Liputan6.com, Jakarta Liverpool adalah lokasi berdirinya masjid pertama di Inggris, berkat seorang pria bernama Abdullah Quilliam. Pengacara asal Inggris itu merupakan salah satu orang Kristen pertama yang memeluk Islam pada era Victoria, tepatnya pada tahun 1887.
Lahir dengan nama William, putra seorang pendeta Metodis, Abdullah sangat taat pada keyakinannya. Namun, perjalanan membawanya untuk memeluk Islam setelah mengunjungi Maroko, yang kemudian membuatnya mengubah namanya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dua tahun setelah konversinya, ia mendirikan masjid pada Hari Natal tahun 1889 di 8-12 Brougham Terrace di sepanjang West Derby Road. Meskipun masjid itu ditutup pada tahun 1908, tempat ibadah tersebut kembali dihidupkan setelah 106 tahun dan dibuka kembali pada 27 Juni 2014.
Salah satu faktor utama yang mendorong Abdullah untuk masuk Islam adalah ajaran Islam mengenai alkohol. Sebelum masuk Islam, Abdullah aktif dalam Gerakan Temperance, sebuah kampanye sosial dan politik yang menyerukan pengurangan atau pelarangan konsumsi alkohol.
Hal itu, ditambah dengan pertimbangan teologis, membuatnya mempertanyakan keyakinan Kristennya. Dilansir Liputan6.com dari media Liverpool ECHO, berikut ini kisah hidup Abdullah Quilliam yang inspiratif, Selasa (4/3/2025).
Awal Abdullah tertarik dengan Islam
Ketertarikan Abdullah terhadap Islam bermula ketika ia melihat orang-orang Maroko berdoa di atas kapal feri dalam perjalanannya pada tahun 1887. Setelah mempelajari agama Islam selama tinggal di Tangier, Abdullah yang saat itu berusia 31 tahun memeluk Islam dan menggambarkan agama barunya sebagai "masuk akal dan logis, serta secara pribadi saya merasa tidak bertentangan dengan keyakinan saya sebelumnya."
Abdullah dengan cepat mendapatkan pengakuan internasional berkat berbagai tulisan dan ceramahnya tentang Islam. Pengaruhnya begitu besar hingga sebagian rumahnya diubah menjadi pusat penerbitan.
Ia mendirikan Liverpool Muslim Institute di 8 Brougham Terrace, yang berfungsi sebagai masjid dan pusat komunitas Muslim yang berkembang di sana. Selain itu, ia juga mendirikan sekolah dan panti asuhan, serta memberikan layanan hukum gratis bagi mereka yang membutuhkan, termasuk perempuan yang mencari keadilan dalam kasus penelantaran anak.
Pada tahun 1894, Khalifah terakhir Kesultanan Ottoman, Sultan Abdul Hamid II, menganugerahinya gelar Sheikh-ul-Islam, pemimpin Muslim di Kepulauan Inggris. Selain itu, Shah Persia juga menunjuknya sebagai Wakil Konsul Persia.
Advertisement
Peran penting Abdullah Quilliam dalam menyebarkan Islam di Inggris
Dalam beberapa kesempatan, Abdullah turut serta dalam menyambut tamu kehormatan yang tiba di pelabuhan Liverpool bersama Wali Kota. Para tamu ini termasuk maharaja, keluarga kerajaan, dan pemimpin dunia.
Ratu Victoria mengakui Abdullah sebagai seorang loyalis kerajaan, bahkan disebut-sebut bahwa ia menerima salah satu buku karya Abdullah dan kemudian memesan beberapa eksemplar tambahan untuk anak-anaknya.
Saat penobatan putra Ratu Victoria, Raja Edward VII, Abdullah secara luas diakui sebagai pemimpin Muslim di Inggris. Dalam pertemuan di Gedung Empire yang megah, tercatat bahwa para prajurit tidak menyambutnya dengan salam militer tradisional Inggris, melainkan dengan seruan Islami "Allahu Akbar, Allahu Akbar" (Allah Maha Besar).
Bantu 600 orang masuk Islam (mualaf)
Abdullah memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam di Inggris pada era Victoria, membantu sekitar 600 orang masuk Islam (mualaf). Di antara mereka adalah Fatima Cates, orang Inggris kedua yang masuk Islam, serta Lord Stanley dari Alderley, seorang tuan tanah kaya dari Cheshire, yang menjadi Muslim pertama di House of Lords.
Setelah Abdullah meninggal pada tahun 1932, properti yang dulunya merupakan masjid dijual dan kemudian digunakan sebagai kantor pencatatan kelahiran, kematian, dan pernikahan – termasuk pencatatan pernikahan John Lennon dan istri pertamanya, Cynthia.
Saat ini, di balik pintu bangunan Brougham Terrace, terdapat komunitas yang berkembang pesat dengan nama Abdullah Quilliam Society. Didirikan pada tahun 1998, salah satu tindakan pertamanya adalah memasang plakat di dinding depan gedung nomor 8 Brougham Terrace sebagai penghormatan atas kehidupan dan karya Abdullah Quilliam.
Advertisement
