Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam wajib membayar zakat fitrah. Zakat wajib ini ditunaikan pada Ramadhan dan sebelum sholat Idul Fitri di tanggal 1 Syawal.
Mengenai bagaimana cara membayar zakat fitrah, ada yang melalui amil maupun langsung ke mustahik atau penerima zakat.
Baca Juga
Top 3 Islami: Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar, Bolehkah Salurkan Zakat Fitrah di Luar Domisili? Buya Yahya - UAS
Top 3 Islami: Umat Nabi SAW Pasti Mendapat Malam Lailatul Qadar, Cara Sholat Taubat 10 Hari Terakhir Ramadhan, Gus Baha - Buya Yahya
Top 3 Islami: Bolehkah Orangtua Bayar Zakat untuk Anak yang Sudah Berpenghasilan? Tanda Mendapat Lailatul Qadar, Simak Buya Yahya - Gus Baha
Pertanyaannya kemudian, lebih mana, antara membayar zakat fitrah melalui amil atau langsung ke golongan penerima zakat?
Advertisement
Penjelasan Gus Baha dan Uastadz Abdul Somad (UAS) mengenai mana yang lebih baik, menyerahkan zakat fitrah ke amil atau langsung ke penerima zakat menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (23/3/3025).
Artikel kedua yang juga populer yaitu hobi Nabi Muhammad SAW termasuk di bulan Ramadhan yang diungkap Buya Yahya.
Sementara, artikel ketiga yang juga menyita perhatian yaitu 7 pintu neraka ditutup selama Ramadhan, apakah otomatis masuk surga? Penjelasan UAH.
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Mana Lebih Baik, Zakat Fitrah ke Amil atau Langsung ke Orangnya? Gus Baha dan UAS Menjawab
Umat Islam memiliki kewajiban mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan hingga sebelum sholat Idulfitri. Zakat fitrah yang dikeluarkan berupa makanan pokok, misalnya beras seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Kewajiban menunaikan zakat fitrah berlaku bagi setiap jiwa. Ada tiga syarat yang menjadikan seseorang wajib mengeluarkan zakat fitrah, yaitu beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Idulfitri.
Zakat fitrah bukan sekadr ibadah wajib yang ditunaikan oleh setiap muslim, tapi ibadah ini juga sarat dengan nilai sosial. Hal ini karena zakat fitrah diberikan kepada sesama muslim yang tergolong sebagai mustahik.
Dalam praktiknya, banyak muslim yang membayar zakat fitrah ke amil di masjid. Kemudian panitia akan menyalurkan zakat fitrah tersebut kepada mustahik. Di samping itu, ada juga yang langsung memberikan kepada orangnya tanpa melewati amil.
Pertanyaannya, mana lebih baik antara zakat fitrah ke amil dan langsung kepada orangnya? Simak penjelasan ulama kharismatik KH Ahmad Bahaudin Nursalim (Gus Baha) dan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Advertisement
2. Ini Hobi Nabi Muhammad SAW, Termasuk di Bulan Ramadhan, Penjelasan Buya Yahya
Bulan suci Ramadhan adalah waktu istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Salah satu ibadah yang ditekankan dalam bulan suci Ramadhan ini adalah sholat malam atau tarawih.
Namun, apakah jumlah rakaat tarawih memiliki ketetapan yang pasti? Pertanyaan ini sering kali menjadi perdebatan di kalangan umat Islam.
Sebagian orang mengklaim bahwa jumlah rakaat tarawih harus sesuai dengan angka tertentu, baik delapan maupun dua puluh rakaat. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa jumlahnya tidak ditetapkan secara pasti oleh Nabi Muhammad SAW.
Pendakawah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai kebiasaan ibadah Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan. Buya Yahya menegaskan bahwa sholat adalah bagian dari hobi Nabi Muhammad SAW yang dijadikan oleh Allah sebagai penyejuk hati.
"Dan Nabi itu dijadikan hobinya oleh Allah. Pernah sampai membengkak kakinya," ujar Buya Yahya dalam ceramahnya yang dirangkum dari kanal YouTube @Al Bahjah TV.
Buya Yahya menuturkan bahwa sholat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan tidak memiliki bilangan tertentu yang diwariskan kepada umatnya. Karena itu, perdebatan mengenai jumlah rakaat tarawih tidak seharusnya menjadi bahan pertentangan.
3. 7 Pintu Neraka Ditutup di Bulan Ramadhan, Apakah Berarti Pasti Masuk Surga? Simak Kata UAH
Setiap datangnya bulan Ramadhan, umat Islam disuguhkan dengan berbagai keutamaan yang tidak ada di bulan lain. Salah satu keistimewaan yang sering disebut adalah dibukanya seluruh pintu surga dan dikuncinya pintu-pintu neraka.
Hal ini membuat banyak umat Islam semakin giat dalam beribadah, baik melalui sholat, sedekah, maupun membaca Al-Qur'an. Ramadhan menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan harapan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Ulama muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan tentang makna dari pintu neraka yang dikunci saat Ramadhan. Banyak yang bertanya, berapa jumlah pintu neraka yang ditutup?
Dalam ceramah yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @BUDAKLEMUR, UAH mengungkapkan bahwa jumlah pintu neraka yang ditutup selama bulan Ramadhan adalah tujuh.
Menurut UAH, hal ini sesuai dengan keterangan dalam berbagai riwayat yang menyebutkan bahwa neraka memiliki tujuh pintu, masing-masing diperuntukkan bagi golongan manusia yang berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatannya.
"Saat Ramadhan, semua pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Ada berapa pintu neraka? Ada tujuh pintu, dan khusus Ramadhan semuanya ditutup," ujar UAH.
Advertisement
