Jangan Berbuat Dosa di Bulan Haram, Termasuk Bulan Ramadhan, Akibatnya Ngeri

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam bulan-bulan ini, umat Islam diajarkan untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap perbuatan yang dilakukan. Setiap amal akan memiliki dampak lebih besar dibandingkan waktu-waktu biasa.

oleh Liputan6.com Diperbarui 21 Mar 2025, 14:20 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 14:20 WIB
uah 222
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, terdapat bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bulan-bulan tersebut dikenal sebagai bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Selain itu, bulan Ramadhan juga memiliki keistimewaan tersendiri karena menjadi waktu di mana umat Islam berlatih meningkatkan ketakwaan.

Di bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam berperilaku. Perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya, sementara perbuatan dosa bisa menjadi lebih besar dampaknya dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Pendakwah dan pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menegaskan bahwa bulan haram adalah waktu bagi umat Islam untuk menjauhi segala bentuk larangan Allah SWT. Melanggar aturan di bulan ini dapat berakibat pada dosa yang lebih berat.

Menurutnya Ibnu Abbas radhiallahu ta’ala anhuma menyebutkan bahwa seseorang yang sengaja melakukan perbuatan haram di bulan-bulan haram bisa mendapatkan dosa yang berlipat. "Sebaliknya, jika seseorang memperbanyak amal kebaikan, maka pahalanya juga akan berlipat ganda," katanya.

Penjelasan lugas dan mudah dicerna ini dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @seroja_art, yang membahas pentingnya menjaga diri dari dosa di bulan-bulan istimewa. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa bulan haram bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga momentum untuk memperbaiki diri.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam bulan-bulan ini, umat Islam diajarkan untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap perbuatan yang dilakukan. Setiap amal akan memiliki dampak lebih besar dibandingkan waktu-waktu biasa.

"Karena itu, bulan haram termasuk Ramadhan seharusnya dijadikan ajang untuk melatih diri meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan buruk dan menggantinya dengan perbuatan baik," ujarnya.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Istimewanya Puasa

Tadarus Al-Quran di Bulan Ramadhan
Umat Islam bertadarus Al-Quran (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Para ulama juga berpendapat bahwa di bulan haram, amal saleh sebaiknya ditingkatkan. Ibadah seperti sholat sunnah, infak, doa, dan interaksi dengan Al-Qur’an dianjurkan untuk diperbanyak agar mendapatkan pahala yang lebih besar.

Salah satu amalan yang paling utama di bulan haram adalah berpuasa. Puasa tidak hanya melatih diri dalam menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga perilaku dari segala hal yang bisa mengurangi nilai ibadah.

Selain itu, puasa juga dianggap sebagai ibadah yang dapat mengumpulkan berbagai bentuk amal saleh. Dengan berpuasa, seseorang secara otomatis akan menahan diri dari perbuatan buruk, memperbanyak doa, serta meningkatkan kesabaran.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu..." (QS. At-Taubah: 36).

Ayat ini menunjukkan bahwa di bulan-bulan haram, seorang muslim harus lebih berhati-hati agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan agama.

Selain puasa, meningkatkan sedekah juga menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan bulan haram dengan lebih baik. Bersedekah di bulan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membantu sesama yang membutuhkan.

Membaca Al-Qur’an juga dianjurkan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al-Qur’an bukan hanya sumber petunjuk, tetapi juga dapat menjadi penenang hati bagi siapa saja yang membacanya dengan penuh keimanan.

Jangan Isi dengan Perbuatan Sia-sia, Apalagi Maksiat

Keutamaan Puasa di Bulan Muharam
Ilustrasi Membaca Al Qur’an Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

Sebaliknya, jika seseorang justru menghabiskan bulan-bulan haram dengan perbuatan sia-sia atau maksiat, maka ia akan kehilangan kesempatan besar untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak godaan yang bisa membuat seseorang tergelincir ke dalam perbuatan dosa. Oleh karena itu, bulan haram termasuk Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menahan diri dan meningkatkan ibadah.

Menjaga lisan, menahan amarah, serta menghindari ghibah adalah bentuk pengendalian diri yang bisa diterapkan selama bulan-bulan ini. Dengan begitu, seseorang bisa mendapatkan manfaat penuh dari bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Bulan haram adalah momentum yang diberikan Allah SWT agar manusia lebih dekat kepada-Nya. Jika digunakan dengan baik, bulan ini bisa menjadi titik balik bagi seseorang untuk memperbaiki diri.

Oleh karena itu, manfaatkan bulan haram dengan memperbanyak amal saleh dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Jangan sampai bulan yang seharusnya menjadi ajang perbaikan diri justru dipenuhi dengan dosa dan kelalaian.

Setiap detik di bulan haram adalah kesempatan untuk mengumpulkan pahala. Semakin banyak kebaikan yang dilakukan, semakin besar pula keberkahan yang diperoleh.

Dengan menjaga diri dari dosa dan memperbanyak amal saleh, seseorang tidak hanya mendapatkan keuntungan di dunia, tetapi juga akan merasakan dampaknya di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya