjual bahan pokok sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kami mengimbau pedagang untuk menjual bahan pokok sesuai dengan harga yang wajar, tidak mengambil keuntungan yang berlebihan, sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga yang terjangkau. Pemerintah menjamin bahwa stok pangan cukup, jadi tidak perlu ada kekhawatiran," ungkapnya.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pemantauan harga di daerah-daerah oleh tim Satgas Pangan selama bulan Ramadhan, baik dalam pasar tradisional maupun modern.
"Untuk Satgas Pangan di daerah, diharapkan tetap memantau harga pasar selama sebulan ini guna memastikan harga tetap stabil dan tidak ada lonjakan yang merugikan masyarakat," Edy menandaskan.
