Memakai Baju Baru Saat Lebaran, Sunnah atau Tradisi?

Banyak orang menganggap memakai baju baru saat Lebaran sebagai simbol kebahagiaan dan kesucian. Namun, apakah kebiasaan ini merupakan hal yang dianjurkan oleh syariat atau hanya sekadar tradisi yang berkembang dalam masyarakat?

oleh Putry Damayanty Diperbarui 26 Mar 2025, 11:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 11:30 WIB
Sederet Inspirasi Baju Lebaran dari Brand Lokal
Bertajuk Lebaran in Style, Plaza Indonesia menggelar tiga mini fashion show dari berbagai brand lokal. Segmen ketiga memerlihatkan koleksi Novere, Cotton Ink, dan Klamby. [dok. Plaza Indonesia]... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Memakai baju baru adalah satu kebiasaan yang sering terlihat dalam perayaan Lebaran. Sebagian besar orang menganggap bahwa mengenakan baju baru di hari raya adalah hal yang penting, bahkan menjadi simbol kebahagiaan dan penyempurna ibadah setelah sebulan berpuasa.

Tradisi ini begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hampir setiap orang berlomba-lomba untuk membeli baju baru menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa ini hanya tradisi sosial yang berkembang di kalangan masyarakat, dan bukanlah kewajiban yang harus dipenuhi.

Di sisi lain, ada juga pemahaman bahwa niat dan tujuan dari memakai baju baru saat Lebaran harus dilihat dari konteks yang lebih luas. Mungkin ada yang diniatkan untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah, atau sekadar mengikuti tren sosial.

Lantas, apakah memakai baju baru saat Lebaran merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam atau hanya tradisi masyarakat? Berikut ulasannya mengutip dari laman NU Online Jatim.

 

Promosi 1

Saksikan Video Pilihan ini:

Hukum Memakai Baju Baru di Hari Raya

Berburu baju lebaran diskon di Gema Ramadan 2025
Berburu baju lebaran diskon di Gema Ramadan 2025. (Dok: Liputan6.com/dyah)... Selengkapnya

Baju baru saat lebaran seolah-olah telah menjadi keharusan dalam menggunakannya. Hal demikian menjadi penting karena selaras dengan anjuran Rasulullah. Bahkan pula ada atsar dan ijtihad ulama yang menganjurkan untuk memakai baju baru di hari raya. Salah satunya adalah hadis berikut ini:

عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِى الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبِسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ

Artinya: Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan. (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Hadis lain menceritakan sahabat Ibnu Umar RA yang mengenakan pakaian bagus di hari raya.

عَنْ نَافِعٍ : أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَلْبَسُ فِى الْعِيدَيْنِ أَحْسَنَ ثِيَابِهِ

Artinya: Diriwayatkan dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua hari raya. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Abid Dunya dengan sanad shahih).

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى ... فَأُحِبُّ في الْعِيدَيْنِ أَنْ يَخْرُجَ بِأَحْسَنَ ما يَجِدُ من الثِّيَابِ

Artinya: Imam As-Syafi’i rahimahullahu ta’ala berkata, ‘… maka aku senang dalam dua hari raya orang hendaknya ke luar dengan baju terbaik yang ia temukan. (Lihat Muhammad bin Idris As-Syafi’i, Al-Umm, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1393 H], juz I, hal. 248).

Kemudian hadis, atsar, dan ijtihad ulama yang menganjurkan memakai baju terbaik pada hari raya ini dimaknai sebagai anjuran untuk memakai baju baru sebagaimana dikatakan oleh pakar fiqih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi (wafat 1126 H/1714 M), “Yang dimaksud dengan ‘baju baik’ (yang disunahkan) dalam hari raya adalah baju baru, meskipun berwarna hitam.” (Lihat Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi, Al-Fawakihud Dawani, [Tanpa keterangan tempat, Maktabah Ats-Tsaqafah Ad-Diniyyah: tanpa keterangan tahun], juz II, halaman 651).

Hikmah Anjuran Mengenakan Baju Baru saat Lebaran

Baju lebaran keluarga Magani Series (Sumber: Instagram/wearingklamby)
Baju lebaran keluarga Magani Series (Sumber: Instagram/wearingklamby)... Selengkapnya

Lalu apa hikmah di balik anjuran memakai baju baru pada saat hari raya? Setidaknya ada tiga hal: pertama sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan; kedua untuk mengagungkan hari raya; dan ketiga untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada hari raya.

Ulama menjelaskan:

وَمِنْ مَظَاهِرِ الشُّكْرِ لُبْسُ أَحْسَنِ الثِّيَابِ يَوْمَ الْفِطْرِ

Artinya: Dan di antara ekspresi syukur (kepada Allah) adalah memakai pakaian terbaik pada hari raya Idul Fitri. (Lihat Muhammad Thahir bin ‘Asyur, At-Tahrir wat Tanwir, [Tunis: Darut Tunisiyyah: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 177).

Abu Sa’id Al-Khadimi mengatakan sebagai berikut:

إنَّمَا هُوَ لِتَعْظِيمِ تِلْكَ الْأَوْقَاتِ لَا لِتَحْسِينِ مَنْظَرِ النَّاسِ، أَوْ لِتَعْظِيمِ الْمَلَائِكَةِ الْحَاضِرِينَ فِي تِلْكَ الْأَوْقَاتِ.

Artinya: Anjuran memakai baju bagus pada hari Jumat dan hari raya niscaya untuk mengagungkan waktu-waktu tersebut, bukan agar telihat baik dalam pandangan manusia; atau untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada waktu-waktu tersebut. (Lihat Abu Sa’id Al-Khadimi, Bariqah Mahmadiyyah, juz II, hal. 440). 

Inilah tiga hikmah dianjurkannya memakai baju baru di hari raya yang selayaknya dijaga dan diperhatikan, bukan karena alasan untuk pamer dan gagah-gagahan di hadapan orang. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya