Top 3 Islami: 6 Cara Sedekah Terbaik di Bulan Ramadhan, Tak Ada Kurma Buka Puasa Sunnah Konsumsi Apa? Simak Gus Baha

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Ramadan adalah sedekah. Pahala dan keutamaans sedekah di bulan Ramadhan begitu berlimpah, berkali lipat dibandingkan waktu lainnya.

Di antara cara bersedekah, ada enam cara bersedekah yang sangat dianjurkan karena akan membuat derajat pahala sedekah meningkat.

Ulasan mengenai enam cara bersedekah di bulan Ramadhan agar pahalanya berlimpah menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (8/3/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah saran Gus Baha bagi yang tidak punya kurma untuk berbuka puasa. Menurut Gus Baha, ada makanan atau minuman lain yang juga sama-sama disunnahkan untuk berbuka.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu golongan orang yang puasanya percuma dan sia-sia, menurut Buya Yahya.

Simak Video Pilihan Ini:

Ramadhan adalah bulan penuh rahmat yang menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amal kebaikan. Salah satunya adalah sedekah.

Di bulan yang suci ini, setiap amal ibadah yang dilakukan, baik yang besar maupun kecil, akan dilipatgandakan pahalanya, termasuk sedekah.

Sedekah bukan hanya tentang memberikan harta, tetapi juga mencakup berbagai bentuk kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana Rasulullah SAW sebagai teladan yang juga suka bersedekah di bulan Ramadhan. 

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

Artinya: “Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati. Ia semakin murah hati di bulan Ramadhan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Lalu, bagaimana caranya agar sedekah yang kita berikan bisa mendatangkan pahala yang berlimpah, terutama di bulan yang penuh rahmat ini?

Dikutip dari laman rumahzakat.org, berikut adalah 6 cara sedekah terbaik yang dianjurkan pada bulan Ramadhan.

Selengkapnya baca di sini

Buka puasa dengan kurma sudah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama karena dianggap mengikuti sunnah. Namun, bagaimana jika seseorang tidak bisa mendapatkan kurma?

Sebagian orang berpikir bahwa berbuka puasa harus dengan kurma agar mendapatkan sunnah. Padahal, Islam tidak pernah mengajarkan ibadah yang memberatkan.

Ahli tafsir asal Rembang KH Ahmad Bahuddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan bahwa berbuka dengan kurma memang sunnah, tetapi bukan kewajiban. Jika kurma mudah didapat, maka bagus. Namun, jika tidak ada, tidak perlu memaksakan diri.

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha mencontohkan kondisi di Gunungkidul atau daerah yang ekonominya sulit. “Kalau di Gunungkidul misalnya, kondisinya melarat, apa mungkin pakai kurma mengejar sunnah?” tuturnya.

Pernyataan ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @namakurony. Gus Baha menegaskan bahwa buka puasa tidak perlu dibuat sulit atau repot.

Menurutnya, dalam fikih sudah jelas bahwa jika bisa berbuka dengan kurma, maka baik. Jika tidak ada, cukup makanan manis. Jika makanan manis pun tidak ada, cukup dengan apa saja yang tersedia asalkan halal.

“Hukum bagaimanapun jangan dikit-dikit sunnah, bilang sunnah karena mampu. Kalau memang tidak mampu, ya sudah. Tidak perlu memaksakan diri, asal tidak nyolong” jelasnya.

Selengkapnya baca di sini

Ramadhan menjadi bulan yang diistimewakan oleh umat Islam. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keutamaan yang dapat diraih oleh muslim pada bulan Ramadhan.

Keutamaan-keutamaan Ramadhan di antaranya sebagai penghulunya bulan hijriah, bulan penuh ampunan, bulan dilipatgandakannya pahala, bulan turunnya Al-Qur’an, serta bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.

Dengan keutamaan-keutamaan tersebut, sudah semestinya seorang muslim memaksimalkan Ramadhan dengan ibadah dan amal kebaikan. Selain sholat dan puasa, muslim dapat meningkatkan bacaan Al-Qur’an.

Sejatinya, keutamaan-keutamaan Ramadan membuat seorang muslim beruntung. Namun ternyata tidak semuanya demikian. 

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan ada golongan yang merugi di bulan Ramadhan. Siapakah golongan tersebut dan mengapa bisa merugi? Simak penjelasan Buya Yahya di halaman berikutnya.

Selengkapnya baca di sini