Mengapa Allah SWT Menyukai Hamba yang Berdoa? Simak Kata Ustadz Adi Hidayat

Doa dapat mempererat hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta. Setiap kali seseorang berdoa, ia sedang membangun komunikasi langsung dengan Allah SWT. Inilah yang membuat doa memiliki makna mendalam dalam kehidupan seorang muslim.

oleh Liputan6.com Diperbarui 21 Mar 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 01:30 WIB
UAH (SS. YT Short @Andhap_asor)
Ustadz Adi Hidayat (SS. YT Short @Andhap_asor)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Doa adalah bentuk pengharapan tertinggi seorang hamba kepada Allah SWT. Melalui doa, seorang manusia menyampaikan segala keinginan dan kebutuhannya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Berdoa juga menjadi wujud pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Tidak ada satu pun manusia yang bisa hidup tanpa bergantung kepada Allah SWT. Oleh karena itu, doa menjadi bukti ketergantungan manusia terhadap kekuatan-Nya.

Pendakwah muda Muhammadiyah yang dikenal penghafal Al-Qur'an Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang berdoa. Sebaliknya, seseorang yang enggan berdoa dianggap sebagai makhluk yang sombong dan merasa tidak membutuhkan pertolongan dari-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdoa) akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina." (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menegaskan bahwa enggan berdoa bukan hanya menunjukkan kesombongan, tetapi juga bisa menjadi sebab seseorang dijauhkan dari rahmat Allah SWT.

Penjelasan UAH ini dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @seroja_art, yang mengulas pentingnya berdoa dalam kehidupan seorang muslim. Dalam video tersebut, dipaparkan bahwa doa bukan hanya sekadar permohonan, tetapi juga wujud ketundukan kepada Allah SWT.

"Allah SWT menyukai doa karena menunjukkan bahwa manusia sadar akan keterbatasannya. Tidak ada manusia yang bisa menguasai segalanya. Dengan berdoa, seseorang menunjukkan bahwa dirinya butuh pertolongan dari Allah SWT," kata UAH, ulama yang suka bagi-bagi tiket umrah dan tiket belajar S2 di Tripoli Libya.

Berdoa juga merupakan ibadah yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Doa adalah inti dari ibadah." Hadis ini menunjukkan bahwa doa bukan hanya permintaan biasa, tetapi juga bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Mempererat Hubungan dengan Allah SWT

Mempererat Hubungan dengan Allah SWT

Muslimah tengah memanjatkan doa
Seorang perempuan tengah memanjatkan doa. ((Kdonmuang/Shutterstock)... Selengkapnya

Selain itu, doa dapat mempererat hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta. Setiap kali seseorang berdoa, ia sedang membangun komunikasi langsung dengan Allah SWT. Inilah yang membuat doa memiliki makna mendalam dalam kehidupan seorang muslim.

Tidak ada batasan dalam berdoa. Setiap orang boleh meminta apa pun kepada Allah SWT, baik itu kesehatan, rezeki, ketenangan, maupun keselamatan di dunia dan akhirat. Bahkan, doa yang sederhana sekalipun tetap memiliki nilai yang besar di sisi-Nya.

Allah SWT juga menjamin bahwa setiap doa pasti didengar. Dalam Al-Qur’an disebutkan: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186).

Namun, terkadang jawaban atas doa tidak datang secara langsung. Ada doa yang dikabulkan seketika, ada yang ditunda, dan ada yang digantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Allah SWT mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Berdoa juga memiliki adab yang dianjurkan dalam Islam. Salah satunya adalah mengawali doa dengan memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, doa yang dipanjatkan menjadi lebih mustajab.

Selain itu, doa juga lebih baik dilakukan dalam keadaan suci, menghadap kiblat, serta dengan penuh kekhusyukan. Waktu-waktu tertentu seperti sepertiga malam terakhir, setelah sholat, dan di antara azan serta iqamah menjadi saat yang paling dianjurkan untuk berdoa.

Dalam berdoa, seseorang juga harus memiliki keyakinan penuh bahwa Allah SWT pasti mengabulkan permohonannya. Rasulullah SAW bersabda: "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak bersungguh-sungguh." (HR. Tirmidzi).

Jangan Pernah Ragu untuk Berdoa

Ilustrasi waktu-waktu mustajab untuk berdoa
Ilustrasi berdoa (dok.freepik.com)... Selengkapnya

Doa tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi bentuk kepedulian terhadap orang lain. Mendoakan kebaikan bagi sesama tanpa sepengetahuan mereka akan membuat malaikat turut mendoakan hal yang sama bagi yang berdoa.

Allah SWT juga menyukai hamba yang terus berdoa tanpa merasa bosan. Tidak ada batasan dalam meminta kepada-Nya. Bahkan, semakin sering seseorang berdoa, semakin besar pula kedekatannya dengan Allah SWT.

Berdoa juga dapat menjadi sarana untuk menghilangkan kegelisahan dan ketakutan. Saat menghadapi ujian hidup, doa menjadi senjata yang mampu memberikan ketenangan bagi hati seorang muslim.

Setiap doa yang dipanjatkan dengan tulus pasti memiliki dampak positif. Bahkan jika tidak dikabulkan di dunia, doa tersebut akan menjadi tabungan kebaikan di akhirat.

Dengan demikian, berdoa bukan hanya sekadar meminta, tetapi juga bentuk ketergantungan seorang hamba kepada Allah SWT. Semakin sering seseorang berdoa, semakin kuat pula keimanannya.

Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk berdoa. Allah SWT menyukai hamba-Nya yang selalu memohon kepada-Nya, karena doa adalah bukti nyata bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa pertolongan dari-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya